° d e l a p a n °

144 29 15
                                    

"Zal, tolong ambilin dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Zal, tolong ambilin dong. Gue nggak nyampe."

Key menarik ujung kemeja Zal, membuat cowok yang sedang menenteng keranjang belanjaan sambil melihat-lihat deretan rak berisi kebutuhan wanita, seketika menoleh. Lalu sesuai permintaan cewek di sebelahnya, Zal lantas mengangkat tangannya untuk mengambil sebuah pembalut di deretan rak atas.

"Biasanya lo nggak beli yang ini." Zal berkata sambil mengamati pembalut dengan kemasan berwarna biru di tangannya.

"Mau nyobain, kata Nanda lebih nyaman yang itu daripada yang biasa gue pake."

Zal mengangguk, lalu memasukan pembalut tersebut ke keranjang yang masih ia tenteng.

Hari ini sepulang dari kampus, Key memang meminta Zal untuk menemaninya ke supermarket untuk membeli segala kebutuhan gadis itu. Kegiatan seperti ini sudah biasa sih, dan Key memang tidak pernah merasa malu mengajak Zal untuk membeli segala kebutuhan perempuan, termasuk pembalut. Zal juga tidak pernah risih, malah santai saja mengikuti Key mengelilingi supermarket sambil menenteng keranjang berisi belanjaan milik Key.

"Abis ini ke mekdi dulu yok, gue laper."

Ajak Key ketika mereka sedang mengantri di depan kasir yang langsung di iyakan oleh Zal. Lalu cowok itu meletakkan keranjang belanjaan Key di meja kasir ketika giliran mereka untuk membayar tiba.

Ketika Key hendak mengeluarkan dompetnya untuk membayar belanjaan miliknya, Zal sudah lebih dulu menyodorkan kartu kredit cowok itu ke petugas kasir.

"Kok malah lo yang bayar?"

"Nggak papa, sekali-kali."

Key menyipitkan matanya, "Lo lagi kesambet apaan nih tiba-tiba jadi baik banget mau bayarin belanjaan gue?"

Zal hanya tersenyum, lalu tanpa berkata apa pun ia mengambil kantung belanjaan Key dan mulai berjalan untuk keluar.

Zal hanya tersenyum, lalu tanpa berkata apa pun ia mengambil kantung belanjaan Key dan mulai berjalan untuk keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ih, Zal. Lo akhir-akhir ini kenapa sih kok jadi semakin baik sama gue?" Tanya Key sambil mengikuti langkah Zal menuju parkiran. "Gue kan jadi nggak enak."

"Enakin aja. Lagian kayak ke siapa aja sih." Jawab Zal santai, lalu cowok itu memberikan kantung belanjaan kepada Key dan mulai menaiki motor besarnya setelah sempat memakai helm.

"Udah sini, naik." Kata Zal sambil menepuk jok belakang motornya.

Key menurut, dan mulai menaiki motor Zal setelah memakai helmnya.

"Gue boleh jujur, nggak?" Tanya Key sambil memeluk erat pinggang Zal ketika motor cowok itu mulai melaju meninggalkan parkiran supermarket.

"Boleh." Jawab Zal sambil melirik Key dari spion motornya. "Jujur tentang apa?"

"Lo akhir-akhir ini semakin aneh."

"Aneh gimana?"

"Lo tiba-tiba ganti warna rambut, beli motor, style pakaian lo yang berubah, dan cerita lo kemaren yang katanya sekarang lo udah punya beberapa teman. Untuk yang terakhir itu bagus sih, seenggaknya lo jadi punya teman selain gue. Tapi untuk hal yang lainnya, gue ngerasa lo lagi berusaha buat berubah jadi kayak orang lain, Zal. Tepatnya, jadi kayak Jae."

Zal terdiam.

"Dan sekarang sikap lo juga ikut aneh, lo akhir-akhir ini jadi lebih perhatian ke gue, bahkan tadi lo tumben banget mau bayarin belanjaan gue. Gue cuma takut, kecurigaan gue ke lo tuh ternyata benar."

"Emang lo curiga apa?"

Key berdehem, sedikit mempererat pegangannya di pinggang Zal.

"Gue curiga kalo lo berubah kayak gini karena lo suka sama gue, Zal. Dan lo bohong perihal lo yang suka Jae."

Key menatap sejenak wajah Zal yang terpantul di kaca spion, kemudian melanjutkan.

"Lo itu...... cowok normal."

°°°

Jangan lupa vote dan comment ❤️

ZAKEY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang