First Week: Still Good

1.6K 289 38
                                    

Sudah terhitung satu minggu setelah keberangkatan Rosé ke Australia, hubungannya bersama Jisoo baik-baik saja. Jisoo memang meminta Rosé untuk selalu menghubunginya agar mereka berdua tidak hilang komunikasi.

Tau, 'kan? Rahasia hubungan langgeng saat LDR itu ya harus menjaga komunikasi. Jisoo tidak mengganggu Rosé kok, ia juga tahu diri. Setidaknya setiap malam Rosé harus menghubunginya dengan videocall sebelum tidur.

Perbedaan waktu antara Melbourne dan Jakarta adalah masalah utama Jisoo, ia harus mengerti jika Rosé tidur lebih awal di jam Jakarta. Jika di Jakarta masih jam 8 malam maka di Melbourne sudah jam 12 malam, perbedaanya 4 jam.

"Duh! Jangan lirik sana sini kalau lagi jalan, Byul!" Jisoo menoyor kepala Moonbyul yang baru saja menabrak tubuh cebolnya, salahi Moonbyul yang sibuk melirik ke arah wanita bertubuh sexy di meja paling pojok.

"Eh? Sorry sorry, Boss!" Reflek Moonbyul meminta maaf, walaupun setelah itu ia lanjut kembali menatap wanita incarannya.

Suasana Cafe memang sedang sangat chaotic, namanya malam minggu pasti anak muda mengisi waktunya entah bersama teman atau kekasihnya. Berbeda dengan Jisoo yang sedang menjadi sad gurl karena ditinggal LDR.

Sudah terbayang, 'kan bagaimana sibuknya Jisoo sekarang? Pulang kerja di jam 7 malam dilanjut mengurus Cafe milik kekasihnya sampai jam 10 malam. Itu semua Jisoo lakukan dengan kemauannya sendiri. Untungnya hari ini Jisoo libur, jadi ia masih memiliki waktu untuk istirahat.

Rosé awalnya tidak mengizinkan Jisoo untuk meng-handle Cafenya, tapi yang namanya Jisoo ini keras kepala. Ia memohon pada Rosé untuk membiarkannya mengurus Cafe dengan alasan;

"Dari pada aku galau dikamar ngga ada kegiatan mending ngurus Cafe kamu, 'kan?"

Dan Rosé sudah pasti tidak bisa menolak lagi. Jisoo melirik arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 7 tepat, kemudian Jisoo mengalihkan tatapannya ke ponselnya.

1. . .

2. . .

3.

Drrrtt. . . .Drrrt. . .

Panggilan video dari Rosé yang Jisoo tunggu-tunggu, tanpa menunggu lama lagi Jisoo langsung menerima panggilan tersebut.

"Honey~" Sapa Jisoo pada kekasihnya. Oh tidak, bukan hanya kekasihnya yang muncul di layar ponselnya, namun saudari perempuan Rosé juga ikut menunjukkan diri.

"Hey, Alice" Jisoo ikut menyapa Alice yang wajahnya sudah menunjukkan ingin disapa.

"Hey, midget" Jangan mengira kalau hubungan Jisoo dan Alice baik-baik saja, Rose bilang bahwa saudarinya dengan Jisoo itu seperti kucing dan tikus.

Jisoo mencebik pada Alice yang menghina ukuran tubuhnya, lihat saja nanti sebelum Rosé kembali ke Jakarta Jisoo pastikan ia akan tumbuh lebih tinggi.

Jangan anggap Jisoo hanya main-main, ia sudah stock susu tinggi kalsium di lemari untuk meninggikan 'tubuhnya yang terhambat', begitu kata si SPG susu saat Jisoo membelinya.

"Gimana Cafe? Lagi rame, ya?" Tanya Rosé yang lagi-lagi menjadi penengah diantara Alice dan Jisoo.

"Iya, aku capek banget ini badan remuk-remuk" Keluh Jisoo yang bermaksud ingin diperhatikan.

Jika Jisoo peka dengan sekelilingnya, maka ia akan melihat Moonbyul, Dahyun dan para karyawan lain yang sedang membicarakan dirinya dengan nyinyir.

Ayolah, wajar mereka seperti itu karena hari ini Jisoo baru saja mengunjungi Cafe 30 menit yang lalu, waktu siangnya ia habiskan dengan bermalas-malasan dikasur.

MELLIFLUOUS | CHAESOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang