Annyeong!
Hyunseo POV
Aku membereskan piring yang sudah kucuci ke rak nya kembali, setelah memberi makan ketiga anak itik kelaparan. Anak keluarga Choi.
Aku tau Beomgyu punya saudara, kukira hanya satu, ternyata ada dua. Mana kakaknya yang berambut pink neon itu sangat dingin padaku.
Aku dan Beomgyu tetangga saat tinggal di Daegu, setahuku orang tuanya sangat sibuk sampai menitipkan Beomgyu ke kakek neneknya. Tapi ternyata orang tuanya merawat dua anak lain alias kakak Beomgyu.
Kedua kakak Beomgyu sudah pergi beberapa menit lalu, ingin menemui ayah mereka katanya. Hanya tinggal aku dan si tengil dirumah yang cukup besar ini.
Meski aku dan Beomgyu sempat berpacaran, dan drama-drama gagal move on sempat ku lalui, sepertinya hubungan kita sekarang sudah membaik seperti sahabat sebelumnya.
Setelah selesai dengan pekerjaan ku didapur, aku melangkahkan kaki ku menuju ke sofa ruang keluarga dan menyalakan tv. Sesantai ini aku dirumah Beomgyu, suruh siapa dia menyulik ku?
Taehyun. Ah astaga demi apapun aku baru ingat. Aku meninggalkan rumah Taehyun padahal kemarin adalah hari dimana dia pulang dari penjara.
Aku harus bagaimana? aku bangkit berniat menghampiri Beomgyu dikamar nya sebelum pintu besar rumah Beomgyu seakan berusaha didobrak. Aku yang ketakutan berusaha berlari menaiki tangga.
"Hyunseo-ya! Keluar!"
Aku lantas menghentikan langkah kaki setelah mendengar suara yang amat ku kenali. Aku berlari berbalik arah menuju ke pintu. Persetan dengan yang dimaksud Beomgyu melindungi ku dari Taehyun. Intinya aku merindukan pria merah itu sekarang.
Aku membuka pintu lebar-lebar, oh, dia bukan pria merah, rambutnya blonde sekarang. Jadi aku harus memanggilnya pria putih?
Terserahlah dengan pikiran tidak berguna ku. Aku langsung memeluknya erat. Dia membalas pelukan ku tak kalah eratnya. Aku merindukan aromanya.
Pelukan kami terlepas saat Beomgyu tiba-tiba berdiri dibelakangku dan menarik tanganku dengan kencang.
"Sudah kubilang jangan libatkan Hyunseo!"
Suara deep itu lewat ditelinga ku, aku menoleh kearah Beomgyu yang menatap Taehyun tajam. Aku meringis ketika cengkraman Beomgyu ditanganku semakin mengerat.
"Kau menyakitinya Beomgyu." Taehyun berkata kelewat tenang.
Beomgyu melepaskan tangannya dan mendorongku pelan kedalam rumah "Pergilah kekamar."
"Aku tid-"
"Hyunseo-ya, turuti kata-kataku kali ini."
Aku mendengus pelan dan berjalan menuju tangga untuk kekamar. Aku menoleh sebentar dan melihat Beomgyu mencengkeram kerah Taehyun dengan kuat dan membawanya keluar dari rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PSYCHO - Kang Taehyun
Hayran KurguDarah berlumuran di wajahnya yang sempurna tanpa cela. Dewa atau iblis? Membelah gelapnya malam, menjadi malaikat pencabut nyawa bagi siapa yang beruntung untuk mati ditangannya. Mati di malaikat maut setampan Taehyun itu keberuntungan kan? -chap20...