° e m p a t b e l a s °

143 26 0
                                    

"Kata Key, kamu sekarang udah punya pacar ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kata Key, kamu sekarang udah punya pacar ya?"

Zal yang baru menelan bubur seketika tersedak saat mendengar pertanyaan dari Umi. Cowok itu lantas meneguk air yang disodorkan oleh ibunya Key itu sambil merasakan tepukan-tepukan di punggungnya.

"Pelan-pelan atuh Zal," kata Umi dengan tangan yang masih menepuk-nepuk punggung Zal.

Sedangkan Abi, ayahnya Key itu hanya diam saja di sofa sambil menggelengkan kepala. Heran betul sama istrinya yang terlalu to the point. Untung saja Key belum datang karena sebelum keluarga mereka sampai di kamar inap Zal, Umi menyuruh Key dan Esa ke minimarket dulu buat beli tisu serta beberapa akua botol. Kalau Key sampai dengar, pasti putrinya itu akan berteriak protes karena selepas dia curhat di ruang makan sebelum mereka berangkat, Key memberitahu jika jangan ada yang ngomong macam-macam sama Zal. Apalagi sampai bahas atau bertanya tentang pacarnya Zal.

"Makasih, Tante. Saya udah nggak papa." Ucap Zal sambil tersenyum.

"Jadi gimana, kamu teh beneran udah punya pacar?"

"Umi," Abi menegur, "nggak inget pesan Key sebelum kita berangkat?"

Umi berdecak sambil mengibaskan tangannya, "udah, Abi. Kamu tuh diem aja. Umi cuma pengen tau." Lalu dia kembali menatap Zal, "kumaha Zal, beneran kamu teh sekarang punya pacar?"

"Assalamualaikum!"

Zal rasanya mau sungkem ke Esa saat tiba-tiba adik Key itu membuka pintu diikuti oleh Key yang berjalan di belakang sambil membawa tentengan plastik. Zal merasa terselamatkan karena dia jadi tidak perlu menjawab pertanyaan Umi, yang memang sangat tidak ingin dia jawab. Karena, Zal hanya ingin menjawab pertanyaan itu kalau Key yang bertanya.

Setelah Esa dan Key masuk, Umi mulai melipir dari bangsal Zal dan ikut duduk di sebelah Abi. Zal kembali memakan bubur dan lauk yang dibawakan oleh Umi, sambil diam-diam melirik Key yang belum mengeluarkan suaranya sedikit pun. Bahkan melihat Zal saja seperti enggan. Gadis itu kini tengah sibuk meletakkan tisu dan menata beberapa akua botol di meja nakas.

"Aa udah baikan?" Tanya Esa yang Zal balas dengan anggukan disertai senyuman.

"Tadi kata dokter kamu besok pagi udah dibolehin pulang." ucap Abi kepada Zal, "dan Mama Papa kamu masih di jalan, katanya sekitar jam 10 an baru bisa sampe sini."

Zal tersenyum, "makasih, Om. Maaf kalau saya ngerepotin terus." Katanya sambil menatap tidak enak kepada kedua orang tua Key.

"Nggak papa, kan Mama Papa kamu udah nitipin kamu, jadi selama mereka ke luar kota kamu tanggung jawab Om sama Tante."

"Teh, kok diem aja sih?" Esa berbisik sambil menyenggol lengan Key yang berdiri di sebelahnya.

"Emang teteh harus ngapain?"

"Yaa nyapa kek atau tanyain keadaannya Aa Zal, biasanya juga kalo Aa sakit teteh suka lebay sama heboh sendiri. Udah, nggak usah ditahan-tahan."

Key terdiam dan malah menundukkan kepalanya.

ZAKEY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang