Chapter 20

9.2K 755 92
                                    

Ciee yang nunggu Spectacular Brother update, wkwk.

Dahlah, langsung cus baca🤗

Happy Reading 📖

20. Aurellie

_______________

Bangunan-bangunan tinggi mulai tertangkap retina matanya. Ia tersenyum tipis menyandarkan kepala ke kaca bus yang ditumpangi. Lagu Still With You yang dinyanyikan salah satu boyband Korea terdengar mengalun di telinganya yang terpasang headset.

Perlahan mata hitam pekat sekelam malam itu tertutup oleh kelopak. Menikmati lagu yang menjadi favoritnya beberapa hari terakhir. Hingga tak lama ia kembali membuka matanya saat bus yang ditumpangi berhenti.

Memandang sekeliling. Orang-orang mulai membereskan barang-barang mereka dan turun dari bus. Begitu juga dilakukan olehnya.

Ia turun dari bus. Mendongak sekilas menatap sekeliling. Untuk sesaat ia terkejut. Namun, saat netranya menangkap sebuah taksi ia kembali menundukkan kepala sembari berjalan cepat.

"Tolong antarkan ke nomor ini, Pak."

Gadis itu menunjukkan secarik kertas yang berisi sebuah alamat. Laki-laki yang sebagian berambut putih itu mengangguk. Lalu membantu gadis di depannya membawa barang-barang ke bagasi mobil.

Setelah duduk di dalam mobil. Ia bernapas lega. Kembali mendengarkan musik melalui kabel yang disambungkan ke ponsel bututnya.

"Neng, ini darimana?"

Gadis itu menatap supir dari kaca depan. "Purwokerto, Pak," balasnya tersenyum kecil.

Supir itu hanya mengangguk sekali. Bunyi kendaraan dan suara dari radio membuat gadis itu mematikan musiknya. Butuh waktu sampai tiga jam hingga taksi berhenti di depan pagar yang menjulang tinggi.

Seseorang menghentikan taksi. "Ada perlu apa anda kemari?" tanya orang berbaju serba hitam itu. Di telinganya terdapat earphone yang tersambung dengan kepala penjaga dalam mansion.

Kaca jendela penumpang turun. Gadis itu melongokan kepalanya. "Saya ingin bertemu bunda Luna, Om."

Mata orang itu menyelidik ke arah dalam taksi. "Siapa namamu?"

"Aurellie Fidella." Orang itu mengangguk. Kemudian berjalan sedikit menjauh.

Gadis yang menyebut namanya Aurellie Fidella itu melihat jika orang itu tengah berbicara dengan seseorang di seberang earphone. Setelah beberapa saat orang itu kembali menatap Aurellie.

"Silahkan, Nona."

Supir taksi kembali melajukan mobilnya setelah mendapat persetujuan dari orang berbaju hitam itu. Hingga Mereka tiba di depan mansion Gavriel yang bersebelahan dengan mansion Derandra. Aurellie keluar dari taksi dan mengambil barang-barangnya di bagasi. Tak lupa membayar saldo taksi sebelum taksi berlalu meninggalkan kawasan mansion.

Aurellie menatap alamat yang tertera di kertas. Gadis itu melangkah hendak memencet bel sebelum seorang pria bertubuh kekar muncul dari balik gerbang kecil.

"Nona Aurellie Fidella?" Aurellie mengangguk.

"Mari ikuti saya, Nona," ujar pria itu. Aurellie hanya mengangguk. Dengan langkah pelan gadis itu mengikuti pria di depannya.

Aurellie tak bisa menahan diri untuk terpukau saat melewati jalan menuju mansion. Mulutnya terbuka ketika melihat rumah yang menurutnya seperti di novel-novel  yang sering ia baca.

Hingga mata hitamnya tak sengaja menatap sosok di samping air mancur yang tak jauh dari tempatnya berjalan. Refleks Aurellie menundukkan kepala. Ia mencengkram erat tali tas lusuh miliknya dan mempercepat langkahnya.

Spectacular BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang