91 || Salah Upload?

79 13 0
                                    


Ketika Seungwoo berjalan menuju parkiran tanpa membawa apapun selain ponselnya, dia tanpa sengaja berpapasan dengan Chaeyeon dan juga Yohan. Hanya dengan sekali lihat saja, Chaeyeon tahu bahwa ada yang aneh dari ekspresi wajah abangnya saat ini.

"Abang mau kemana?" tanya Chaeyeon.

Seungwoo tidak menjawab, dia hanya melepaskan pegangan tangan Chaeyeon pada lengannya dengan lembut. Dia memang sakit hati sama Yena, juga perlakuan mamihnya, tetapi bukan berarti dia juga harus menyakiti Chaeyeon yang tidak tahu apa-apa.

Seungwoo kemudian melanjutkan langkah kakinya untuk berjalan menjauh tanpa memperdulikan panggilan Chaeyeon lagi. Sementara Yohan hanya mengerutkan dahi melihat tingkah laku Seungwoo barusan.

"Abang kenapa ya, Kak? Kok wajahnya kayak marah, sedih juga kecewa gitu?" tanya Chaeyeon kebingungan.

Yohan hanya mengedikkan bahu, karena dia sendiri juga tidak tahu jawabannya.

"Adek susul abang aja deh." Chaeyeon baru akan menyusul langkah kaki Seungwoo tetapi, "YENA!" teriakan yang terdengar barusan membuat Chaeyeon menghentikan langkah.

Chaeyeon dan Yohan saling melempar pandang sebelum pada akhirnya memutuskan untuk berlari dan menghampiri sumber suara. Dahi keduanya otomatis mengkerut ketika melihat Yena kini tidak sadarkan diri di pelukan Wooseok. "Yena kenapa, A'?" Yohan bertanya lebih dulu.

Alih-alih menjawab pertanyaan Yohan, Jessica justru balik bertanya, "Tadi kalian ketemu sama abang?"

Chaeyeon mengangguk. "Iya, Mih. Tadi kita papasan di sana." Jari telunjuknya mengarah pada tikungan lorong kamar. "Kayaknya sih jalan ke parkiran. Memang kenapa, Mih?" lanjutnya.

Jessica menepuk sebelah bahu Yohan lantas berkata, "Mamih minta tolong Kakak susulin abang ya? Temenin dan jangan biarin abang nyetir mobilnya sendiri." Semarah apapun Jessica pada Seungwoo tetap tidak bisa membuatnya mengabaikan keselamatan putranya sendiri. Akan berbahaya kalau Seungwoo menyetir mobilnya dengan keadaan emosi begini.

Yohan merasa ragu meninggalkan saudara kembarnya dalam kondisi begini. Dia juga khawatir. "Tapi, Mih, Yena –"

"Ada kita kok, Kak. Yena banyak yang jagain di sini. Jadi kamu ikuti perkataan mamih aja, ya?" sahut Wooseok, meyakinkan Yohan untuk pergi.

Sementara Donghae sudah mengambil alih Yena untuk dibawa ke kamar vila-nya, diikuti oleh Jessica dan Chaeyeon di belakangnya.

"Kabarin kalau ada apa-apa sama Yena ya, A'," ujar Yohan.

Melihat raut cemas di wajah Yohan, Wooseok pun membalas, "Jangan cemas. Teteh nggak akan kenapa-napa kok. Kita semua pasti akan jagain Yena."

Yohan menganggukkan kepala beberapa kali sebelum benar-benar pergi dari tempat itu untuk menyusul Seungwoo dengan berlari. Semoga saja Seungwoo belum jauh.

Sampai di parkiran, Yohan melihat Seungwoo sedang membuka pintu mobilnya. Namun, sebelum Seungwoo sempat menutup pintu itu, Yohan lebih dulu menahannya. "Biar kakak aja yang nyetir, Bang."

Seungwoo melempar tatapan tajam pada adiknya, tetapi Yohan sama sekali tidak terintimidasi. "Minggir," peringat Seungwoo.

"Gue nggak tahu masalah yang terjadi sekarang, tapi gue juga nggak akan tanya, Bang. Jadi, biar gue yang nyetir." Yohan mengulurkan tangannya di depan Seungwoo, meminta pria itu agar menyerahkan kunci mobilnya.

Menghela napas pelan, Seungwoo lalu menyerahkan kunci mobilnya dan berpindah ke kursi penumpang di sebelahnya. Sementara Yohan hanya duduk di kursi kemudi dalam diam.

Setelah mobil mulai melaju menjauhi villa, Seungwoo membuka ponselnya kembali. Ada beberapa pesan DM instagram, tetapi Seungwoo memilih untuk tidak membukanya.

FAMILY SERIES || Keluarga LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang