5. Pelampiasan

1.3K 89 14
                                    

Happy Reading💜
*
*
*

Biasanya hari Senin, dimana hari yang menyambut aktivitas setelah weekend selalu terlihat sibuk. Dimulai dari pegawai kantor yang silih berlari mengejar transportasi, pelajar yang menyambut upacara, dan alat transportasi yang memadati jalanan.

Tapi tidak bagiku yang merupakan mahasiswi semester 4, kadang jam pelajaran tidak tentu. Kebetulan hari ini mata kuliah pertamaku jam 9 pagi. Perlu digaris bawahi "Tidak boleh telat!". Kalian pasti tahu, ini pelajaran siapa, kan?

Tanpa menyibukkan diri pun, aku sudah terlalu sibuk. Sarapan pagi tadi saja terlewati karena aku harus mengejar deadline mengejarkan tugas. Belum lagi tulisanku yang belum juga selesai sejak seminggu yang lalu. Akhirnya setelah shalat subuh, aku langsung sarapan dengan laptop.

"Pagi ma," sapaku ketika sudah berada di meja makan.

"Tumben tidak sarapan bersama?" tanya mama ketika melihat aku sudah duduk di kursi meja makan yang berhadapan dengan mama.

"Ada deadline tugas yang harus dikerjakan secepatnya, ma," keluhku dengan lirih.

"Oh iya Nai, nanti malam ada sababat papa yang akan silaturahmi. Jadi, usahakan kamu pulang cepat yah," kata mama.

Aku hanya mengangguk pelan, sambil menuangkan air putih ke gelas.

Aku merasa lebih baik, setelah aku menangis semalaman. Semoga ini menjadi keputusan atas petunjuk-Mu. Aku sedikit melirik jam di pergelangan tanganku, sontak aku cepat-cepat menyelesaikan sarapan. Aku kira ini tidak akan terlambat, ternyata aku harus ke photo copy terlebih dahulu untuk jilid makalah.

"Ma, Nai berangkat yah. Assalamualaikum," pamitku, tak lupa juga mencium pipi mama yang telah menjadi kebiasaan.

"Jangan pulang terlambat Nai!"

Aku masih mendengar dari teras, ketika mama berteriak untuk mengingatkan aku untuk tidak pulang terlambat. Padahal biasanya aku selalu di rumah sebelum pukul 7 malam, itupun kalau tidak ada tugas.

💊💊💊

Semenjak seminggu yang lalu, aku tak bersemangat untuk mengikuti mata kuliah kimia farmakologi. Rasanya hanya membosankan mendengar dosen yang sedang ceramah.

Aku mengirim pesan kepada Zahra, ketika aku masih duduk di motor yang masih berada di parkiran.

Anda
Ra, dimana?

Tanpa menunggu balasan dari Zahra, aku langsung berjalan memasuki fakultasku. Rasanya panjang sekali menulusuri kolidor ini.

"Nai, tugas kimia kumpulin! Batas waktunya 10 menit lagi," teriak seseorang yang tak lain adalah Zahra. Dia sedikit berlari dari arah yang berlawanan denganku.

"Kenapa lari-lari, Ra?" tanyaku, ketika Zahra masih mengatur napasnya.

"Itu Nai, tugas kimia kumpulin sekarang, 10 menit lagi," kata Zahra.

"Oh iya, aku udah selesai kok," jawabku.

"Itu sekarang ditunggu di ruang dosen," ucap Zahra. Dia langsung menarik lenganku untuk berlari ke arah ruang dosen.

"Masuk Nai, nanti telat. Aku tunggu diluar," kata Zahra. Sontak aku langsung masuk ke ruang dosen, sebelumnya telah mengucapkan salam. Memang karena banyak yang bergiliran, tapi aku melihat ke belakang sudah tak ada lagi yang mengantri.

Jodoh Terbaik (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang