Part 29

19 6 11
                                    

Pulang sekolah Kayla dikejutkan dengan datangnya polisi di dalam rumahnya. Kayla pulang bersama Marchel dan Garis karena sekalian Mereka mengambil beberapa tugas sekolah yang ketinggalan di rumah Kayla. Dua orang polisi menggandeng tangan Meisie yang membuat Kayla terkejut.

"Pak! Kenapa ini? Kenapa dengan kakak saya?" tanya Kayla.

"Maaf, kami melakukan penangkapan kepada saudari Meisie atas tuduhan prostitusi online yang dia kelola sejak 2 tahun terakhir. Kami akan menangkap semua yang berkecimpung di dalamnya, termasuk Meisie sebagai atasan," papar salah satu polisi berbadan gemuk itu.

"Nggak! Nggak boleh! Kak Meisie!" Kayla memeluk Meisie. Keduanya sama-sama menangis.

"Kak Meisie gak boleh pergi, hiks ...."

"Maafin kakak, Kay. Sudah saatnya kakak mempertanggung jawabkan perbuatan kakak. Sudah saatnya kakak berhenti dari dunia malam. Tuhan menginginkan kakak dengan cara ini. Kamu harus kuat," kata Meisie.

"Kayla sama siapa kalau kak Meisie pergi? Hiks ... Kayla gak punya siapa-siapa lagi selain Kakak," kata Kayla membuat hati Meisie trenyuh. Dari balik punggung Kayla ada Marchel yang sedang menatap kedua adik kakak itu sendu.

"Ada Marchel dan Faris." Meisie melepaskan pelukannya. "Marchel, kakak mohon tolong jaga Kayla sampai kakak bebas dari penjara sekitar tiga tahun lagi."

"Marchel siap dan selalu menjaga Kayla." Marchel tersenyum sambil merangkul pundak Kayla yang masih menangis itu.

"Berjanjilah."

"Ya, aku berjanji." Pernyataan Marchel membuat Kayla semakin menangis. Oh Tuhan tidak bisa dibohongi jika Kayla tidak mencintai Marchel. Dia sangat mencintainya, sejak dulu.

"Tuh dengar sendiri apa kata marchel, udah jangan nangis. Kakak baik-baik saja, cuma beda tempat aja sekarang." Meisie tersenyum sambil mengusap air mata Kayla. "Kamu harus sembuh dari Aids. Kakak ada tabungan buat kamu berobat, pakai aja. Kakak memaksa."

"Tapi–"

"Kamu sayang kakak kan?" Kayla mengangguk.

"Bu Meisie sekarang ikut kami." Kedua polisi itu memborgol kedua tangan Meisie yang saat ini sudah pasrah.

"Jaga dirimu baik-baik, Kayla," ucap Meisie sebelum meninggalkan Kayla.

"PAK JANGAN PAK! KAK MEISIE! KAKAK!!!" Kayla terus memberontak, Marchel menenangkannya.

Sampai Kayla melihat Meisie masuk ke mobil polisi dan pergi dengan membunyikan sirine. Kini Kayla telah terpisah dengan perempuan berumur 27 tahun yang amat dia sayangi. Marchel mendekap tubuh Kayla erat menenangkannya dan membiarkan dia menangis di pelukannya.

Gue janji akan jagain lo, Kay. batin Marchel.

"Inget ada orang di sini." Faris berdeham. Kemudian Kayla merentangkan tangannya memberikan tempat untuk Faris. Akhirnya mereka bertiga berpelukan, saling menguatkan satu sama lain.

"Udah, Kay, jangan nangis," kata Marchel meghapus air mata Kayla di pipinya.

"Gue nanti tinggal sama siapa, Chel? Gue sendirian, sedangkan Kak Meisie ada di penjara," ujar Kayla.

"Ssttt, ada gue sama Faris, Kay. Lo gausah merasa sendirian gitu. Kalo lo butuh bantuan bisa minta tolong gue atau Faris," kata Marchel.

"Nah, bener. Gausah merasa sungkan juga sama gue dan Marchel. Lo udah gue anggap saudara sendiri," tambah Faris.

"Udah, tuan putri gausah nangis lagi, tuh muka kalo nangis kayak gorila liar," celetuk Marchel.

"Marchel!" Kayla mencubit lengan Marchel.

Save Me! (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang