87 || Chaeyeon sudah Dewasa?

88 11 0
                                    

"Aa' adek mau balik ke kamar dulu ya, belum packing juga soalnya," ucap Chaeyeon, berdiri dari posisi duduknya.

"Yaudah kakak temenin deh, sekalian mau ke kamar," sahut Yohan, mengikuti jejak Chaeyeon.

Wooseok kemudian mengalihkan pandangan ke Yena. "Kalau teteh gimana? Sudah packing belum?" tanya Wooseok setelahnya. Dia tahu bahwa mood Yena berubah setelah dia dan Yohan membicarakan soal Seungyoun sebelumnya.

Padahal jelas bukan salah Yena kalau Seungyoun menjadi pacar ter-brengsek di dunia. Hanya saja, Wooseok dan Yohan ikut kesal karena Yena seperti dibutakan oleh cinta. Sudah disakiti berulang kali juga masih saja bertahan.

"Teteh masih mau di sini, kalau Aa' mau balik ke kamar gak papa. Teteh juga sudah packing kok tadi," balas Yena. Meski dia masih kesal dengan saudaranya, Yena tidak ada alasan untuk memusuhi mereka.

"Kalau gitu aa' temenin di sini. Kakak aja yang balik ke kamar sama adek," ucap Wooseok.

Yohan hanya mengangguk dan membalas singkat. "Oke."



***



Setelah packing pakaiannya yang hanya sedikit, Yohan keluar dari kamar, duduk di depan kamar dan melamun. Chaeyeon yang melihat saudaranya seperti itu pun segera menghampiri. "Kakak kenapa? Ada masalah?" tanya Chaeyeon. Siapa tahu dia bisa membantu mencari jalan keluar atau mungkin hanya sekedar mendengarkan.

Yohan tersenyum canggung. "Enggak kok," kilahnya.

Sebenarnya Chaeyeon juga bukan tipe pemaksa, tetapi melihat Yohan diam begitu sungguh tidak seperti biasanya.

"Di depan itu ada danau, tempatnya bagus. Kakak mau temenin adek kesana nggak?" tanya Chaeyeon, jari telunjuknya mengarah ke sebuah tempat yang tidak jauh dari kamar mereka.

Yohan mengangguk. "Boleh, tapi sebentar ya, kakak mau ambil sesuatu." Buru-buru Yohan melangkah kembali ke kamarnya.

Ketika keluar dari kamar, dia membawa dua jaket berwarna hitam dan putih yang memiliki tulisan sama di bagian belakangnya. "Ini kamu pakai. Hawanya agak dingin, takut nanti kamu sakit."

Chaeyeon membalik jaket yang dia terima dari Yohan, kemudian membaca tulisannya. "Don't touch my wanna. Ini jaket punya siapa, Kak?"

"Punya kakak."

Chaeyeon mengerutkan dahi bingung. "Tapi, kok ada dua? Apa mungkin salah satunya mau Kakak kasih buat Kak Hyewon ya?" selidik Chaeyeon.

Yohan membalas dengan santai. "Rencananya. Tapi, kayaknya enggak bakal diterima juga."

Kerutan di dahi Chaeyeon semakin dalam. "Hmmm? Kok gitu?"

"Kita ngobrol di dekat danau aja gimana? Ini kamu pakai dulu." Yohan bahkan sampai memakaikan jaket itu di tubuh Chaeyeon.

"Ini beneran nggak papa kalau adek yang pakai?" tanya Chaeyeon. Dia merasa tidak enak hati kalau harus memakai barang yang bukan miliknya.

Yohan dengan yakin menjawab, "Nggak papa. Sekali-kali kakak juga mau punya barang kembarannya sama kamu, bukan sama teteh terus."

"Oke deh." Setelah itu Chaeyeon berjalan beriringan dengan Yohan menuju danau.

Keduanya duduk bersisian di tepi danau. Orang yang tidak tahu mereka bersaudara mungkin akan menganggap bahwa keduanya adalah sepasang kekasih, karena umur mereka juga terpaut hanya satu tahun lebih.

"Kakak ada masalah sama Kak Hyewon?" tanya Chaeyeon membuka pembicaraan lebih dulu.

Yohan menjawab tanpa mengalihkan pandangan pada Chaeyeon yang duduk di sebelahnya. "Nggak ada."

FAMILY SERIES || Keluarga LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang