Mata Seungwoo memicing saat netranya menangkap sosok Yena sudah rapi mengenakan pakaian yang biasa dia gunakan saat akan ke kampus.
"Teteh, kok, tumben masih pagi udah rapi? Mau kemana?" tanya Seungwoo.
Biasanya Yena kalau di rumah hanya mengenakan kaos pendek dan hotpants putih kesayangannya.
"Ya, mau ke kampuslah, Bang. Memang mau kemana lagi," jawab Yena santai, dia duduk di samping Yohan yang sibuk meminum susu sapinya.
"Lo beneran mau ke kampus, bek? Gak usah, masih sakit juga." Yohan menyuarakan pendapatnya, yang segera disetujui oleh Wooseok. "Iya, Teteh di rumah aja, istirahat. Lagian aa' udah ijinin Teteh buat gak hadir hari ini."
"Lho, Aa', kok, gak bilang teteh dulu? Kan, teteh udah sembuh."
"Sembuh darimana? Baru kemarin malem lo keluar dari rumah sakit. Harusnya sekarang, tuh, tidur! Bukan malah ikut upacara!"
Iya, jadi hari ini itu upacara sertijab BEM fakultas kedokteran. Makanya Yena ngotot mau datang soalnya gak mau dianggap tidak bertanggung jawab.
"Iya, tapi, kan gue --"
"Makannya dihabisin dulu, baru ngomong." Teguran itu datang bukan dari Seungwoo ataupun Wooseok, tetapi dari Jessica yang baru saja datang dari arah dapur sambil membawa nampan dengan dua mangkok dan satu piring di atasnya.
"Ini sop merah kesukaan Teteh. Dihabisin, jangan disisain. Gak habis, gak ada ijin keluar rumah."
Jessica meletakkan satu mangkok ke depan Yena, membuat Yena justru memekik kegirangan.
"Yeyy! Berarti teteh boleh ke kampus, kan, Mih?" tanya Yena dengan mata berbinar. Lalu Jessica mengangguk menanggapinya. "Asal Teteh habisin sarapannya."
"Mamih!" Wooseok dan Yohan melemparkan protes secara bersamaan, berbeda dengan Seungwoo yang hanya diam dan menatap Yena datar. Membuat yang ditatap justru memalingkan muka ke arah lain.
Yena tahu, jika Seungwoo sudah memberikan ekspresi datar padanya, itu seharusnya menjadi sebuah peringatan seperti, "Kalau ada apa-apa, tanggung sendiri akibatnya." Ya, ultimatum seperti itulah kiranya.
Makanya, Yena memilih untuk tidak menatap abangnya.
"Adek pulang!"
Seruan itu membuat semua orang yang ada di meja makan mengalihkan perhatiannya.
"Ini kenapa, kok, hawanya serem, ya?" monolog Chaeyeon.
"Lo kenapa baru pulang?! Betah banget pacaran sama Hangyul, lo!" Seperti biasa, selalu Yohan yang pertama melemparkan protes. Dan kalau Yohan ngomongnya udah pakai "lo gue" sama Chaeyeon, itu artinya dia beneran marah.
"Kakak kenapa, sih? Kan adek udah ijin juga sama Mamih. Iya, kan, Mih?" Chaeyeon meminta pembelaan mamihnya, membuat Jessica hanya menganggukkan kepala mengiyakan.
"Coba aja ada papih, pasti Teteh sama Adek gak akan berani bertingkah. Mamih, sih, terlalu bebasin mereka, makanya jadi ngelunjak."
Setelah mengatakan itu dengan kesal, Yohan segera meninggalkan ruang makan. Membuat Jessica menghela napas berat.
"Maaf, Mih. Tapi kali ini, aa' setuju sama kakak." Wooseok juga ikut beranjak, diikuti oleh Seungwoo yang justru hanya diam, pergi tanpa mengatakan apa-apa.
"Dek, ke kamar, gih. Mandi terus istirahat. Hari ini adek kuliah siang, kan?"
Yena mencoba untuk mencairkan suasana, membuat Chaeyeon hanya menurut tanpa membantah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY SERIES || Keluarga Lee
Fiksi PenggemarKamu STAN producefams? Harus baca! [Cover by instagram @producefamsedit] #4 eunbi (from 1,68k) - aug 20' #3 leedonghae (from 911) - aug 20' #3 miyawakisakura (from 549) - aug 20' #10 wooseok (from 2.94k) - des 20' #5 jessicajung (from 586) - des 20'...