° t u j u h °

138 28 5
                                    

Zal membuka pintu kaca balkonnya saat mendengar suara ketukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zal membuka pintu kaca balkonnya saat mendengar suara ketukan. Kemudian ia tersenyum, saat melihat Key sudah berdiri di depan pintu sambil mengangkat dua buah mug yang gadis itu pegang. Key balas tersenyum lebar, dan langsung memberikan salah satu mug yang ia pegang kepada Zal.

"Nih, minum."

Zal menerima mug berisi cokelat hangat tersebut dengan tenang, lalu menatap Key yang saat ini sedang membelakanginya dengan tubuh bertumpu pada pagar pembatas balkon. Gadis itu kini mendongak, menatap ke arah langit gelap yang sedang meneteskan air hujan cukup deras.

"Lo ke balkon kamar gue ngelompatin pagar balkon lagi?" Zal bertanya sambil memposisikan dirinya berdiri di sebelah Key sambil menatap wajah cewek itu dari samping.

Key mengangguk, lalu mengaduh karena tiba-tiba Zal menyentil pelan keningnya.

"Ih, Zal. Sakit!" Key merengut.

"Jangan begitu lagi, bahaya. Apalagi sekarang lagi ujan. Kalo lo lagi apes dan tiba-tiba kepeleset terus jatoh gimana?"

Key berdecak, "Nggak usah lebay deh. Dari kita masih bocah, gue udah terbiasa lompat dari balkon kamar gue ke balkon kamar lo. Lagian jaraknya juga cuma satu jengkal!"

Zal menghela napas, lalu tidak berbicara apa-apa lagi dan lebih memilih memandang rintik hujan sambil sesekali menyesap cokelat hangatnya. Key juga diam, ikut memandangi air hujan yang sepertinya akan turun semalaman.

"Mama dan Papa gue tadi sore pulang. Terus bawa oleh-oleh banyak banget. Kata Mama, sebagian oleh-olehnya mau dibagiin ke temen-temen gue dan minta gue buat ngundang temen-temen ke rumah. Sedangkan lo sendiri tau kan, temen gue di dunia ini tuh cuma lo."

Key tertawa mendengar cerita Zal, lalu sedikit berjinjit untuk mengelus rambut cowok itu setelah menyimpan mug berisi cokelat hangat miliknya di meja yang ada di balkon.

"Ututuuuu, kasian yang nggak punya temen selain gue." Key tertawa meledek, membuat Zal lantas cemberut. Melihat itu, Key malah semakin tertawa keras melihat ekspresi Zal.

"Coba deh lo bawel dan bersikap menggemaskan gini di depan orang lain juga, pasti temen lo nggak bakal cuma gue doang."

"Kalo udah punya lo, gue nggak butuh orang lain, Key."

Key kembali tertawa dengan tangannya yang mencubit sebelah pipi Zal lalu mulai menguyel-uyel wajah cowok itu. Zal terlihat pasrah, dan malah membuat Key semakin gencar memainkan tangannya di wajah Zal.

"Loh, ada Key. Kamu kapan datangnya, Nak?"

Sebuah suara membuat Key melepaskan tangannya di wajah Zal. Gadis itu menoleh, dan sudah disambut oleh senyum hangat milih Tante Hara, mamanya Zal.

Key balas tersenyum dan mulai berjalan masuk ke kamar Zal untuk menghampiri Tante Hara.

"Baru dateng, Tante." Kata Key sambil salim dan cepika-cepiki dengan Tante Hara.

ZAKEY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang