Chapter 03

17.7K 1.2K 72
                                    

03. KEMBALI

oo0oo

Pernah dengar kata-kata yang datang akan pergi dan yang pergi akan kembali. Itulah yang dirasakan Oberon saat ini.

Luna Arshanaya pernah datang di kehidupan sempurnanya bersama sang istri tercinta. Lalu karena kesalahannya sendiri Luna pergi meninggalkan dirinya bersama seribu penyesalan. Dan kini istrinya telah kembali membawa putri yang tak pernah Oberon bayangkan akan mengisi kehidupannya.

Oberon sangat bahagia. Meskipun rasa menyesal kadang hadir tiba-tiba. Namun, sungguh, Oberon merasa dunianya kembali saat bisa berjumpa lagi dengan dua wanitanya, Luna dan Alula, istri dan putrinya.

Tak ada kebahagiaan lain yang diinginkan Oberon selain berkumpul bersama keluarganya.

"Ayah?"

Panggilan lirih itu membuat Oberon beralih menatap Alula. "Kenapa Sayang?"

Alula menundukkan kepalanya. "Apa nanti mereka—"

"Nggak ada yang perlu dikhawatirkan, Sayang. Mereka semua malah menantikan kehadiran kamu," potong Oberon.

Luna tersenyum melihat ucapan lembut suaminya. Dulu Luna hanya bisa melihat suara lembut itu dikatakan untuk mendiang Sarah dan anak-anak mereka. Tapi kini, Luna tidak menyangka bahwa kekhawatirannya tentang sikap Oberon tidak nyata. Dilihat dari binar mata suaminya, Luna yakin bahwa Oberon sangat menyayangi Alula.

Setelah itu, Alula terdiam sambil meremas tangannya gugup.

Mobil mewah yang mereka kendarai memasuki gerbang tinggi dengan keamanan ketat. Di kelilingi tembok besar dan tinggi yang ujungnya dilapisi benda tajam. Alula dapat memastikan tak akan ada yang bisa menerobos selain lewat gerbang yang dijaga oleh orang-orang berbaju hitam. Bila ada, pastilah orang itu berniat bunuh diri.

"Ayah, apa masih lama?" Alula bertanya karena setelah melalui gerbang ia tak melihat adanya rumah, melainkan terdapat banyak pohon di sisi kanan dan kirinya, semacam hutan buatan kalau Lula pikir.

"Sebentar lagi."

Dan benar sekali, setelah beberapa menit kemudian Alula dapat melihat gerbang tinggi. Namun, gerbang kali ini terlihat lebih mewah dengan ukiran-ukiran kuno.

Alula memekik pelan saat melihat air di tengah-tengah taman. Ada berbagai macam bunga yang Alula yakini sangat indah dan terawat.

"Sudah sampai, Tuan," ucap supir.

Oberon mengangguk. Kemudian ia keluar dari mobil setelah salah satu pengawalnya membukakan pintu.

"Biar saya saja," ujar Oberon saat pengawal itu akan membuka pintu untuk istrinya.

Pengawal itu mengundurkan diri dan membiarkan Tuannya membukakan pintu untuk Nyonyanya.

"Selamat kembali, Sayang," ucap Oberon sambil mengulurkan tangan pada istrinya. Luna menerima uluran tangan Oberon sambil melihat sekeliling mansion.

Banyak sekali yang sudah berubah. Terutama di sebelah mansion Gavriel yang dulunya adalah tanah dengan pohon-pohon tinggi kini sudah disulap menjadi mansion yang tak kalah mewah dari mansion Gavriel.

"Itu mansion papa Surya," ucap Oberon saat melihat Luna menatap ke arah mansion sebelah.

"Ayah, apa Lula boleh kesana?" tanya Alula yang sudah turun setelah Luna. Ia menunjuk ke arah taman yang terdapat air mancur.

"Boleh, tapi nanti ya. Kita ketemu dulu sama yang lain," kata Oberon.

"Kenapa masih di sini?" tanya Baskara setelah turun dari mobil di belakangnya diikuti Mentari.

Spectacular BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang