Part 37//Mommy Boy

28 1 0
                                    

Yeaah mommy Boy back lagi .....

Sambil dengerin lagu ini biar kerasa feil nya nih hehe...

Happy reading guys

"Rasanya begitu sakit tapi sadar dia bukan siapa-siapa dirimu"
.
.
.
.
.
🍓🍓🍓

"Gue juga suka sama lu van"

Kalimat tersebut terus teringiang di kepalanya rasanya kepalanya ingin pecah saja dari pada harus terus mengingat kalimat tersebut.

Setiap  dia mengingat kalimat tersebut rasanya dadanya sangat sakit dan sulit untuk bernafas secara baik. Ia bingung tapi dia juga kesal, kenapa dia harus sakit hati pada orang yang jelas-jelas bukan siapa-siapanya dia hanya dia anggap sebagai teman tidak lebih.

Apa benar dia mulai mencintai gadis yang menyebalkan itu?,  otaknya selalu menyangkalnya tapi hati tidak pernah berbohong ia mulai menyukai segala sesuatu yang memyebalkan tentang dia, ia selalu menyukainya bahkan semua tentang dirinya itu.

Ia sesekali melirik gadis yang sedang tertidur dengan tangan sebagai bantalnya, tak ada yang menegurnya sama sekali walaupun ia tertidur di kelas ketika guru menjelaskan.

Rasanya begitu lama dengan pelajaran Fisika ini karena memang jam pelajaran ini sudah hampir pulang sekolah membuat semua murid pasti memikiran berkaitan dengan bel pulang bahkan sudah tidak fokus untuk memperhatikan guru.

Tak selang lama bel pulang berbunyi ceramah guru yang membosankan itu akhirnya berakhir dengan sorakan murid dikelas bertandakan waktu kebebasan telah tiba

"Baik anak-anak karena waktunya sudah habis, saya hanya mengingatkan saja minggu depan kita akan mengadakan Ujian tengah semester di persiapkan untuk materi kalian dan jangan lupa berlajar dengan giat,agar hasilnya maksilal. Inget kalian kelas unggulan jadi harus terbaik nilai kalian!" Wewejan guru kepada seluruh kelas

"Baik pak!" Ucap seluruh murid serempak

Al segera memasukan seluruh peralatan sekolah yang ia gunakan dan memasukan ke ransel hitamnya itu

"Al gue duluan"Ujar temen sebangkunya

"Yo hati-hati bro"Ucapnya menyudahi pembicaranya

Ia segere menggedong tas ranselnya,beralih mentap bangku yang baru saja beberpa menit ia alihkan dengan cepat penghuni bangku tersebut hilang secara tiba-tiba membuatnya sedikit terkejud.

Beberapa akhir ini gadis itu selalu jarang sekali menghampirinya bahakan sudah terhitung jari. Biasanya ia akan terus menganggunya, mengikutinya kemanapun dia berada kecuali ke toilet.

Ah,ia jadi ingat kejadian ketika dia terus mengikutinya bahakan sampai ke toilet dia terus memaksa mengikutinya bahakan dia sudah melarangnya mengikutinya tapi keras kepalanya itu membuat dia mengurungkan niatnya, dengan seribu alasanya ia berkata

"Feli harus ikut kalo Al kabur kan Feli yang susah carinya"

Ya, seperti itulah ucapanya yang membuatnya jengkel setengah mati.
.
.
.
.
.
Ia terus terburu-buru lari di koridor hingga menabrak beberapa murid yang sedang berjalan setelah notif di smartphonenya itu membuatnya gusar setalah beberapa hari ia terus memikir kejadian yang akhir-akhir ini membuatnya sedikit tidak tenang.

Mommy Boy [on Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang