° e m p a t °

154 30 6
                                    

Saat pertama kali Zal bilang kalau lelaki itu menyukai Jae, alias cowok yang ditaksir berat sama Key sekaligus cowok yang memang sedang dekat dengannya, Key tidak berbohong ketika ia mengatakan tidak keberatan dengan hal itu. Karena Key tahu jelas, Zal tidak akan pernah bisa merebut Jae darinya. Tentu saja, Jae itu lelaki normal, tidak seperti Zal. Jadi Key santai saja karena sudah pasti perasaan Zal jelas akan bertepuk sebelah tangan (yah walaupun Key tidak seyakin itu kalau perasannya untuk Jae juga tidak akan bertepuk sebelah tangan).

Meskipun terkesan jahat dan egois, tetapi kalau dipikir-pikir, jelas Zal yang lebih jahat di sini. Zal dengan jelas tahu jika Key menyukai Jae sejak mereka masih semester tiga, tetapi bisa-bisanya Zal menaruh hati kepada cowok yang Key suka. Dan hal itu dikatakan dengan santainya oleh Zal kepada Key. Tentu saja Key langsung percaya, karena sejak mereka masih SMA, Zal pernah bilang jika lelaki itu tidak menyukai perempuan.

Tetapi semenjak perkataan aneh Zal kemarin;

"Kalo gue berubah jadi seperti Jae, apa gue akan jadi cowok yang ideal juga buat lo?"

Key jadi sedikit curiga. Apalagi saat melihat perubahan Zal sore ini.

Zal mengecat rambutnya menjadi biru, sama seperti Jae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zal mengecat rambutnya menjadi biru, sama seperti Jae. Meskipun warna birunya sedikit berbeda.

Key tentu saja speechless, menatap tanpa berkedip Zal yang saat ini berdiri di depan pagar rumahnya. Oh, ternyata bukan hanya rambut Zal saja yang berubah, tetapi gaya berpakaian Zal pun berubah, sama seperti style Jae.

Zal yang biasanya memakai kemeja atau kaos dan celana jeans yang rapi dengan warna-warna kalem, kini cowok itu memakai pakaian serba hitam. Dimulai dari kaos, jaket, ripped jeans, dan sepatunya juga warna hitam.

"Sore ini lo nggak sibuk kan?" Tanya Zal.

"Hng, bentar."

Key memegang bahu Zal, kembali menatap penampilan cowok tinggi itu dari atas sampai bawah karena ia sedikit tidak percaya dengan perubahan Zal sore ini. Meskipun harus Key akui, mau bagaimana pun penampilan Zal, cowok itu akan tetap terlihat ganteng dan keren. Tetapi tetap saja, penampilan ini sangat bukan Zal yang Key kenal banget.

"Lo beneran Zalardy?"

Zal menaikan sebelah alisnya, "Emang menurut lo siapa?"

"Gila!" Key mundur satu langkah dan menatap Zal masih dengan tatapan tidak percayanya. "Lo kesambet apaan, anjir?!"

Zal berdecak, lalu menarik tangan Key agar kembali berdiri di dekatnya.

"Kalo lo sore ini nggak sibuk, temenin gue ke showroom ya. Gue mau beli motor."

Key semakin speechless, dengan perasaan curiganya terhadap Zal yang ditakutkan akan benar.

Tetapi sebisa mungkin Key menepis pemikiran itu jauh-jauh. Dia takut cuma kegeeran.

ZAKEY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang