Jessica melangkah dengan tergesa. Kabar tentang kecelakaan Yena membuat pikirannya tidak karuan. Meski putra-putranya sudah mengatakan bahwa Yena baik-baik saja.
Sekarang, coba pikir, ibu mana yang tidak kalut saat mendengar salah satu putrinya mengalami kecelakaan?
Sebelah tangan Jessica baru akan membuka ruang rawat Seungyoun –ya, kebetulan Yena ada di ruang rawat pria itu– tapi suara seseorang lebih dulu menginterupsinya.
"Mbak Jessica?"
Jessica menoleh, matanya membulat saat melihat sosok yang dikenalinya.
"Seohyun? Kamu, kenapa bisa ada disini?" Jessica terkejut dan juga tidak menyangka akan bertemu dengan perempuan itu, lagi.
"Harusnya aku yang tanya begitu, Mbak. Mbak kenapa bisa ada di depan ruang rawat keponakanku?"
Jessica lebih terkejut lagi mendengar itu.
Sebentar. Jika Seungyoun adalah keponakan Seohyun, apa itu berarti –
"Mbak, kenapa?"
"Seungyoun, apa dia putra Kyuhyun dan Sunmi?" Akhirnya Jessica menanyakan pertanyaan yang tiba-tiba melintas di pikirannya.
Seperti yang Jessica duga, Seohyun juga terlihat terkejut mendengar pertanyaannya.
"Mbak, sudah kenal sama Seungyoun?" Dan jika perkiraan Jessica benar, maka seharusnya Seohyun juga mengenal putrinya. "Yena, dia putriku," ucap Jessica.
Benar saja, ekspresi Seohyun jelas mengungkapkan bahwa dia mengenal Yena.
O0O
"Mamih." Jessica segera bangkit dari posisinya saat mendengar panggilan putrinya.
"Iya, Teh? Kenapa? Teteh butuh apa?" tanyanya beruntun.
Yena menggeleng, sebelah tangannya menarik tangan Jessica lembut. "Mamih marah, ya, sama teteh?"
Jessica menggeleng dan tersenyum dengan hangat. "Nggak, kok. Mamih gak marah, kenapa Teteh bisa mikir begitu?"
"Soalnya Mamih diam aja, gak marahin teteh. Biasanya kalau begini, Mamih pasti udah marah-marah. Teteh lebih takut kalau Mamih diemin teteh," aku Yena, bibirnya mengerucut lucu, persis seperti bebek.
Mendengar perkataan Yena, tawa menguar dari bibir Jessica. Benar kata Chaeyeon, putri pertamanya itu benar-benar menggemaskan.
"Jadi, Teteh maunya mamih marahin?" Yena mengangguk sebagai balasan, membuat dahi Jessica mengkerut. "Kok, gitu?"
"Ya, soalnya teteh memang salah. Jadi, wajar kalau dimarahin." Sekali lagi, jawaban polos Yena berhasil membuat Jessica tertawa.
"Sebenarnya, sih, mamih mau marah," Yena mendongakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk, "tapi mamih capek, ah. Tadi mamih udah marahin abang-abang kamu."
"Tapi, Mih. Abang, Aa' sama Kakak begitu juga karena teteh yang minta." Yena memelas, merasa bersalah pada kakak-kakaknya karena mereka harus kena marah karena permintaan Yena.
"Mamih tahu, kok. Udah, ya. Mending Teteh sekarang istirahat biar bisa cepet pulang. Mamih bosen ada di rumah sakit. Kemarin Abang, sekarang Teteh."
Dari nada bicara Jessica, Yena tahu mamihnya itu sedang berusaha untuk tidak menunjukkan kesedihannya di depan Yena. Jadi, Yena memilih diam saja.
"Maaf, ya, Mih," ucap Yena sekali lagi. Tapi Jessica justru mengabaikannya dan berkata, "Tidur, Teh."
Tidak ingin membuat mamihnya semakin marah, akhirnya Yena menurut dan menutup matanya, meski sebenarnya dia tidak mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY SERIES || Keluarga Lee
FanfictionKamu STAN producefams? Harus baca! [Cover by instagram @producefamsedit] #4 eunbi (from 1,68k) - aug 20' #3 leedonghae (from 911) - aug 20' #3 miyawakisakura (from 549) - aug 20' #10 wooseok (from 2.94k) - des 20' #5 jessicajung (from 586) - des 20'...