Mommy Boy [on Going ]

part 6//mommy Boy

Kenapa dari seluruh cewe diDunia ini!, kenapa harus lu?

Alvindo deandra Pramoga

Salam dari Alvindo deandra Pramoga nih gaes!  Uwu ada yang mau salam balik nih?

****

Lelaki bertubuh jangkung, memakai topi hitam bertengger dikepalanya tak lupa earphonenya yang selalu lelaki itu bawa kemana mana.

Leaki itu memasuki ruang serba ada atau yang lebih banyak dikenal orang supermarket. Lelaki itu berjalan trus nyusuri setiap rak rak bahan makanan yang berjejer rapi ,iris matanya terus mencari keberadaan benda yang dipesan adik perempuan satu satunya .

Ia mengambil benda tersebut dan memasukannya kedalam keranjang yang tadi sempat ia bawa, kini ia berjalan mendekati lemari pending yang berjejer rapi membuka pintu kaca yang dingin dan mengambil dua buah minuman.

Ia tak suka minuman bersoda jadi ia lebih memilih miuman yang biasa saja tapi tetap ada rasa, miuman berwarna coklat didalam botol.

Miuman yang sering dipertontonkan ditelevisi di setiap stasiun tv.

Ia menutup kembali pintu pendingin itu berakhir menuju kasir. Karena pembeli disini lumayan ramai ia harus mengantri

Selang beberapa menit gilirannya menaruh belanjaannya, penjaga kasir itu terseyum ramah kepadanya tapi ia tak memperdulikannya lebih memilih cuek.

Hingga bunyi suara mesin scan barcot menghitung semua belajaan lelaki itu sampai akhir,"jadi 115.000 ribu mas!" ucap kasir cantik itu, lelaki itu memberikan uang berwarna merah dan juga berwarna hijau diterima baik oleh penjaga kasir dan meberikan kembalianya.

"Trimakasih,  silahkan berkunjung kembali! " ucap penjaga kasir ramah sambil menempelkan kedua telapakan tangan didepan dada, lelaki itu terseyum ramah mengambil belajaannya keluar dari supermarket

Siapa pun yang melihat senyum lelaki itu pasti akan dibuat histeris, terbukti penjaga kasir itu masih dibuat melongo " ah ngimpi apa semalam ketemu v!" gumanya dalam hati

Lelaki tersebut terus menganyunkan kakinya mengikuti irama ditelinganya lagu yang ia sukai "memories maroon 5"

Sampai akhirnya bunyi telpon mengharuskan ia menghentikan dari zona nyamannya.

Ia menggeser layar itu menjauhkan layar Telponya dari telinganya, suara teriakan orang disana membuat telinganya hampir budeg.

"......"

"iya iya ini mau pulang!"jawabnya dan mematikan telpon itu seenaknya