Memory

858 43 0
                                    

Rasanya bahagia yang teramat dirasakan oleh dua orang. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan bermain, berbelanja, bahkan hingga lupa waktu untuk pulang. Mereka juga tak berpikiran akan kena marah orang tuanya yang menunggu dengan rasa khawatir.

Naila dan Zahra sibuk memilih novel keluaran terbaru dari penulis idamannya. Dia membaca dulu di Gramedia di sebuah mall untuk sekedar menghabiskan waktu. Tak ada berpikiran untuk mereka akan terpisah.

"Ra, kamu mau masuk jurusan apa?" tanya Naila tiba-tiba, pasalnya mereka sudah duduk di kelas 12 SMA. Mereka perlu banyak persiapan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.

"Aku mau Farmasi, biar selalu barengan sama kamu, Nai," jawab Zahra dengan tersenyum.

"Seriusan?" tanya Naila dengan mata berbinar, dia sedikit merapihkan kerudung merah maroon yang dikenakannya.

"Apapun itu, asal kita selalu bersama Nai. Persahabatan kita jangan sampai rusak karena masalah perihal jarak, kita tetap akan sahabatan sampai kapanpun," tutur Zahra dengan ringan, tak terasa membuat Naila menitikkan air mata karena terharu.

Naila langsung bercermin sekedar merapihkan penampilannya yang merasa tak rapih, dia sehabis menangis karena terharu dengan perkataan dari Zahra.

"Sini aku foto dulu, uluh uluh tayang nangis ya?" ujar Zahra dengan riang, bahkan mengarahkan layar handphone ke arah wajah Naila.

Mereka berpose ala-ala khas remaja, mungkin ini akan menjadi kenangan saat nanti, terutama untuk hari ini ketika Naila sedang melihat moment foto yang banyak cerita pada saatnya.

Jodoh Terbaik (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang