20

3.7K 812 27
                                    

"Gila! Bias lo keren banget!" pekik Minjee saat melihat kabar bahwa Haechan baru saja menolong seorang anak sekolahan dari seorang pria hidung belang. Tentu saja berita itu menghebohkan banyak orang karena kejadian itu seperti di drama-drama-anggap saja kalau kejadian itu beneran terjadi di dunia nyata, oke?

Nama Haechan sempat trending di aplikasi bernama twitter. Banyak orang yang memuji keberanian Haechan untuk melawan seorang pria hidung belang. Namun ada juga yang penasaran apa yang terjadi dengan perempuan yang diselamatkan oleh Haechan. Apa perempuan itu baik-baik saja, contohnya. Tak jarang banyak orang yang mengatakan bahwa perempuan itu sangat beruntung.

"Haera, menurut lo apa cewek itu bakal histeris? Gua kalau jadi dia pasti bakal histeris karena diselamatin sama Haechan."

Bukannya menjawab, Haera malah diam. Haera membiarkan Minjee untuk berimajinasi sesukanya. Jika Minjee sibuk berimajinasi-dia berimajinasi jika bias menyelamatkannya dari suatu hal yang berbahaya-, Haera lebih memilih untuk memikirkan kejadian mengerikan itu. Bayangkan saja, saat dia ingin menikmati ramen-nya tiba-tiba ada seorang pria hidung belang mendekatinya. Untung saja ada orang yang menyelamatkannya. Ya, orang itu adalah Haechan. Namun Haera mana sempat berteriak histeris karena bertemu dengan idolanya. Itu karena dia sedang berada di situasi yang menegangkan, makanya Haera lebih memilih kabur.

Sebenarnya Haera sedikit menyesal sih karena memilih untuk kabur. Seharusnya Haera berterimakasih kepada Haechan karena sudah menyelamatkannya. Namun, ya ... sudah terlambat. Kalau saja waktu bisa diputar, Haera ingin sekali mengucapkan terimakasih.

Kini Haera menatap ponselnya. Dia memiliki keinginan untuk menceritakan kejadian tersebut kepada Donghyuck. Cerita gak, ya?

Akhirnya Haera pun memilih untuk bercerita kepada Donghyuck. Gadis itu langsung membuka aplikasi bernama twitter tersebut dan pergi ke fitur Direct Message.

mataharimu
hyuck, lo udah denger beritanya haechan?

***

Masih sakit. Begitulah kondisi Haechan dengan sebuah lebam yang ada di pipinya. Haechan tidak menyangka bahwa pria hidung belang itu cukup kuat. Untung saja Mark, dan penjaga kasir segera melerai mereka. Setelah dirinya dipisahkan, Haechan berbalik untuk melihat keadaan gadis itu-gadis yang diselamatkannya, namun gadis itu malah menghilang. Sebenarnya Haechan bertanya-tanya, apa gadis itu trauma untuk keluar di malam hari lagi. Kalau Haechan mengalami hal itu, dia akan trauma dan jadi sedikit takut untuk keluar rumah di malam hari.

Selain mengkhawatirkan gadis itu, Haechan juga khawatir pada wajahnya. Sebentar lagi Haechan juga member NCT 127 lainnya akan menggelar konser di Jepang. Haechan takut saat wajahnya akan dirias, dia meringis kesakitan. Lebam di wajahnya belum sepenuhnya hilang, juga dia masih merasa sakit akibat luka itu. Yah, semoga saja tidak ada orang yang menyentuh wajahnya-selain make up artist.

"Haechan!" panggil seseorang dengan nada yang terdengar sangat merindukan Haechan. Haechan yang sudah tau itu suara siapa memutuskan untuk tidak menoleh ke orang itu. Haechan lebih memilih memainkan ponselnya untuk mengacuhkan orang itu.

Orang yang diacuhkan oleh Haechan semakin menjadi-jadi. Mulailah dia memanggil nama Haechan dengan nada yang membuat tubuh Haechan bergidik ngeri. "Haechan-"

"ADUH! SAKIT!"

Jaemin, orang yang menyubit pipi Haechan. Ya, dia menyubit pipi Haechan yang sedang lebam itu. Saking sakitnya Haechan sampai menintikkan air matanya membuat Jaemin yang melihatnya menertawai pemuda itu.

"Payah! Masa dicubit doang nangis, kemaren pas berantem sama om-om nggak nangis." ejek Jaemin.

"Ayo sini berantem, biar lo tau sakitnya kayak gimana." ajak Haechan.

Tawa Jaemin semakin membesar. "Iya maaf, ya Haechan." ucap Jaemin sambil menepuk pelan pipi Haechan. Tentu saja aksi itu membuat Haechan semakin murka.

"Oh iya, hyung yang lain pada kemana?" tanya Jaemin saat menyadari bahwa hanya ada Haechan di ruang latihan.

"Belum pada dateng." jawab Haechan.

"Nah, mumpung sepi, ceritain dong tentang aksi heroik lo." pinta Jaemin sambil menyikut bahu Haechan.

Haechan membusungkan dadanya entah karena apa. "Yah, pokoknya gua langsung adu tinju sama om-om itu, terus orang yang gua selamatin pergi entah kemana." oh, ternyata untuk menyombongkan diri.

"Terus, orang yang lo selamatin gimana kabarnya?" tanya Jaemin.

Haechan mengedikkan bahu karena dia memang tidak tau. Orang itu atau lebih tepatnya gadis itu menghilang begitu saja. "Gua berharap sih dia baik-baik aja."

"Lo gak mau cari tau dia siapa, gitu? Siapa tau-"

Haechan menghela napas. "Kayaknya lo keseringan nonton drama sama Doyoung hyung, deh." mendegar itu Jaemin cuma terkekeh.

Tak lama ponsel Haechan memberi tau bahwa dia telah mendapatkan sebuah pesan. Haechan pun mengambil ponselnya dan memeriksa pesan itu. Ternyata itu dari mutualnya, Haera.

kembaran doi
oh, beritanya haechan
udah
keren banget ya si haechan

mataharimu
iya, dia keren banget
sebenernya
gua yang diselamatin sama haechan

kembaran doi
HAH

"HAH!?"

"KENAPA?" Jaemin segera bertanya kepada Haechan.

Bukannya menjawab, Haechan cuma menunjuk ponselnya. Jaemin segera mendekatkan wajahnya ke arah ponsel Haechan untuk melihat isinya. Setelah membacanya, Jaemin membuka mulutnya dengan sangat lebar.

***

a.n
chapter ini baru ketulis bulan kemarin (oktober) :D

chapter 19 di update bulan agustus, dan lama banget ga sih gua updatenya? lol

sempet mau unpub cerita ini untuk selamanya, karena sempet merasa ga mood buat lanjutin cerita ini-karena makin absurd. but i decided to continue it, soalnya biar ga gantung(?)

well here you go, please anticipate for the next chapter!

well here you go, please anticipate for the next chapter!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
moots | haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang