Kehidupan Baru

888 40 0
                                    

Dua Bulan Kemudian

Tak terasa, sudah dua bulan Naila melewati semuanya dengan kesibukan. Naila yang sibuk dengan pengurusan skripsi belum juga tuntas, ingin dengan segara harapan Naila untuk menyelesaikan skripsinya agar cepat sidang.

Naila sudah lelah jika harus memutar otak untuk belajar, apalagi ketika masalah-masalah yang menimpa Naila cukup membuat pikiran Naila terganggu.

Sejak saat kejadian di Surabaya, Naila mengetahui satu fakta yang baru diketahuinya. Saat itu, Naila selaku berpikiran kalau Rania adalah istri pertama dari Mas Dito. Karena apa? Karena Naila seringkali memergoki Mas Dito yang bermesraan dengan perempuan yang bernama Rania, belum lagi kebutuhan dan keinginan Rania yang selalu dicukupi oleh Mas Dito.

Salahkah bila Naila berpikiran kalau itu istrinya Mas Dito? Karena saat itu Naila tidak mengetahui latar belakang keluarga Mas Dito, Naila memang jahat karena tidak mengetahui adik iparnya. Namun, salah Mas Dito juga yang tidak pernah memberi tahu pada Naila.

"Mbak, kenalin aku Rania adik dari suamimu," ucap Rania memperkenalkan dirinya.

"Salam kenal adikku," balas Naila.

Saat itu pula Naila menceritakan kepada kakak beradik itu kalau Naila sempat berpikiran kalau Rania adalah istrinya Mas Dito. Ingin tahu respon dari kakak beradik itu? Mereka ketawa dengan terbahak-bahak membuat Naila menangis. Tentunya dia merasa sedih, merasa cemburu, dan merasa kesal atas sikap Mas Dito kepada Rania.

Namun, Naila mengerti akan hal tanggung jawab Mas Dito pada Rania. Naila tidak melarang akan hal itu, karena itu sudah menjadi tanggung jawab Mas Dito. Sama seperti tanggung jawab Mas Dito pada Bunda, hanya saja Naila hanya ingin mengetahui, dia tak ingin dibohongi.

Hingga kedekatan antara Rania dan Naila mulai tercipta, apalagi sesama perempuan yang memiliki kesamaan. Berbeda dengan lelaki yang terkadang berbeda frekuensi. Naila berusaha mungkin untuk menjadi kakak yang baik bagi Rania.

"Mbak, sebelum pulang kita kulineran di Surabaya dulu yuk," ajak Rania, Naila hanya mengiyakan saja karena dia juga ingin menenangkan pikiran.

"Mbak, kita mau ke tempat mana?" tanya Rania ketika Naila masih bersiap-siap di kamar hotel.

"Ke mana aja boleh," jawab Naila, Rania tersenyum dengan lebar.

"Gimana kalau kita ke tempat favorit aku?" kata Rania, senyumnya begitu bahagia. Apalagi Rania yang sudah lama tidak berkuliner di Nusantara.

"Oke, yuk!" seru Naila.

Padahal Naila dan Rania baru saja bertemu belum juga sehari, tetapi kedekatan mereka sudah terlihat nyaman.

"Mbak, Mas Dito kemana?" tanya Rania ketika mereka berdua berada di lobby hotel.

"Tadi pagi-pagi sudah berangkat, katanya ada kerjaan," cerita Naila.

"Kita naik taksi?" tanya Rania.

"Iyalah," jawab Naila.

💊💊💊

"Mbak, dulu aku sering banget datang ke Kedai Sukomanunggal," ujar Rania ketika mereka sedang memilih tempat duduk yang nyaman.

"Kamu sering kesini?" tanya Naila.

"Sering banget Mbak, aku sering ikut Mas Dito kalau lagi dinas," jawab Rania.

"Makanan khas Surabaya yang paling aku sukai ada disini," ujar Rania lagi.

"Kamu suka kepiting cak gundul?" tanya Naila, Rania menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Mbak, kita duduk di sana yuk!" seru Rania menarik lengan Naila dengan cepat.

Jodoh Terbaik (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang