Yeah gak kerasa nih udah part 30 aja, setengah lagi bakal Tamat ceritanya ayuk lah grecep takut keburu partnya di hapus.😁
Maaf nih part ini author revisi karena tidak sesuai harapan
Happy reading
Kadang perlakuanmu itu membuat orang lain menyalah arti.
🥀🥀🥀
Suasana kelas yang ricuh kembali hening seketika, ketika guru berambut botak didepan itu masuk ruangan, aura negatif begitu pekat nyelebungi dirinya.
Tidak ada satupun yang bernani berbicara, ternyata guru botak itu membawa pengaruh ke setiap kelas yang ia masukinya.
Sampai sejauh ini belum ada murid yang mau mengucapkan sesuatu hanya bisa tertahan di ujung lidah mereka atau bahkan mereka lebih memilih bergulat dengan semua perkataan dipikiranya.
"Anak anak bapak akan membagiakan ulangan matematika minggu kemarin, yang nilain kurang dari kkm bersiap untuk remidi hari ini juga"Terang guru.
"Bapak akan menyebut nama kalian silahkan kalian ambil hasil ulangan kalian!"lanjutnya
Satu persatu nama disebutkan dan merekapun maju dengan rasa berdebar dijantung mereka masing masing ,pasalnya ulangan begitu mendadak hingga mereka lupa untuk belajar sebelumnya mempersiapkan diri mereka.
Seharusnya tidak atau ada ulangan mereka tetap harus belajar untuk memperdalam ilmu mereka karena belajar jembatan ilmu, bukan sks (sistem kebut semalam) .
Banyak dari mereka yang merasa senang dan banyak juga yang merasa kecewa dengan hasil ulangan mereka itu.
Setelah hasil nilai ulangan selesai dibagikan mereka yang nilainya kurang dari kkm harus mengikuti remedial dan yang di atas kkm atau setara tidak harus mengikuti remidial, guru botak itu memberikan keringan bagi mereka yang nilainya bagus bisa keluar kelas selama pelajaran itu berlangsung, jika pelajaran sudah selesai mereka harus segera kembali lagi ke kelas mengikuti pelajaran seperti biasa.
"Vina!" teriak gadis itu, yang namanya dipanggil langsung mencari ke sumber suara "Fighting!" lanjut gadis itu memberikan semangat kepada sahabat yang harus mengikuti remidial.
Vina hanya mendegus kesal kenapa dia harus remidial segala, sedangkan sahabat itu bisa berkeliaran bebas di sekolah ini ,jarang jarang yang hal ini terjadi bukan.
Gadis itu cekikikan senang melihat sahabatnya dengan wajah cemberut mengikuti remidal seperti murid yang lainya.
Dari pada dia hanya menonton sahabat itu dibalik jendela lebih baik dia mengikuti orang yang sudah lama ia usik ketenanganya itu. Satu hal lagi ternyata lelaki itu tidak ikut remidial hasilnya beda tipis dengan dia, tapi tetap dia paling tinggi di kelas.
"Hai Al!" sapanya dengan cengiran bodoh itu.
Al mendegus melihat orang yang menyapanya itu ,tolong bisakah dia tenang sehari saja tanpa gangguan dia tapi nyatanya itu mustahil terjadi
"Apa?"tanyanya ketus
"Ck!, cuek banget sih? ,Al lupa ya kita punya kesepakatan, Al udah setuju kan!. Jadi?...." ucap gadis itu menggantungkan ucapanya
"Jadi?.." ulang Al.
Gadis itu terseyum lebar "Jadi...kita harus banyak latihan dong!" ujarnya senang
"Trus? "tanya Al.
Tanpa aba aba feli segera menggenggam tangan Al dan membawa pergi dari sana, Al yang tanganya di tarik hanya bisa pasrah mengikuti kemana gadis itu pergi melangkan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Boy [on Going ]
Teen FictionAlvindo deandra Pramoga Atau anak Mamih itulah sebutan untuk dirinya karena mamihnya yang terlalu posessiv terhadapnya, bahkan sampai hal sekecil apapun itu. Keadaan semula baik baik saja sampai suatu pertemuan yang mengubah hidupnya 180 derajat it...