° l i m a °

148 29 9
                                    

"Buat tugas sistem fluida, lo ngerjain bagian bab 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buat tugas sistem fluida, lo ngerjain bagian bab 2. Kalo udah kelar kirim ke email gue aja. Nanti biar gue yang nyatuin sama bagian Haikal dan Hendery."

Zal mengangguk singkat setelah mendengar perkataan Rendy tentang pembagian tugas kelompok mereka. Kelas terakhir hari ini selesai, dan tanpa berlama-lama Zal beranjak dari tempat duduk untuk keluar kelas.

Rendy yang masih berdiri di dekat kursi Zal tampak mengepalkan tangan, berusaha menahan rasa ingin memaki karena merasa selalu diabaikan. Meskipun pernah beberapa kali mereka menjadi teman satu kelompok, tetapi tidak pernah satu kali pun mereka berdiskusi perihal tugas yang akan mereka kerjakan. Untung saja Zal selalu mengerjakan bagiannya dengan benar, jadi Rendy masih bisa sabar dan memaklumi. Tetapi kenapa tidak sekali saja Zal membalas perkataannya, atau setidaknya membalas "iya" saat Rendy mencoba berbicara dengannya.

"Sabar Ren, si Zal kan emang orangnya begitu. Udah, santuy-santuy. Yang penting dia bener aja ngerjainnya." Hendery menepuk bahu Rendy, mencoba menenangkan.

"Tapi ya seenggaknya bilang iya kek, anjir. Setiap ngomong sama dia, gue berasa ngomong sama tembok!"

"Bukan cuma lo yang sering digituin, gue yang cuma basa-basi ngajak dia nongkrong aja dicuekin. Padahal ya, gue tuh cuma pengen ngobrol aja, syukur-syukur bisa jadi temen." Haikal yang baru beranjak dari kursinya menyaut, lalu mendekat ke arah Rendy dan Hendery sambil menatap punggung Zal yang hendak melewati pintu kelas.

Lalu tanpa diduga, Zal berbalik dan menatap ketiganya. Mereka terkesiap, apalagi saat Zal tiba-tiba bertanya, "Kalian ngerjain tugasnya bareng?"

Rendy adalah orang pertama yang kembali menguasai dirinya, kemudian ia berdehem dan membalas Zal.

"Iya, soalnya kita satu kosan. Kalo kebetulan satu kelompok suka ngerjain bareng. Kenapa?"

"Kirim alamat kosan lo, nanti gue datang."

Rendy mengerjap, "Lo mau datang?"

"Ngerjain bareng kita di kosan?" Haikal ikut bertanya sambil menatap Zal tidak yakin.

Zal mengangguk.

"Woah," Hendery ternganga. "Lo pasti salah makan, ya?!"

Zal mengangkat bahu, "Pokoknya, nanti gue datang."

"Oke, nanti gue kirim alamatnya."

Zal mengangguk, lalu kembali berbalik untuk berjalan keluar kelas. Baru satu langkah ia melewati pintu kelas, Zal kembali memutar tubuh dan menatap tiga lelaki yang masih berdiri di tempatnya.

"Oh iya, nama kalian bertiga siapa?"

Mendengar pertanyaan itu, seketika Rendy menahan emosi, Haikal mengelus dada, dan Hendery menepuk jidatnya.

°°°

"Sebelum balik, ke kafetaria dulu yok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sebelum balik, ke kafetaria dulu yok. Laper banget nih gue."

Nanda berkata pada Key yang sedang bertopang dagu sambil terus menatap pada Jae yang lagi ngobrol sama teman-temannya di pojok kelas. Suasana kelas sudah mulai sepi, karena selepas dosen yang mengajar untuk mata kuliah terakhir hari ini keluar dari kelas, tidak butuh waktu lama untuk teman sekelasnya juga ikut keluar untuk pulang.

"Key, woi!" Nanda yang merasa dicuekin, lantas menepuk bahu Key sehingga cewek itu meringis dan menoleh kepada Nanda.

"Apaan sih, Nan. Ganggu orang yang lagi menatap masa depan aja, anjir!"

"Hih, kayak Jae mau aja jadi masa depan lo!"

"Gue mau kok."

Tidak disangka, Jae saat ini sudah berdiri di dekat kursi Key, membuat cewek itu langsung menoleh kepada Jae dengan jantung berdebar dan pipi yang memanas.

Key malu karena perkataannya tadi terdengar oleh Jae.

"Pipi lo merah, lucu banget." Jae menunjuk pipi Key, lalu tertawa pelan. "Makan siang sama gue yuk, sekalian pulang bareng."

Key berseru senang dalam hati. Lalu gadis itu menoleh ke arah Nanda.

"Sori ya Nan, gue mau makan siang sama Jae."

Nanda cemberut, "Iya iya, sono dah lo pergi makan berdua. Gue mah tinggalin aja tinggalin!"

°°°

Jangan lupa vote dan comment ❤️

ZAKEY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang