47 || Si Kembar Lagi Akur

407 70 9
                                    

"Yuk, balik!"

Yena terkejut saat Yohan tiba-tiba saja muncul dari arah belakangnya.


"Kok balik? Katanya lo masih ada urusan?" tanya Yena, dengan dahi mengkerut.

"Gak jadi," balas Yohan singkat.

Kerutan di dahi Yena semakin dalam. "Kenapa?"

"Gak papa. Udah, yuk, pulang!"

Yohan mengatakan itu dengan menarik sebelah tangan Yena, membuat gadis itu lalu melemparkan protesnya. "Pelan-pelan jalannya! Perut gue lagi sakit."

Yohan membalikkan badannya, menatap Yena yang sedang mengeluarkan ekspresi kesalnya. "Kalau masih sakit ngapain keluyuran?" ujarnya, dengan nada sedikit meninggi.

Yena mendengus pelan. "Bukan itu. Gue lagi datang bulan hari pertama."

Mendengar perkataan Yena, Yohan lalu menekuk lututnya, memposisikan dirinya berjongkok di depan Yena, hingga gadis itu dengan jelas melihat punggung lebar kembarannya.

"Ngapain?"

Tanpa berbalik Yohan menjawab, "Katanya perutnya sakit, yaudah sini naik."

Yena mengedipkan matanya beberapa kali, tidak mempercayai apa yang baru saja dia dengar.

"Kenapa? Nggak mau naik? Yaudah."

Yohan baru saja akan bangkit dari posisinya saat Yena tiba-tiba menjatuhkan dirinya di atas punggung lebar Yohan, membuat lelaki itu sampai harus menopang tubuhnya dengan sebelah tangan karena tidak siap.

"Lo kalau mau naik ngomong, kek. Kalau sampai gue jatuh terus ketampanan gue berkurang gimana?!" 

Yena mendecak kesal. "Halah, sok ganteng lu, Kak!"

"Kalau ada maunya aja lo manggil gue 'kak', biasanya juga manggil sapi."

Sebelah tangan Yena memukul punggung Yohan. "Bawel, ah! Ayo pulang!"

"Mimpi apa gue punya kembaran resek kaya' lo!"

Sekalipun sambil ngomel, Yohan tetap saja menggendong Yena untuk pulang.





O0O




"Gimana ceritanya Telkombel bisa batal ngasih dana sponsor?" tanya Wooseok to the point.

Urusan penting yang dimaksud Wooseok sebelumnya adalah masalah acara ulang tahun kampus, yang kebetulan dia adalah wakil panitia. Dan ketua panitia acara ini adalah Seungyoun yang kebetulan juga lagi di rumah sakit, jadi mau gak mau Wooseok harus turun tangan untuk cari jalan keluar.

"Panjang ceritanya, yang penting sekarang kita harus cari jalan keluarnya," ujar Jennie, kebetulan dia bendahara acara sama Sejeong.

"Yang ngurus sponsor Telkombel siapa?" tanya Wooseok.

"Jinhyuk. Gue udah hubungi dia tapi gak bisa. Sedangkan Joy, Jihoon, ataupun Hayoung gak tahu apa-apa soal masalsah ini."

Sejeong mengabsen seluruh nama sie humas, yang bertanggungjawab untuk masalah sponsor. 

Wooseok menghela napasnya, tidak biasanya Jinhyuk lalai dalam menjalankan tugasnya. "Proposal sponsor Telkombel, siapa yang pegang?"

"Daniel, dia juga gak bisa dihubungi. Sudah dua hari juga gak kelihatan di kampus."

Ini apalagi. Enam tahun Wooseok mengenal Daniel, tapi baru kali ini Daniel menghilang dan tidak bisa dihubungi.

"Apa kita hubungi Seungyoun aja? Setahu gue, Seungyoun kenal sama Zico, jadi siapa tahu dia bisa minta keringanan biaya atau kalau perlu kita batalin aja guest star-nya," seru Jennie.

FAMILY SERIES || Keluarga LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang