23

2K 389 54
                                    

Haechan terus menerus melihat catatan yang diberikan oleh Chenle. Catatan itu berisikan list restoran terenak yang pernah Chenle datangi di waktu senggang. Haechan mendapatkan catatan itu karena hanya Chenle yang memiliki banyak rekomendasi tempat yang wajib dikunjungi. Catatan itu sangat berguna untuk Haechan karena dia akan bertemu dengan mutualnya, Haera.

Sekarang masih pukul setengah sembilan. Ketika jarum jam sudah menunjukkan angka sembilan, Haechan akan meninggalkan dorm lalu pergi ke stasiun subway untuk menjemput Haera.

Akhirnya Haechan memutuskan untuk menjemput Haera saja. Dari stasiun Haechan akan langsung mengajak Haera untuk ke salah satu restoran yang sudah di rekomendasikan oleh Chenle. Semoga apa yang di rekomendasikan oleh Chenle tidak membuat Haera memberikan kesan buruk kepada Haechan.

"Jadi yang ikut siapa aja?" tanya Haechan yang tampaknya sedang menelpon seseorang.

"Hyung, lo yakin kita bertiga harus ikut? Nanti kalau ada berita yang aneh gimana?"

"Berita kayak apa?" Haechan bertanya lagi sambil memakai sepatunya.

"Ya, kayak, NCT  Renjun, Chenle, dan Jisung menghancurkan kencan idaman NCT Haechan." jawab Jisung.

Haechan menghela napas. "Udah berapa kali gua bilang kalau ini bukan kencan."

"Haechan!" panggil Renjun. "Tugas kita cuma lindungin lu dari Dispotch kan?" tanya Renjun memastikan.

Haechan mengangguk walaupun Renjun tidak bisa melihatnya. "Iya. Tolongin gua ya. Bilang Chenle, cepetan berangkat ke stasiunnya."

Setelah itu, Haechan membuka laman percakapannya dengan Haera. Dia menanyakan apa Haera sudah meninggalkan rumah. Sambil menunggu jawaban dari mutualnya itu, Haechan memutuskan untuk keluar dari dorm lalu membeli beberapa makanan ringan karena dia belum mengisi perutnya. Namun ketika Haechan berdiri, seseorang memanggilnya.

"Mau kemana?" tanya Jaehyun yang tampaknya baru bangun dari tidurnya.

"Mau jalan-jalan." jawab Haechan sambil menunjukkan senyumnya.

Jaehyun menyadari sesuatu yang aneh dari Haechan. "Lo nggak pakai masker? Nanti kalau lo diserbu fans gimana?"

"Nggak, nggak bakal." jawab Haechan santai. Setelah Haechan berpamitan kepada Jaehyun, pemuda itu pun meninggalkan dorm-nya. Perutnya yang sudah berbunyi membuatnya ingin cepat-cepat membeli sesuatu yang dapat mengisi perutnya.

Setelah Haechan pergi, Jaehyun merasa bahwa ada suatu hal yang lain menganggu pikirannya untuk sementara. Dia terus berpikir bahwa ada sesuatu yang aneh. Beberapa saat, Jaehyun baru menyadari bahwa Haechan memakai jaket leather miliknya.

"Lah, itu kan jaket gua..."

***

Haera yang sebenarnya masih mengantuk berusaha menahan setiap kali dia ingin menguap. Saat ini dia sedang berada di dalam kereta menuju salah satu stasiun yang menjadi tempat pertemuannya dengan Donghyuck, mutualnya. Tentu saja Haera sangat bersemangat karena untuk pertama kalinya dia akan bertemu dengan Donghyuck. Saking bersemangatnya, Haera sampai tidak tidur sampai pukul tiga pagi. Mungkin itu adalah alasannya kenapa Haera berusaha menahan kantuknya. Alasan kenapa Haera sangat bersemangat, mungkin dia senang karena dia tidak sabar ingin menceritakan beberapa hal kepada Donghyuck secara langsung. Selain itu Haera juga bersemangat kira-kira tempat apa saja yang ingin ditunjukkan oleh Donghyuck. Donghyuck bilang kalau dia akan mengajak Haera ke tempat makan terenak yang pernah dia kunjungi. Tentu Haera penasaran makanan apa yang sampai membuat Donghyuck sampai melabeli tempat makan itu sebagai tempat makan terenak.

Di satu sisi Haera juga sedikit gelisah. Dia takut bahwa pertemuannya dengan Donghyuck tidak sesuai ekspektasi. Haera takut kalau atmosfer diantara dirinya dan Donghyuck menjadi canggung. Apalagi Haera dikenal sangat pendiam saat pertama kali bertemu dengan seseorang. Tapi Haera terus berharap bahwa tidak akan ada kata canggung diantara dirinya juga Donghyuck. Apalagi dari percakapannya dengan mutualnya itu, sepertinya Donghyuck orang yang tidak akan membuat situasi canggung. Karena Donghyuck seringkali membuka percakapan sehingga Haera dan Donghyuck masih bertukar sampai sekarang. Yah, walaupun belakangan ini Donghyuck tampak jarang mengirim pesan kepadanya. Haera sih berpikiran bahwa Donghyuck sibuk, tapi entahlah.

Tiba-tiba pengeras suara yang memberi tau kalau Haera sudah sampai di stasiun yang merupakan tempat pertemuannya dengan Donghyuck berbunyi. Haera segera bangun dari duduknya untuk siap-siap keluar dari kereta tersebut. Jantung Haera berdegup semakin kencang karena waktunya sudah tiba.

Kira-kira apa yang akan terjadi setelah Haera bertemu dengan Donghyuck?

***

"Udah sampai, katanya." kata Renjun setelah membaca pesan dari Chenle.

Haechan hanya merespon dengan anggukan. Haechan melihat jam yang ada di pergelangan tangannya, sudah pukul sembilan. Sepertinya sebentar lagi Haera akan tiba. Haechan sedikit gugup karena sebentar lagi dirinya akan bertemu dengan Haera. Dia terus bertanya, kira-kira apa reaksi Haera saat mengetahui kalau selama ini mutualnya adalah biasnya sendiri?

Selagi Haechan menenangkan dirinya, Chenle pun tiba. "Haechan hyung udah ketemuan?" tanya Chenle, namun saat pemuda itu melihat sosok Haechan dia pun mengurungkan pertanyaannya. "Nggak jadi."

Jisung menepuk pundak Haechan. "Gimana hyung? Mutual lo udah sampai?"

Haechan pun memeriksa ponselnya setelah Jisung bertanya. Di saat bersamaan dia mendapatkan pesan dari Haera.

"Udah sampai katanya." jawab Haechan. "Aduh, gua jadi takut."

"Tenang aja hyung, ada kita. Kalau ada Dispotch, kita bakal gebuk mereka." kata Chenle.

Haechan mengangguk. "Tolong ya, jagain gua." perintah Haechan. Setelah mengatakan itu, Haechan pun segera menuju tempat yang dimaksud oleh Haera.

Setelah Haechan meninggalkan Renjun, Chenle, dan Jisung, mereka bertiga mulai berunding.

"Menurut kalian, reaksinya si mutualnya Haechan bakal gimana?" tanya Renjun.

"Kayaknya bakal pingsan." itu kata Chenle.

"Kayaknya bakal teriak histeris, deh." dan itu kata Jisung.

***

moots | haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang