Tanggal sudah menunjukkan angka 28, dan ini saatnya untuk Rosé pulang ke Jakarta. Ia merindukan kekasihnya, sungguh. Semalam ia menghubungi Jisoo, namun sama sekali belum ada balasan. Mungkin kekasihnya itu sibuk mengurus Cafe.
Rosé kembali ke Jakarta bersama Alice yang kebetulan memiliki pekerjaan yang mengharuskannya ikut bersama Rosé. Lagi pula, keberadaan Alice akan berguna bagi Rosé jika Jisoo tidak menginap di apartement-nya.
Soal Jisoo, Rosé berencana untuk mengunjungi Jisoo di kantornya saat jam makan siang seperti biasa. Rosé tidak bisa membayangkan lagi bagaimana ekspresi terkejut Jisoo ketika melihat dirinya, Rosé sangat excited.
"Hey Alice, menurutmu bagaimana soal Jaehyun?" Rosé meletakkan tas Saint Laurent miliknya disamping ia duduk di kursi pesawat.
"Bagaimana apanya?" Alice melakukan hal yang sama seperti adiknya sebelum memposisikan kakinya dengan nyaman.
"Soal pembicaraannya semalam, Jaehyun bilang ia menyesal karena sudah meninggalkanku"
"Jika aku menjadi dirimu, aku akan masa bodoh tentang Jaehyun apapun itu" Ucap Alice setelah memakai handsanitizer, kebersihan itu nomor satu.
"Kenapa begitu?" Tanya Rosé yang ikut menuang beberapa tetes handsanitizer di atas telapak tangannya.
"Cause you already have Jisoo, bitch" Alice menatap adiknya dengan datar, ia tidak percaya bahwa Rosé sebodoh ini.
"I know, maksudku gimana kalau aku berteman dengan Jaehyun?"
"Hell no, posisinya bakal ada di tengah-tengah hubungan kamu sama Jisoo" Alice meneguk air mineral dari botolnya karena merasa energinya terkuras hanya dengan berbicara dengan adiknya.
"What? Aku gabakal kecewain Jisoo, ayolah" Rosé menatap malas ke arah kakaknya.
"Oh, you already did" Celetuk Alice dengan enteng dan dibalas dengan Rosé yang menautkan kedua alisnya bingung.
"Excuse me?"
"Apa? Semalam kamu iyain ajakkan Jaehyun, even take a picture with him" Ucap Alice sembari mengalihkan tatapannya enggan untuk melihat ke arah adiknya. Jujur saja, Alice tidak suka dengan Rosé yang mengizinkan Jaehyun untuk pergi bersama.
"It's just a goddamn picture, Alice. We're not dating and i won't" Ucap tegas Rosé pada Alice yang terlihat menyalahi dirinya.
"Tapi gimana kalau Jisoo lihat foto kamu yang di post jam 2 dini hari?" Alice menaikkan satu alisnya menantang Rosé.
"Oh, ngga akan. Jisoo aku hide" Ucap Rosé.
"Kalau Jisoo lihat dari temennya?"
"She wouldn't" Ucap Rosé singkat.
***
Rosé dan Alice sudah berada di Jakarta dan sudah kembali menyewa apartement, Rosé yang memang sudah tidak sabar bertemu Jisoo sedari tadi berusaha untuk menghubungi kekasihnya, namun tetap saja tidak ada panggilan yang Jisoo angkat satupun.
Rosé berpikir bahwa Jisoo mungkin saja sedang sibuk dengan pekerjaannya, Ia melirik ke arah jam dinding yang tersedia sebelum pergi ke dapur untuk menyiapkan makan siang untuk Jisoo dan membawanya ke kantor seperti biasa.
Untuk pertama kalinya Rosé memasak begitu banyak lauk pauk, tidak seperti biasanya yang malas masak bahkan untuk Jisoo. Entah mungkin karena Rosé ingin memberi kejutan untuk kekasihnya itu.
Ketika selesai dengan urusan memasaknya, Rosé pergi ke toilet untuk membersihkan badannya, tidak butuh waktu yang lama bagi Rosé hanya untuk mandi. Ia benar-benar merindukan Jisoo, mungkin ketika bertemu dengannya, Rosé akan langsung memeluknya 24 jam penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS | CHAESOO
FanfictionKetika seorang gadis tengah menghadapi hari yang buruk dan cukup dibuat lelah, terdengarlah suara yang manis dengan tanpa diminta mengalun indah memasuki indra pendengarannya. Percaya atau tidak, itu berhasil mengusir rasa lelahnya. Apa mungkin ini...