104 || Tidak Menikah Resmi?

84 12 0
                                    


"Apa alasan lo mengundurkan diri dari kepanitiaan?" tanya Seungyoun, setelah beberapa waktu diam, akhirnya dia bereaksi juga.

Wooseok menyunggingkan sebelah sudut bibirnya dengan tatapan merendahkan. "Karena gue nggak tahan satu kepanitiaan sama lo."

Awalnya Seungyoun biasa saja dengan sikap Wooseok yang sedari tadi menatapnya tajam, karena pria itu memang selalu mewaspadainya sejak Seungyoun berpacaran dengan Yena.

Namun, kali ini tampak berbeda. Pria itu seperti menaruh dendam terhadapnya. Keluar dari kepanitiaan agar tidak berhubungan dengannya? Itu bukan Wooseok sama sekali, pria itu selalu profesionalisme dalam berorganisasi.

Seungyoun yakin ada alasan lain mengapa Wooseok sampai harus mengambil tindakan sejauh ini untuk menunjukkan kebenciannya pada Seungyoun.

Sebelum Seungyoun sempat membalas perkataan Wooseok, Jennie lebih dulu melakukannya. "Jadi alasannya hanya karena masalah pribadi? Nggak profesional banget!"

"Jen, lo bisa diem dulu nggak? Seungyoun lagi bicara sama Wooseok, jadi lo nggak perlu ikut-ikutan!" Sejeong terpaksa ikut campur untuk menegur Jennie karena merasa kesal.

Jennie kembali bangkit dari duduknya dan menghampiri Sejeong, bahkan mendorong sebelah bahu gadis itu karena merasa tidak terima. "Kenapa? Lo nggak terima sahabat lo gue bilang nggak profesional? Memang itu faktanya!"

"Ya biasa aja dong! Nggak perlu pakai fisik kan bisa!" Sejeong ikut terbawa emosi dan berdiri di hadapan Jennie, menantangnya tanpa rasa takut.

"CUKUP!" Seungyoun berteriak untuk menghentikan mereka sebelum akhirnya bertengkar.

"Kalian berdua, keluar dari ruangan ini!" usir Seungyoun, menunjuk keduanya dengan mata memerah, berusaha keras menahan marah.

Seungyoun itu kalau di organisasi sangat-sangat berwibawa, pembawaannya selalu tenang, jadi kalau dia sudah memberikan perintah tidak akan ada yang berani membantah.

Terlebih kekuasaan Seungyoun di kampus itu sungguh tidak main-main, siapapun yang bermasalah dengannya bisa dengan mudah disingkirkan dari kampus.

Keduanya baru akan melangkah keluar dari ruang rapat BEM Universitas sebelum Wooseok lebih dulu menahan mereka. "Nggak perlu. Gue rasa juga nggak ada yang perlu dibicarakan lagi. Keputusan gue udah final, suka atau enggak, gue tetap akan mengundurkan diri dari kepanitiaan ini," ucapnya, semakin memancing kemarahan Seungyoun.

Ekspresi wajah Seungyoun saat ini berubah, tidak ada lagi ketenangan seperti beberapa detik sebelumnya. Melihat itu, Sejeong memegang sebelah lengan Wooseok, berusaha untuk membujuknya. "Coba bicarakan dulu semuanya baik-baik sama Seungyoun, ya?"

Tatapan tajam Wooseok beralih pada Sejeong, membuat gadis itu bergerak mundur karena terkejut. Wooseok tidak pernah tampak semarah ini sebelumnya, pasti terjadi sesuatu yang tidak diketahui oleh Sejeong.

Dengan helaan napas berat, Seungyoun bangkit dari posisinya, berdiri di hadapan Wooseok yang lebih pendek darinya. "Kalau alasannya karena gue, biar gue yang mundur. Lo bisa tetap jadi panitia acara ini, bahkan menggantikan posisi gue sebagai ketua. Bagaimanapun, sejauh ini kontribusi lo lebih banyak dari gue."

Perkataan Seungyoun barusan seperti sebuah keangkuhan bagi Wooseok, padahal jelas sebenarnya bukan seperti itu maksud Seungyoun. "Ck. Nggak perlu sok baik di depan gue, Brengsek!" Wooseok mendecak dengan amarah tertahan.

Kemudian langkah kakinya dengan cepat pergi dari ruang BEM Universitas tanpa menoleh ke belakang.

Sejeong mengikuti langkah Wooseok, berusaha menyusulnya dengan sedikit berlari sampai tanpa sengaja tersandung dan jatuh. "Aww!"

FAMILY SERIES || Keluarga LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang