Hai?
Awal bulan Desember di musim dingin, Hyunseo terbangun ketika cahaya matahari menusuk matanya. Sepertinya dia lupa menutup jendela tadi malam.
Tubuhnya menggeliat pelan, dan menyentuh seonggok suatu benda yang besar. Matanya langsung terbuka, dan menampilkan sosok Taehyun dihadapannya.
Ini seperti mimpi, ketika tak ada harapan lagi untuk bertemu, bahkan bersama, tapi kini mereka justru tertidur dibawah selimut yang sama.
Tangan Hyunseo meraih rambut putih Taehyun dan merapikan nya kebelakang. Mengusap pipinya pelan sambil tersenyum kecil.
Mengingat kepingan memori betapa takutnya dia dengan Taehyun diawal pertemuan mereka. Dan takdir berkata lain membawa mereka kedalam ikatan hati.
Hyunseo lalu bangkit dari kasurnya, berjalan menuju kamar mandi, mencuci muka dan gosok gigi. Kemudian dia melangkah kan kakinya menuju dapur.
Hyunseo tidak menemukan sesuatu yang bisa dimasak untuk sarapan di kulkas Taehyun. Hanya ada roti dan telur. Hm tidak buruk.
Hyunseo memilih memasak sandwich seadanya. Setelah selesai menyajikan ke piring. Dia berniat membangunkan Taehyun. Tapi langkah nya terhenti ketika mendengar suara ketukan pintu.
Tok tok tok
"Hyung, bukakan pintu! Aku butuh sarapan!'
Hyunseo menoleh mendengar suara yang dia kenal. "Adik Taehyun bukan?" Dia bergumam.
Hyunseo berjalan membuka pintu, dan benar, pria yang kemarin dia temui sekarang ada dihadapannya.
"Annyeong Noona!" Hueningkai menyapa dengan ceria, sedangkan Hyunseo tersenyum canggung.
"Eoh, a—annyeong." Hyunseo menjawab sapaan Hueningkai kemudian mempersilahkannya masuk.
Hueningkai berjalan kearah meja pantry yang kebetulan memang dekat dengan ruang tamu.
"Wah ada sandwich yang tampak lezat disini, ah sayangnya hanya dua potong." Hueningkai menarik bibirnya kebawah.
"Ah tak apa, makan saja, aku sudah makan tadi."
"Benarkah noona?"
Hyunseo mengangguk sambil tersenyum.
"Aaa terima ka—"
"Apa yang kau lakukan disini?"
Hyunseo menatap Taehyun yang baru keluar dari kamarnya. Muka acak-acakan dan hanya memakai bawahan piyama, sedangkan dada hingga perutnya tidak tertutupi apapun.
"Yak! Dimana atasan piyama mu?!" Hyunseo berteriak, wajahnya memerah.
"Wah wah, piyama couple, dan Taehyun Hyung hanya memakai celananya saja, apa yang baru saja terjadi noona?" Hueningkai menopang dagunya di pantry sambil menampilkan wajah menggoda dalam artian bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PSYCHO - Kang Taehyun
FanfictionDarah berlumuran di wajahnya yang sempurna tanpa cela. Dewa atau iblis? Membelah gelapnya malam, menjadi malaikat pencabut nyawa bagi siapa yang beruntung untuk mati ditangannya. Mati di malaikat maut setampan Taehyun itu keberuntungan kan? -chap20...