7. Different

2K 142 4
                                    

Keesokan harinya, Jaemin kembali menunggu Nari di area kampus dan tentunya seperti biasa ia menunggu di dalam mobil. Terlihat Nari turun dari mobil yang berbeda dan tanpa berpamitan seperti yang biasa ia lakukan. Hal itu membuat Jaemin bertanya tanya siapa yang mengantar Nari. Jaemin segera turun dan menyusul Nari yang melangkah memasuki area kampus, namun langkahnya terhenti saat seseorang mengamit lengannya.

"Kamu kenapa terus menghindar? Bahkan kamu tidak menjawab teleponku atau membalas pesanku.."

Jaemin menoleh ke arah gadis yang saat ini sedang mengamit lengannya. Tanpa pikir panjang lelaki itu pun menarik tangannya sendiri.

"Saya pikir kamu sudah mengerti maksud saya jika respon saya sudah seperti itu"

"Apa? Jadi kamu membuangku?" tanya Heejin seolah baru menyadarinya sekarang. Jaemin yang melihatnya hanya tertawa pelan

"Harusnya kamu mengerti bahwa sedari awal saya hanya ingin bersenang senang saja. Tapi lihat dirimu.. terlalu berharap lebih saat dibelai sedikit saja"

Perkataan Jaemin lantas membuat Heejin tertegun lalu menatap Jaemin tidak percaya. Bahkan gadis itu pun tak kuasa menahan air matanya saat mendengar kalimat yang Jaemin keluarkan.

"Kenapa? Hh..hhiks.. kenapa kamu lakukan ini??"

"Dengar, jawabannya sangat sederhana. Kamu bukan orang yang saya cari. Dari sini sudah paham?" ujar Jaemin sambil melipat kedua tangannya. Di hadapannya, Heejin terlihat sangat kecewa karena ia begitu percaya pada Jaemin. Namun dengan mudahnya Jaemin menghancurkan segalanya.

"Tapi--"

"Kita tidak ada hubungan apapun bahkan saya sudah tidak ada urusan denganmu. Jadi mulai sekarang jangan datang lagi pada saya" ucapnya sebelum pergi meninggalkan Heejin yang masih mematung di sana. Heejin tampak sangat kesal dan mengusak rambutnya sendiri dengan kasar lalu ia pergi lain arah dengan Jaemin.

.
.
.
.

"Oii Na Jaemm!! Lo mau kemana?" panggil Haechan saat Jaemin keluar dari kelas dan hendak menghampiri Nari di kelasnya. Haechan bersama Jeno menghampiri Jaemin dan merangkul bahunya.

"Mau ke kelas cewe gue. Ikut?"

"Wahh gila! Jadi lo sekarang udah punya cewe??" tanya Jeno yang terlihat terkejut. Haechan yang melihat ekspresi Jeno hanya tertawa.

"Ya punya lah! Ayo gue kenalin ke dia" ujar Jaemin sambil merangkul kedua sahabatnya dengan semangat dan membawa mereka ke kelas Nari. Mereka berdua tampak bingung ketika Jaemin mengajaknya ke kelas Renjun. Renjun dan Nari terlihat sedang berdiskusi lagi untuk final tugas mereka yang akan dikumpulkan besok. Jaemin pun menunjuk Nari pada kedua sahabatnya.

"Itu cewe gue"

"Sohib Renjun?? Yang diincar Mark???" tanya Jeno yang lagi lagi tampak terkejut karena ucapan Jaemin. Jaemin menganggukkan kepalanya lalu menarik kedua temannya untuk mendekat ke bangku Renjun dan Nari.

"Sayangggg" panggil Jaemin dengan raut senangnya pada Nari hingga membuat Nari dan Renjun menoleh. Renjun tampak bingung lalu menatap Nari seolah meminta penjelasan. Namun Nari hanya menggelengkan kepala karena ia juga tidak mengerti maksud Jaemin.

"Lo mabok?" tanya Renjun pada Jaemin yang tentunya hal itu mengundang tawa bagi Haechan dan Jeno.

"Na Jaem bilang mau ngenalin kita berdua ke cewenya. Jadi ini cewenya??"

"Na Jaem? Jadi Jaemin tidak bermarga Jung?" batin Nari saat mendengar perkataan Haechan. Selama ini ia berfikir Jaemin bermarga Jung seperti kakaknya. Jika Jaemin bermarga Na, apakah itu berarti...

THE SEXRET BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang