Darah berlumuran di wajahnya yang sempurna tanpa cela.
Dewa atau iblis?
Membelah gelapnya malam, menjadi malaikat pencabut nyawa bagi siapa yang beruntung untuk mati ditangannya.
Mati di malaikat maut setampan Taehyun itu keberuntungan kan?
-chap20...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️ Sedikit 18+
Taehyun melangkah kan kakinya mencoba keluar dari bar yang sesak. Nafasnya memburu menahan kesal karena kedatangan Hueningkai. Niatnya datang kemari untuk menghibur diri justru membuat mood nya tambah buruk.
Dia berjalan tanpa memperdulikan sekitar, dan tanpa sadar pundaknya menubruk seseorang, Taehyun berniat menghiraukannya sebelum tangan nya ditarik paksa untuk berbalik.
Wanita cantik dengan riasan tebal dan tubuh bagus bukan main menjadi pelaku penarikan Taehyun. Wanita itu menatap Taehyun dengan tajam.
"Hei lihat ulahmu!" Wanita itu berteriak marah. Sambil menunjuk bagian tubuhnya yang basah ketumpahan wine yang tadinya dia pegang.
Taehyun melihat kearah tunjuk wanita itu. Wine itu mengalir dibelahan dadanya, bajunya super terbuka.
"Ck, salah siapa kau memakai baju kurang bahan seperti itu." Taehyun mendengus mencoba melepaskan tangannya yang masih digenggam wanita itu.
"Tunggu, kau Kang Tae—ah bukan." Wanita itu tersenyum miring sebelum melanjutkan kata-katanya. "Apa kabarmu Xavier?"
Taehyun mengangkat alisnya, mencoba menganalisis wanita didepannya. "Kau mengenalku?"
"Tentu saja tampan." Wanita itu mengusap pelan pipi Taehyun. Lantas menarik Taehyun menjauhi keramaian. Taehyun belum sempat menolak.
Wanita itu membawa Taehyun menuju sebuah ruang VIP yang hanya diisi beberapa orang saja. Dia menarik tangan Taehyun dan membuatnya duduk di sofa di tengah ruangan. Tanpa malu, wanita itu lalu duduk dipangkuan Taehyun.
"Apa yang kau lakukan?" Taehyun menggertak marah.
"Kau belum mengingat ku Xavier?"
Taehyun memandang wajah wanita dipangkuan nya yang sibuk memainkan kancing kemeja Taehyun. Dia tersenyum.
"Wah wah Park Aeri? Kau masih hidup? Kukira kau mati saat kabur dari menjalankan misi." Taehyun mengusap surai panjang wanita dipangkuan nya. Wanita itu mendelik tak suka.
"Kenapa wajah mu seperti itu? Benarkan? Kau membuat ku kehabisan darah dan meninggalkan ku sendirian. Cih, dan dengan beraninya kau masih mengambil uang bagian ku."
Park Aeri, wanita ini pernah beberapa kali ikut andil dalam pembunuhan orang-orang besar. Dia ditugaskan menjadi partner kerja Taehyun.
Tapi dalam misi terakhirnya bersama Taehyun, dia tidak menyelesaikan tugas nya dengan baik. Meninggalkan Taehyun di ujung kegagalan.
"Pengecut." Taehyun lagi-lagi mengejek Aeri.
Aeri kesal dan hendak turun dari pangkuan Taehyun sebelum pinggang nya di rengkuh erat oleh Taehyun. "Mau kabur lagi hm?" Taehyun berbisik dengan sensual di telinga Aeri.