Darah berlumuran di wajahnya yang sempurna tanpa cela.
Dewa atau iblis?
Membelah gelapnya malam, menjadi malaikat pencabut nyawa bagi siapa yang beruntung untuk mati ditangannya.
Mati di malaikat maut setampan Taehyun itu keberuntungan kan?
-chap20...
Double up! Karena ini hari Minggu, kukasih yang manis-manis aja ya hehe.
⚠️ Ada konten dewasa, yang merasa ga nyaman atau belum cukup umur bisa di skip ya!
Nnti ku kasi tanda di part nya.
Happy reading.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seminggu lebih setelah kejadian memalukan dikampus. Dahi Hyunseo dibuat mengernyit kala Taehyun secara tiba-tiba mengajaknya pergi berjalan-jalan. Pikirannya bercabang.
"Kau tidak mengajakku untuk membunuh seseorang kan?"
Taehyun hanya terkekeh kecil menanggapi nya waktu itu. Kini Hyunseo tengah terduduk dimeja kaca sederhana. Memandangi pantulan dirinya dicermin. Penampilannya sudah cukup rapi jika hanya diajak berjalan-jalan.
Hyunseo menoleh memandang pintu kamar mandi, Taehyun sudah berada didalamnya cukup lama. Hyunseo mencebik kesal, pemuda bersurai merah itu tak kunjung keluar dari sana.
"Kau mandi atau hibernasi sih? Tadi menyuruhku cepat-cepat, tapi kau sendiri lamanya tidak toleran." Hyunseo meneriakkan unek-unek nya kesal.
Hyunseo dapat mendengar Taehyun terkekeh dari dalam sana. "Aku lupa membawa baju ganti ku. Bisakah kau ambilkan? Ada di ujung ranjang, sudah ku persiapkan."
Hyunseo menoleh kebelakang. Dia melihat sepasang kaus hitam dan celana hitam. Ide jahil terlintas di otaknya. Hyunseo tertawa kecil. Hyunseo hanya mengambil celananya saja dan berjalan ke arah kamar mandi.
"Aku bawakan, buka pintunya dan ambil lah." Hyunseo sudah berdiri didepan pintu kamar mandi.
Tak lama pintu kamar mandi terbuka, hanya menampilkan tangan Taehyun yang masih basah.
"Mana?"
Hyunseo tersenyum jahil sambil menyerahkan lipatan itu ke tangan Taehyun. Pintu pun tertutup kembali.
Selang beberapa menit, Taehyun kembali bertanya "Yak! Hyunseo-ya, dimana kausnya?"
"Ah majja, tertinggal. Maaf aku tidak memperhatikan nya tadi." Hyunseo tertawa cekikikan. Mampus, kau membuatku menunggu maka akan kubuat kau menunggu juga. Matilah kedinginan dikamar mandi!.
"Hyunseo-ya jangan bercanda." Taehyun mendegus kesal dari dalam sana. Hyunseo hanya menanggapi nya dengan tawa yang masih dapat didengar oleh Taehyun.
"Baiklah, aku akan keluar begini saja kalau begitu."
Hyunseo membelalak, Taehyun kan keluar tanpa mengenakan baju? Tidak, tidak. Hyunseo memutar otaknya. Ah satu ide jahil melintas lagi.
"Aish tunggu sebentar aku akan mengambilkannya." Hyunseo meraih kaus hitam Taehyun dan berjalan mengendap-endap menuju kamar mandi.