14

5.5K 1K 10
                                    

Haera bersyukur karena kerja kelompoknya telah selesai. Haera benar-benar lega karena akhirnya dia tidak perlu mendengar dua rekan kelompoknya berdebat lagi. Setelah perlengkapan tulis menulisnya sudah berada di dalam tas, Haera bangkit dari duduknya. Beberapa rekan kelompok lainnya sudah berada di luar café. Saat semua anggota kelompok sudah berada di luar café, mereka semua pun berpamitan. Ada yang kembali ke rumahnya, dan ada juga yang pergi ke suatu tempat.

Kalau Haera, awalnya dia ingin kembali ke rumah, namun tiba-tiba dia mendapat pesan dari Minjee. Entah karena apa temannya itu ingin pergi ke SUM café. Sebenarnya Haera sempat ingin menolak, tapi dia tidak tega sehingga mengiyakan ajakan Minjee.

Minjee menyuruh Haera untuk pergi ke SUM café duluan, katanya agar mereka dapat tempat duduk yang nyaman. Haera pun mengiyakan suruhan Minjee, dan dia pun bergegas untuk ke subway agar dapat sampai di SUM café.

***

Kini Haechan tidak perlu menggunakan gips atau tongkat ketika dirinya ingin keluar dari rumah. Ya, kakinya sudah membaik, walaupun kadang-kadang sakitnya suka kambuh-namun tidak separah seperti sebelumnya. Haechan pamit kepada ibunya sebelum keluar dari rumah. Setelah pamit, Haechan pun meninggalkan rumahnya dan berjalan menuju subway. Haechan senang sekali karena akhirnya dia bisa beraktivitas seperti semula. Sekarang dia tidak perlu menetap di rumah sambil terus menatap layar TV, karena sekarang dia bisa pergi kemana saja.

Saat ingin menyebrang, Haechan berdiri di tepi jalan dan melihat seekor kucing berjalan ke arahnya. Kucing itu seperti bertengger di kaki kiri Haechan. Haechan menarik senyumnya lalu berjongkok untuk mengelus kucing itu.

"Wah, hebat! Kok lo bisa tau kalau kaki gua udah sehat?" tanya Haechan pada kucing itu, dan tentu saja Haechan tidak dapat jawaban dari kucing itu. Mungkin Haechan bisa dianggap gila oleh orang lain karena berbicara pada seekor kucing.

Ketika rambu untuk pejalan kaki berubah warna menjadi warna hijau, Haechan berdiri. Haechan berpamitan pada kucing itu lalu menyebrang.

Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu panjang, Haechan sampai di sebuah gedung besar. Sebelum memasuki gedung itu, Haechan sempat mengirim pesan pada teman-temannya. Teman-temannya membalas bahwa mereka sudah berada di dalam gedung. Tanpa berpikir panjang Haechan segera memasuki gedung itu dan menuju tempat dimana teman-temannya berada.

"Halo teman-temanku!" sapa Haechan pada teman-temannya saat memasuki ruang latihan.

Renjun, Jaemin, Jisung, melihat Haechan datang dengan senyuman lebar di wajahnya. Mereka bertiga tidak memiliki clue kenapa Haechan bisa sesenang itu.

Haechan berdeham, "ada yang beda nggak?" tanyanya.

"Hmm, pipi lo?" tebak Renjun dengan salah satu alisnya terangkat.

"Lo ngejek?" Haechan merotasikan bola matanya karena tebakan Renjun.

Jaemin mengamati Haechan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Melihat sesuatu yang berbeda dari Haechan membuat Jaemin berseru, "oh, lo udah bisa jalan!"

"Betul! Emang cuma lo doang yang baik sama gua." puji Haechan pada Jaemin.

"Ooh, jadi lo mau pamer gara-gara udah bisa jalan, hyung?" tanya Jisung yang sukses membuat Haechan menyunggingkan senyumnya dengan lebar.

"Oh iya, kok belum ada minuman sama makanan?" tanya Haechan yang sadar bahwa di sekeliling mereka tidak ada makanan atau minuman.

"Kita nungguin lo. Lo mau pesen apa?" tanya Jaemin.

"Sini aja gua yang pesenin. Jaemin, lo Americano, kan? Kalau Jisung pasti hot chocolate. Renjun, lo mau apa?" tanya Haechan.

"Sama kayak Jisung." jawab Renjun.

Setelah mengingat semua pesanan temannya, Haechan pun keluar dari ruang latihan dan pergi menuju counter SUM café untuk memesan minuman. Renjun, Jaemin, dan Jisung yang melihat Haechan pergi dengan langkah arogan cuma menggelengkan kepalanya. Mereka tau Haechan cuma ingin menunjukkan kakinya yang sehat pada mereka-karena biasanya Haechan adalah member yang paling malas pergi ke counter untuk memesan makanan atau minuman.

"Sombong banget tuh orang, mentang-mentang udah bisa jalan." celetuk Renjun.

"Lo harusnya bersyukur karena si Haechan sekarang bisa jalan tanpa bantuan lo." ujar Jaemin.

Jisung mengangguk, dia setuju dengan perkataan Jaemin. "Jaemin hyung bener. Sekarang Haechan hyung bisa ke toilet tanpa bantuan kita." tambahnya.

"Bless us."

***

moots | haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang