05. Keluarga 2
oo00oo
"Bunda," panggil Alula saat sudah sampai di ruang keluarga. Dimana seluruh anggota keluarganya sedang bercengkrama setelah makan malam selesai.
Sontak membuat semua pasang mata menatap Alula.
"Ada apa Lula?"
"Kenapa Sayang?"
Alula meringis saat dua wanita menjawab panggilannya. Ia menatap Karen tidak enak.
"Maaf bunda, Lula panggil bunda Lula."
Sejenak Karen terdiam. Lantas ia tersenyum menatap Alula yang tengah menundukkan kepalanya.
"Ah, gak papa. Santuy aja, Sayang."
"Alula ada apa, Nak?" tanya Oberon.
Alula menatap ayahnya kemudian ia menatap Luna sambil mengulurkan ponsel yang hanya bisa digunakan untuk mengirim pesan dan telepon kepada bundanya.
"Bunda, ada telepon."
Luna beranjak dari duduknya. "Dari siapa?"
"Ibu," Luna mengangguk. Kemudian ia menjauh untuk menerima telepon.
Sepeninggal Luna, Oberon kembali bertanya dan meminta Alula duduk di sebelahnya. "Ibu siapa, Sayang?"
"Ibu panti, Yah." Jawab Alula setelah duduk di samping sang ayah. Ia menyenderkan kepalanya pada bahu sang ayah membuat Oberon langsung mendekap tubuh mungil putrinya.
"Panti?"
Alula mengangguk menatap Karen. "Iya, Tante-Bunda."
"Tante-Bunda?" Kini giliran Starla yang bertanya membuat Alula menatap gadis itu.
"Iya, Tante-Bunda. Biar gak samaan sama bundanya Lula." Kemudian menatap Karen penuh harap. "Boleh kan Tante-Bunda?"
Buru-buru Alula menambahkan sambil menatap Davin, Nala dan Rafa bergantian. "Om-Ayah, Tante-Mama dan Om-Papa. Bolehkah?"
"Boleh kok," jawaban Karen dan anggukan dari ketiganya membuat Alula berbinar senang.
"Yeay, makasih Tante-Bunda." Oberon mengelus surai Alula saat melihat senyum bahagia putrinya.
"Jadi, apa maksudnya ibu panti?"
"Kan dulu Lula sama bunda pernah tinggal di panti sementara," jawab Lula.
"Hah, kapan?"
"Kok bisa?"
"Kenapa di panti?"
"Panti apa?"
"Kalian gak papa kan?"
Alula meringis. Menatap kakak-kakaknya satu persatu saat tatapan mereka fokus padanya.
"Eh, itu ..." Alula memegang telinganya bingung.
Tap! Tap! Tap!
"Selamat malam semua, Attar yang ganteng sejagat raya pulang membawa sebongkah berlian—eh sebongkah keringat deng," Attar meralat ucapannya di akhiri dengan kekehan.
Teriakan Attar membuat membuat semua pasang mata beralih pada sosok remaja yang baru saja memasuki ruang keluarga.
Tatapan Attar menatap satu objek di samping Oberon. Kemudian ia berteriak dramatis sambil menatap Alula berbinar cerah.
"YA AMSYONG! O-EM-JI OMAYGAT ADA BIDADARI SYANTIK DISINI!"
"ASTAGHFIRULLAH ADA ORANG GILA. JAUHKAN KAMI SEMUA DARI ORANG GILA BERNAMA ATTAR YA ALLAH!" Teriak Awan tak kalah dramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spectacular Brother
Teen FictionTerbiasa hidup berdua bersama sang bunda selama 15 tahun membuat Alula Cassiopeia menjadi gadis mandiri dan energik. Tak pernah menekan sang bunda agar memiliki keluarga sempurna. Cukup hanya dirinya dan ibunda tercinta mampu membuat Alula bahagia...