"Ikuti saja permintaan Mark, Nari. Aku mengijinkanmu menemuinya.."
Nari yang saat itu berada di sampingnya lantas memiringkan posisi duduknya menjadi menghadap ke Jaemin. Keningnya berkerut sebagai tanda bahwa ia sedang menuntut penjelasan dari kekasihnya itu.
"Aku butuh bantuanmu.."
.
.
.
.Keesokan harinya Nari terlihat sudah bersiap dan keluar dari kamarnya. Kebetulan hari ini merupakan weekend day, jadi ia tidak pergi untuk ke kampus.
"Jung Nari" panggil Jaemin yang kala itu baru keluar dari kamarnya sesaat setelah Nari keluar kamar.
"Hm?"
"Perlu kuantar?" tanya Jaemin seraya menuruni anak tangga untuk menghampiri Nari.
Nari mengulum senyumnya dan menggelengkan kepalanya. Tangannya meraih satu tangan Jaemin dan mengusapnya perlahan. Seolah memberitahu pada lelaki itu bahwa ia akan segera kembali setelah bertemu Mark.
"Tidak perlu. Aku akan naik taksi saja. Lagipula aku hanya menemuinya sebentar. Kamu juga tidak ingin dia merasa curiga kan? Jadi jangan khawatir.."
"Kamu yakin?"
"Iya, aku yakin. Setelah bertemu Mark, kamu boleh menjemputku. Aku ingin menikmati waktu weekend dengan pergi berkencan denganmu. Kamu mau kan?"
"Tentu saja mau. Baiklah, aku akan menjemputmu nanti. Telepon saja jika sudah selesai."
"Itu pasti.. kalau begitu aku pergi dulu ya?"
Jaemin menganggukkan kepalanya dan menatap Nari tidak rela. Sebelum Nari melepas tangannya, Jaemin dengan segera mengecup kening Nari lalu menatapnya cukup dalam. Lelaki itu benar - benar ingin mengantar Nari, namun mengingat ia tidak ingin Mark curiga lantas ia dengan terpaksa mengikuti apa yang Mark mau.
"Hati - hati sayang.."
Nari tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Tak lama pegangan tangan mereka pun lepas serta disusul dengan langkah Nari yang menjauh dari apartemennya.
Selang 20 menit Nari pergi dari apartemennya, tiba - tiba ponsel Jaemin berdering. Dengan segera ia mengambilnya di saku celana jeans yang sedang ia kenakan. Matanya terarah pada layar ponselnya yang menunjukkan nama penelepon. Begitu mengetahuinya, maka ia pun menerima panggilan telepon itu.
"Ya hyung?"
"Apa Nari sedang di apartemenmu??" tanya seseorang di seberang telepon yang diyakini adalah kakaknya.
"Dia pergi untuk menemui Mark, hyung. Ada apa?"
"Sial. Cepat cari dia!! Dia dalam bahaya!"
Deg!
"Shit!"
Seketika Jaemin menutup sambungan teleponnya dan berlari keluar apartemen dengan cepat.
.
.
.
.Nari sudah berada di taxi dan matanya memandang ke luar jendela. Cuaca di luar cukup bagus. Tidak salah jika weekend adalah waktu yang tepat untuk bepergian, apalagi berkencan. Terlebih lagi cuaca di luar sangat mendukung. Perfect!
Di tengah perjalanan taxi yang ditumpangi Nari tiba - tiba berhenti karena sopir taxinya menginjak rem secara mendadak. Dan spontan tubuh Nari juga maju ke depan bahkan kepalanya pun sempat menabrak bagian belakang jok depan. Jantungnya berdegup kencang karena terkejut dan otomatis ia menoleh ke arah sopir taxinya.
"Ada apa pak?"
"Astaga, maafkan saya nona.. Di depan ada mobil van yang menghalangi jalan kita. Mohon tunggu sebentar.." kata sopir taxi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SEXRET BOY
Fanfiction"Trust me, i have my own way to keep you safe" - Jaemin ©cherrygirl022 Start : 30 Des 2020 End : - Rank : #1 - ffnc (110221) #1 - ffjaemin (280321) #1 - ffjaemin (300321) #1 - njm (150521) #5 - jungjaehyun (041021)