Part 15

30 8 2
                                    

Sampainya di dalam rumah, Kayla langsung mengajak Ristha masuk kekamarnya. Dan Kayla bilang pada Ristha nggak usah sungkan atau malu-malu.

"Kay, kamar mandi di mana ya? Gue kebelet nih."

"Lo keluar kamar terus belok kanan lurus habis itu belok kiri. Kamar mandinya ada di depan dapur," jelas Kayla.

"Yaudah gue langsung kesana. Nggak tahan nih!" Ristha langsung ngibrit keluar kamar Kayla.

"Tiati kalo ngompol!" teriak Kayla.

Sampainya dikamar mandi Ristha langsung masuk karena dia udah nggak tahan. Tak butuh waktu lama, akhirnya, Ristha sudah selesai dan dia keluar dari kamar mandi. Saat Ristha mau berjalan kembali ke kamar Kayla, tiba-tiba ada seorang lelaki yang menghampirinya.

"Hai, cantik. Mau kemana?" tanya lelaki itu yang berjalan mendekati Ristha. Ristha berjalan mundur. Tetapi punggungnya menabrak dinding.

"Jangan takut gitu. Yuk main sama saya," ucap lelaki itu berseringai. Ristha takut, dan berteriak memanggil nama Kayla. "KAYLAAA, KAY!" teriak Ristha dengan nada takutnya. Kayla yang ada di kamar mendengar suara teriakan Ristha langsung berlari keluar.

"Hei, jangan teriak-teriak gitu cantik." Lelaki itu masih menggoda Ristha.

"Pergi! Jangan dekati saya!" teriak Ristha yang mengusir lelaki itu. Kayla datang langsung menarik tangan Ristha supaya menjauh dari lelaki hidung belang itu.

"Tambah satu lagi nih. Yuk kamu yang satunya juga ikut main sama saya," kata lelaki itu pada Kayla.

"Pergi lo bangsat!" teriak Kayla dengan menyuruh Ristha supaya di belakangnya dengan isyarat. Lelaki itu mencengkram erat tangan Kayla dan menarik Kayla masuk ke dalam kamar mandi. Kayla meronta-ronta dan berteriak memanggil Kak Meisie.

"KAK MEISIE! KAK! TOLONG KAYLA KAK!" teriak Kayla. Ristha yang melihat itu langsung menarik tangan Kayla satunya. Meisie datang dengan wajah kagetnya.

"Lepaskan adik saya!" kata Meisie dengan suara yang lumayan tinggi. Lalu, Meisie menendang tulang kering lelaki itu. Lantas lelaki itu langsung melepaskan tangan Kayla.

Mereka bertiga bernapas lega. Meisie membawa Kayla dan Ristha menuju kamar Kayla. Sampainya di kamar Kayla, Meisie berpesan supaya mengunci kamar Kayla, jangan buka pintu kecuali Meisie yang mengetuknya. Dan Meisie juga bilang jika butuh apa-apa telfon Meisie aja, nanti Meisie yang nganterin. Setelah berpesan itu Meisie keluar kamar dan Kayla segera mengunci kamarnya.

"Lo nggak papa kan, Ris?" tanya Kayla yang khawatir dengan keadaan Ristha.

"Gue nggak papa, Kay. Untung ada lo, coba kalo nggak. Keadaan lo juga gimana, Kay? Nggak papa kan?" tanya Ristha yang juga Khawatir dengan Kayla.

"Gue nggak papa kok," jawab Kayla.

"Gue minta maaf sama lo atas kejadian ini ya, Ris," imbuh Kayla.

"Iya, nggak papa. Yang penting gue sama lo nggak kenapa-napa, Kay," jawab Ristha.

"Jadi ini yang lo maksud tadi, Kay?" tanya Ristha mengingat percakapannya tadi sama Kayla sepulang camping.

"Iya. Tolong jaga rahasia ini ya, Ris. Gue mohon," ucap Kayla.

"Iya, pasti, Kay. Lo tenang aja," kata Ristha.

"Thanks ya Ris, lo sahabat gue yang baik," ucap Kayla memeluk Ristha. Begitu juga dengan Ristha, membalas pelukan Kayla.

"Yaudah, yuk tidur. Udah malam. Gue juga capek," kata Kayla melepas pelukannya.

"Yuk."

**********

Keesokan harinya. Ristha dan Kayla memutuskan untuk joging pagi-pagi. Mereka sudah siap dan berpamitan pada Kak Meisie. Setelah itu langsung berlari pelan. Menikmati udara segar pagi ini.

"Udaranya segar ya, Kay. Baik untuk balikin mood," kata Ristha.

"Iya nih, udaranya enak banget pagi ini," balas Kayla. Ditengah perjalanan mereka bertemu dengan Marchel dan Faris yang juga melakukan joging.

"Dih joging nggak ajak-ajak," kata Marchel.

"Tau nih," imbuh Faris.

"Kalian juga nggak ajak-ajak," jawab Kayla.

"Nah," imbuh Ristha.

"Yaudah, yuk joging bareng," ajak Marchel. Akhirnya mereka joging bersama, menikmati udara segar bersama.

Di depan mini market, Marchel mengajak berhenti sebentar. Katanya ia haus dan membeli minuman. Marchel menyuruh Kayla, Ristha, dan Faris menunggu didepan. Dan duduk di kursi depan mini market.

Tak butuh waktu lama, Marchel keluar dan membawa lima botol minuman dingin. Dan beberapa makanan ringan.

"Kok lima, Chel?" tanya Ristha.

"Iya. Yang satu buat lo, yang satu buat, Kayla, yang satu buat Faris dan yang dua ini buat gue," kata Marchel.

"Lo kehausan banger ya, Chel? Sampe minum dua botol gitu," tanya Faris.

"Iya lah," jawab Marchel. Kayla yang mendengar itu menggelengkan kepalanya. Ia tau kalau Marchel haus banget harus minum dua botol. Biasanya dua botol itu aja masih kurang.

Mereka duduk dan menikmati makanan dan minuman yang dibelikan Marchel tadi. Dan diselingi dengan canda dan obrolan mereka. Seperti, Marchel yang menjaili Faris dengan memasukan bungkus makanan kedalam baju Faris. Dan bilang kalo Faris dan Ristha tuh cocok kalo mereka pacaran. Pukul sembilan mereka memutuskan untuk pulang kerumah.

Sampainya di rumah, Kayla dan Ristha memutuskan untuk mandi. Tapi, Ristha dulu yang mandi baru Kayla. Kayla menunggu Ristha mandi didepan kamar mandi. Takut hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lagi seperti semalam.

Tak butuh waktu lama, Ristha selesai juga mandinya. Kayla menyuruh Ristha supaya langsung ke kamarnya tidak usah menunggunya. Ristha pun menurut dan langsung pergi ke kamar Kayla. Sampainya di kamar Kayla, Ristha membuka hpnya dan bermain dengan sosial medianya.

Selesai mandi Kayla langsung berjalan menuju kamarnya, menyusul Ristha. Sampainya dikamar Kayla duduk di sebelah Ristha. Mereka asik mengobrol sampai lupa waktu.

"Oiya Ris, setelah lulus lo mau nerusin dimana?" tanya Kayla.

"Kayaknya gue mau kuliah deh, Kay," jawab Ristha.

"Ambil jurusan apa?" tanya Kayla.

"Maybe kedokteran," jawab Ristha.

"Lo sendiri gimana, Kay?" tanya Ristha.

"Gue sendiri bingung, Ris. Mau kuliah biaya pake apa sedangkan keadaan keluarga gue gini. Gue nggak tega sama Kak Meisie kalo gue kuliah nanti Kak Meisie makin terbebani sama biaya kuliah gue. Kan lo tau sendiri, Ris biaya kuliah itu nggak kecil," jawab Kayla. Meisie yang mendengar itu dari balik pintu hanya bisa menundukkan kepalanya. Ia terus mendengar percakapan Kayla dan Ristha.

"Eumm ... lo bisa Kay, kerja sekalian kuliah. Kerja apa gitu, yang penting halal," kata Ristha memberi solusi Kayla.

"Iya, juga ya. Kan gue bisa kerja di restoran sebagai pelayan. Terus gue juga kerja part time untuk biayain kuliah gue," kata Kayla.

"Nah, apapun keputusan lo, gue dukung Kay, asal jangan lupa sama kesehatan lo juga," pesan Ristha.

"Siap, Bu!" jawab Kayla sambil menegakkan tubuhnya dan bergaya seperti hormat. Ristha terkekeh melihat tingkah Kayla.

Save Me! (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang