Hai?
HeheheDoor!
Sudah terlambat.
Hyunseo menutup mulutnya, air matanya bercucuran, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri peluru itu menembus perut Taehyun, membuatnya jatuh terduduk.
Yeonjun yang mendengar teriakkan Hyunseo lantas menoleh keatas dan tersenyum miring. Matanya melirik ke belakang, kearah beberapa pria berbadan besar.
"Tangkap wanita itu dan bawa dia kesini."
"Baik tuan."
Empat pria itu pergi masuk kedalam gedung, tersisa tujuh bodyguard dan satu pria pembawa senapan bersama Yeonjun dan Soobin dibawah sana.
Hyunseo panik, matanya menelisik mencari tempat untuk bersembunyi. Dia keluar dari ruangan itu. Berlari ke arah jendela yang menghadap belakang gedung.
Terdapat pipa air memanjang dengan diameter sejengkal tangan orang dewasa, cukup untuk dipeluk Hyunseo dan dapat membawanya turun keluar dari gedung.
Sepertinya pengalaman kabur dari rumah Taehyun berguna juga. Hyunseo bergegas memanjat ke teralis jendela, pipa itu tepat disamping jendela tak berkaca itu.
Hyunseo memeluk pipa itu terlebih dahulu sebelum seluruh tubuh Hyunseo sepenuhnya keluar. Suara langkah kaki sepertinya mulai mendekat.
Hyunseo segera turun melalui pipa. Hap. Berhasil, dia dapat mendarat dengan selamat. Matanya menelisik, berjaga-jaga bila ada salah satu anak buah Yeonjun disini.
"Wah, nona Min, kau sama pintarnya dengan ayahmu."
Hyunseo terkejut bukan main, dia malah bertemu Yeonjun, yang sedang terduduk diatas pohon seperti sedang menunggunya, dan sialnya Hyunseo tidak melihat nya tadi.
Dengan jantung berdegup kencang, Hyunseo mencoba untuk lari, sedangkan Yeonjun dengan cekatan segera melompat, mengejar dengan langkah yang jauh lebih lebar.
Grep, tentu sangat mudah untuk menangkap atensi Hyunseo. Dia memberontak tak karuan ketika tubuhnya diseret paksa oleh Yeonjun.
"Lepaskan!"
"Hoho tidak semudah itu nona Min. Oh, atau sekarang kupangggil nyonya Kang?"
"Kubilang lepaskan sial!"
Wajah Yeonjun mendekat dan kemudian berbisik ditelinga Hyunseo "Harusnya kau menjadi nyonya Choi, Min Hyunseo!"
"Apa yang kau mau Choi?...AKH" Yeonjun membanting tubuh Hyunseo tepat disamping tubuh lemah Taehyun.
"Taehyun?" Suara Hyunseo bergetar, meraih wajah Taehyun dan menangkupnya, ibu jarinya mengusap lembut darah yang keluar dari mulut Taehyun.
Taehyun tersenyum kecil, "Sudah kubilang, jangan keluar, jangan kemana-mana, tapi kenapa kau nakal sekali huh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PSYCHO - Kang Taehyun
Fiksi PenggemarDarah berlumuran di wajahnya yang sempurna tanpa cela. Dewa atau iblis? Membelah gelapnya malam, menjadi malaikat pencabut nyawa bagi siapa yang beruntung untuk mati ditangannya. Mati di malaikat maut setampan Taehyun itu keberuntungan kan? -chap20...