Part 39//Mommy Boy

39 1 0
                                    

Happ reading gyus.......
Happy nice day

"Waktu menyembuhkan luka,akan tetapi kita lupa bahwa bekasnya akan selalu ada. Bukan bodoh,melainkan berpura-pura lupa agar tidak tergores lagi."

.
.
.
.
.
🐾🐾🐾

Entah dia harus senang akhirnya cintanya terbalaskan,tapi ada rasa beci terhadapanya itu yang ia rasakan sekarang

Revan memeluk Feli begitu erat akhirnya setelah sekian lama ia bisa mengungkapkan isi hatinya kepada gadis yang ia peluk setidaknya beban pikiranya sudah hilang

"Gue juga cinta sama lu ,van!"Ucapnya mengeratkan pelukanya"Tapi itu dulu!"lanjutnya melepaskan pelukanya

Ia terlihat sedikit kaget mendengar ucapan dari gadis yang di depanya itu. Feli terseyum manis mengengam kedua tanganya

"Gue memang suka sama lu van, tapi itu dulu setelah apa yang telah lu lakuin sama gue,Manfaatin gue di saat gue bener-bener butuh seseorang selalu di samping gue" Ucap Feli mengingat masa lalunya yang sangat teragis itu di tambah dengan kegagalan dalam hubungan percintaanya seseorang yang ia anggap lebih dari seorang teman karena perlakuanya yang begitu hangat selalu ada di saat ia terpuruk bahkan ia selalu mempercayainya dengan teganya ia memanfaatkan dirinya haya demi egonya semata

"Semenjak gue tau lu manfaatin gue demi bisnis om Bram gue di situ merasa jadi gadis bego di butakan oleh semua omongan kosong sama perlakuan manis lu ke gue. Tapi sepenuhnya bukan salah lu, gue faham kalo gue juga ada di posisi lu. Gue udah maafin lu ko Revan!" lanjutnya

Revan tak tahu harus berbicara apalagi ketulusan gadis yang ada di depanya kebaikanya itu kenapa dia harus mengikuti kata papahnya itu hanya demi ancaman sialan itu,ia bahkan menyia-nyiakan gadis yang begitu baik ini. Ah, bodoh sekali dia. Tapi nasi sudah menjadi bubur tidak bisa di ulang kembali

"Makasih Fel, udah mau maafin gue!"Ucap Revan tersenyum getir mengingat atas tindakan bodohnya itu"Lu mau kan nerima gue lagi?"Tanya hanya untuk memastikan saja

Feli terkekeh mencubit lengan atasnya membuat dirinya mengaduh kesakitan

"Hmmm... "

"Kalo pun lu masih belum nerima gue gak papa gue faham ko.!" Ucap Revan

"Gue kan belum bilang kenapa lu membuat kesimpulan sendiri sedangkan gue yang memutuskan. Gue emang kecewa sama lu tapi gue masih nerima lu dalam kehidupan gue, tapi sebagai teman gak lebih!"Ujarnya

Iya harus bahagia atau sedih mendengar ucapan dari gadis ini. Mungkin ini akibat dari kesalahanya karena ia menyia-nyiakan gadis setulus dia,ia harus menerimanya dengan lapang dada walupun itu menyakitkan.
.
.
.

Uhuk....Uhuk...

Rasanya begitu sulit sekali untuk mencerna makan yang masuk kedalam tenggorokannya, tiba-tiba tenggorokannya begitu sempit untuk makanan yang masuk ke dalam mulutnya

Segelas air bening ia terima dari orang yang didepanya tersebut dengan tergesah-gesah ia segera meminumnya hingga tandas menghilangkan rasa sakit di tenggorokanya

"Pelan-pelan gak usah buru-buru!" Ujarnya lembut dengan sedikit nada khawatir yang tercipta jelas dari  mimik wajah dari pria di depanya itu.

Ia terkekeh dengan cengiran khasnya itu mendengar ucapan dari pria didepannya

Ia segera melahap kembali nasi goreng kedalam mulutnya dengan sedikit perlahan agar tidak tersedak lagi, tapi fikiranya masih mengingat kejadian yang membuatnya hingga tersedak

Mommy Boy [on Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang