Hai
Apa kabar?
Kalau lupa sama ceritanya bisa baca ulang dulu oghey?Hari berganti hari, Hyunseo masih dirumah Choi bersaudara tentunya. Tak ada yang terjadi. Semua berjalan mulus sesuai harapan awal datangnya dia ke Seoul.
Tak ada kata Taehyun lagi di keseharian nya. Kejadian itu sudah lewat hampir dua bulan yang lalu. Taehyun bahkan tak pernah menemuinya lagi di kampus.
lbunya sudah tau jika dia tinggal disini, diberi tau Beomgyu tentunya. Mata Hyunseo memandang kearah kaca dihadapannya, pandangannya jatuh ke ceruk lehernya.
Bekas luka itu masih ada, sayatan Taehyun beberapa bulan yang lalu. Taehyunseo. Hyunseo tersenyum tipis menyentuh bekas luka itu.
Setelah dipikir nama itu bagus juga, Hyunseo sepenuhnya sadar, orang yang tengah dia rindukan dulunya adalah pria yang paling dia benci.
"Huh."
Hyunseo mendengus pelan sebelum pintu kamarnya dibuka dari luar. Hyunseo menoleh mendapati Beomgyu disana.
"Sudah siap? Ayo berangkat!"
Hyunseo tersenyum tipis dan mengangguk pelan.
Jangan berpikir Beomgyu mengajaknya untuk pergi kuliah, mereka akan pergi membeli cincin pernikahan.
Hyunseo menunda kuliahnya satu tahun, kesehatan ibunya menurun drastis, membuat ibunya tak percaya diri hidupnya berjalan lama.
"Menikahlah dengan Beomgyu, Sea-ya. Ibu sudah tidak memiliki banyak waktu."
"Tapi eomma—"
"Kumohon. Ibu melihatmu bersama nya sedari kecil membuat ibu percaya dia bisa menjagamu. Kalian dulu sempat berpacaran kan?"
Hyunseo dan Beomgyu menatap satu sama lain dengan canggung.
"Setidaknya ibu melihatmu menikah sebelum meninggal kan dunia ini."
Hyunseo lantas keluar kamar mengikuti arah jalan Beomgyu menuju dapur. Beomgyu duduk dimeja makan diikuti Hyunseo duduk dihadapannya.
Tangan nya terulur mengambil roti, dan mengoleskan selai coklat untuk Beomgyu.
"Jika kau keberatan bilang saja dengan eomma, aku tidak tega melihat wajah terpaksa mu."
Hyunseo meletakkan roti selai itu dipiring Beomgyu. "Tidak, eomma memohon padaku, aku tidak bisa menolak nya. Aku juga tidak terpaksa."
"Jadi kau mau menikah dengan ku?"
"Cepat habiskan rotimu." Hyunseo melahap rotinya sendiri mengabaikan pertanyaan Beomgyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PSYCHO - Kang Taehyun
FanfictionDarah berlumuran di wajahnya yang sempurna tanpa cela. Dewa atau iblis? Membelah gelapnya malam, menjadi malaikat pencabut nyawa bagi siapa yang beruntung untuk mati ditangannya. Mati di malaikat maut setampan Taehyun itu keberuntungan kan? -chap20...