"Bagaimana rasanya? Tinggal bersamaku, menua bersama di Australia?" Wanita yang lebih muda menyandarkan kepalanya di bahu kanan wanita yang lebih tua.
"Apa maksudmu dari 'bagaimana'? Tentu aku senang" Jisoo memberi kecupan ringan di pucuk kepala istrinya, Roseanne. Lucu rasanya ketika Rosé benar-benar serius dengan perkataannya tempo dulu.
Dan Jisoo tetaplah Jisoo, pengecut terbesar yang hadir di dunia. Selalu saja menghindari semua permasalahan yang seharusnya ia hadapi bersama, ia menganggap dirinya sangat kekanakan. Rosé yang lebih muda darinya terlihat semakin dewasa, siapa sangka kalau Roseanne yang mempersunting dirinya.
"Ah! Dasar tidak romantis" Wanita blonde itu membetulkan posisi duduknya dan meneggakkan tubuh, membuat wanita di sebelahnya menautkan alis bingung karena aksi tiba-tibanya.
"Eh? Aku salah bicara?" Pertanyaan bodoh yang terlontar membuat Rosé mencebik kesal pada Jisoo, ia mengalihkan tatapannya untuk melihat ke arah jendela besar di hadapannya. Salju memang sudah menyelimuti perkarangan rumahnya.
"Sudahlah, lupakan" Kesalahan besar bagi Jisoo telah membuat istrinya merajuk, ia dapat melihat bagaimana bibir tipis Rosé menjadi mengerucut lucu. Tentu Jisoo dibuat gemas dengan sikap Rosé, ia memposisikan tubuhnya berada di belakang Rosé sebelum memeluknya dari belakang.
"Menua bersamamu di Australia? Itu impianku sejak dulu" Jisoo menempatkan dagunya untuk bertumpu di bahu telanjang milik Rosé. Jangan salah paham, Rosé memang sedang memakai pakaian piyama yang sedikit menurun di bagian bahu sebelah kananya. Bukan bagian dari fashion, hanya saja Rosé melakukan itu dengan sengaja.
"Pembohong" Rosé memutar bola matanya malas. Walau bereaksi seperti itu, Rosé tetap menyandarkan seluruh tubuhnya pada dada Jisoo.
"Memangnya aku pernah berbohong padamu, hm?" Memang benar Jisoo tidak pernah berbohong pada Rosé semenjak mereka menikah. Sebaliknya, Rosé lah yang sering kali berbohong pada Jisoo ketika berbelanja. Ia mengatakan pada Jisoo bahwa ia tidak akan menghamburkan uangnya, namun kenyataannya selalu berakhir dengan Rosé yang kembali ke rumah bersama tas branded di tangannya.
Jisoo tentu tidak terlalu mempermasalahkan hal itu, mereka sudah tinggal bersama. Artinya, uangnya adalah uang Rosé juga. Dan Jisoo sangat ingin membahagiakan istrinya yang ia cintai.
Jisoo mendaratkan kecupan-kecupan ringan di tengkuk Rosé yang membuat istrinya sedikit menjauh dan terkekeh geli.
"Mom! Mmyyy!" Pekikan kecil dari arah kamar memberhentikan aksi mesra sepasang pengantin yang sedang asik berpelukan di hadapan jendela besar dan menampilkan hamparan salju yang terus menerus turun dari atas langit.
"Eh? Heyy, putri kecil mommy sudah bangun?" Rosé menggendong putri kecilnya yang ia adopsi bersama Jisoo. Perempuan kecil itu mengangguk lucu setelah mengusap kedua matanya dengan tangan mungil yang ia miliki.
"Bagaimana tidurmu, Snowhite?" Perempuan kecil itu sudah berada di gendongan Jisoo sekarang, sementara Rosé pergi ke dapur untuk membuat pancake sebagai sarapan keluarga kecilnya.
"Tidak nyenyak!" Ia menggeleng lucu dengan bibir mungilnya yang ikut mengerucut, beruntungnya ia terlihat sangat mirip seperti Roseanne.
"Kenapa tidak nyenyak?" Jisoo benar-benar tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mencium pipi gembil putri satu-satunya itu.
"Karena tidak ada mama di samping Anne" Perempuan kecil yang menjadi putri dari Jisoo dan Rosé bernama Anne, berusia 8 tahun dan memiliki rambut berwarna coklat tua yang alami membuat dirinya semakin cantik.
Ia memiliki nama yang sama seperti mommy nya, Roseanne. Hanya saja diambil dari penggalan Anne dan menjadi nama panggilannya.
"Ah, maaf. Mama lebih dulu terbangun dan lupa untuk kembali ke kamar" Tentu saja Jisoo beralasan, tidak mungkin ia bicara pada putrinya bahwa dirinya baru saja bermesraan dengan Rosé. Anak kecil tidak perlu tau urusan wanita dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS | CHAESOO
FanfictionKetika seorang gadis tengah menghadapi hari yang buruk dan cukup dibuat lelah, terdengarlah suara yang manis dengan tanpa diminta mengalun indah memasuki indra pendengarannya. Percaya atau tidak, itu berhasil mengusir rasa lelahnya. Apa mungkin ini...