Part 23//Mommy Boy

67 5 1
                                    

Yeahhh ....🤩 author up cepet ya berkat dukungan kalian semua 😍🤗

Tolong.....
Jauhkanlah hati  ini dari rasa rindu
Yang seharusnya tidak ku rindukan.
.
.
.
.
.
.
.
❤Happy reading ❤

Hari telah berlalu begitu cepat ,tak terasa matahari sudah mulai menerbitkan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari telah berlalu begitu cepat ,tak terasa matahari sudah mulai menerbitkan dirinya. Feli dengan langakah gontai dia menuruni anak tangga tak lupa dengan piyama tidurnya yang masih melekat di tubuhnya.

Feli memutuskan untuk tidak berangkat sekolah hari ini, Hari ini ia begitu malas untuk berangkat sekolah. Ia memutuskan untuk istirahat sehari saja, dia ingin merilekskan pikiranya dengan bersantai di rumah.

Feli mendudukan bokongnya dimeja makan disana sudah tersedia sarapan yang di sedikan oleh pembantu rumah tangganya. Dengan cepat dia memakannya yang sudah tersaji disana. Tak lama Evan  juga menyusulnya sarapan.

"fel gue udah minta vina buat bikin surat buat lo! " ucap Evan sambil menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya.

"Eum, bagus deh!.gue lagi males sekolah!"ucap feli jujur. Evan tak menghiraukan ucapan  feli,baginya ini sudah biasa. Mungkin dia tak ingin di ganggu dulu.

"fel!" panggil Evan, feli menjawab dengan  deheman saja.

"Gak. Lupain aja!" Mungkin saat ini tidak tepat baginya untuk mengatakan pada feli tentang Dedy nya.  Ia tak ingin merusak suasana hati feli saat ini. 

Akhir akhir ini feli lebih suka menyendiri, Evan juga tak mengerti kenapa?,  tapi ia tak ingin menanyakanya. Mungkin jika suasanya lebih baik dia akan mengatakanya.

Feli merasa Evan ingin mengatakan sesuatu yang penting ,tapi dia seperti sedang mempertimbangkan nya untuk berbicara padanya tapi ya sudah feli juga tak mau membicarakan atau menanyakanya, suatu saat dia akan mengatakanya sendiri.
.
.
.
.
.

"Al jangan lupa nanti bekalnya di makan ya!"

"Iya mih.  Mamaih udah sering ingetin Al, Al bakal makan ko mih!"ucap Al merasa jengah dengan mamihnya yang selalu mengingatnya.

Begini jadinya jika mang Udin tak mengantarkanya dia harus seperti anak kecil yang selalu di ingatkan di mata mamaihnya,  tapi sekarang Al sudah berusia 17 tahun ia tahu walupun tak di ingatkan.

"Mih, Al sekolah dulu bay mih! "ucap Al segera masuk kedalam.

"Belajar yang rajin ya Al!"teriak mamih yang berada dalam mobil seperti  tak ingin putra satu satunya meninggalkanya.

Mamih Al teringat ketika dulu dia  mengatar sekolah dasar Al ia tak ingin pegi dari pelukan mamihnya ,bahkan mamih harus membujuk Al agar sekolah. Tapi, tidak dengan sekarang dia sudah besar sudah menjadi remaja tampan yang disukai banyak gadis, rasanya ia tak percaya sebentar lagi Putranya akan meninggalkanya,hidup mandiri mungkin tanpa bantuanya. Ia hanya bisa berdoa untuk kesembuhan dan kesalamatan anaknya agar selalu bahangia.

Mommy Boy [on Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang