° s e m b i l a n °

138 29 12
                                    

"Lo itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo itu...... cowok normal."

Dari mana Key memiliki keberanian untuk menyimpulkan hal itu dan mengatakannya secara langsung kepada Zal?

Tentu saja, dari pengamatan dirinya sendiri dan sedikit banyak pengetahuannya tentang Zal selama lima belas tahun mereka bersahabat. Kalau dipikir-pikir lagi, Zal itu tidak hanya menghindari mahluk bernama perempuan saja, tetapi semua orang. Bahkan keluarga Key, teman sekelas Zal dari TK sampai kuliah, dan orang-orang yang memang berusaha mendekati Zal entah itu untuk berteman atau karena rasa tertarik mereka kepada cowok itu.

Zal itu hanya malas berinteraksi. Dan pengakuan cowok itu waktu mereka masih SMA dulu tentang Zal yang mengatakan tidak suka perempuan itu mungkin karena Zal memang sudah muak saja ditanya-tanya sama Key kenapa Zal tidak mau membalas perasaan cewek-cewek yang confess sama Zal.

Dari mana Key sadar jika Zal itu sebenarnya suka sama Key, dan perkataan Zal yang bilang kalau cowok itu menyukai Jae alias gebetannya Key itu bohong?

Dari perkataan Zal sendiri beberapa Minggu lalu, saat mereka mengobrol di kamar Zal setelah Zal sempat bertanya hal apa yang membuat Key menyukai Jae.

"Kalo gue berubah jadi seperti Jae, apa gue akan jadi cowok yang ideal juga buat lo?"

Begitulah kata-kata Zal yang Key ingat. Meskipun tidak dikatakan secara langsung, tetapi Key langsung sadar, jika perubahan Zal keesokan harinya sampai sekarang itu adalah bukti dari keseriusan cowok itu untuk bisa berubah jadi seperti Jae agar bisa menjadi cowok ideal untuk Key.

Jadi, perkataan Zal yang mengatakan jika cowok itu menyukai Jae adalah jelas sebuah kebohongan. Karena yang sebenarnya Zal suka itu adalah Key.

Dengan berbekal bukti-bukti dari pengamatan Key sendiri itulah, ia jadi berani mengatakan kecurigaannya tentang Zal yang ternyata menyukai dirinya.

Saat ini, sesuai ajakan Key saat di supermarket, Zal memberhentikan motornya di parkiran McDonald's. Cowok itu turun dari motor tanpa mengatakan apapun, diikuti oleh Key yang mengekor di belakangnya.

Setelah perkataan Key di motor selama perjalanan menuju ke sini, Zal memang diam saja, tidak membalas satupun perkataan Key perihal kecurigaan cewek itu yang memang benar adanya. Zal tidak bisa menyangkal, tidak bisa pula mengiyakan karena merasa saat ini waktunya belum tepat. Zal hanya takut, jika ia ceroboh dengan langsung mengiyakan semua perkataan Key tanpa tahu perasaan Key yang sebenarnya untuk Zal, nanti akan berimbas pada renggangnya hubungan persahabatan mereka. Karena, Zal tidak bisa jauh dari Key karena hanya Key lah satu-satunya yang Zal miliki selain keluarganya sendiri.

"Gue yang pesan. Lo cari tempat duduk aja." Ucap Zal yang langsung diangguki oleh Key.

Key memilih meja di pojok ruangan, dekat dengan jendela yang menampilkan halaman luar dan jalanan besar yang ramai dilewati kendaraan. Suasana restoran cepat saji itu saat ini tidak terlalu ramai karena sudah lewat jam makan siang.

ZAKEY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang