PART 15

380 31 54
                                    

Ok,ok kita skip...

Setelah membeli segala yang ia butuhkan,Donghae pun kembali ke mobil dan mereka melanjutkan perjalanan menuju mansion Lee.

"Oh,Sungmin hyung,boleh tidak kalo Hae minta dibuatkan kue cokelat?"tanya Donghae.

"Tentu boleh,nanti hyung akan buatkan"jawab Sungmin sambil tersenyum.

"Terimakasih,hyung"ujar Donghae ikut tersenyum.

"Sama-sama"balas Sungmin.

Sekilas info aja kalo Donghae sudah memanggil mereka semua dengan panggilan "hyung" minus KyuBumWook ya karna kan mereka ngakunya seumuran ma Donghae. Soal gimana proses hae manggil mereka kek gitu di skip ajalah biar cepet. Ok lanjut.

Kini mereka tengah sampai,Donghae pun turun dari mobil dengan mencangklong tasnya sementara barang belanjaannya tentu dibawa para pengawalnya.

"Hae pulang!"teriak Donghae.

"Oh tuan muda sudah pulang,anda ingin mandi atau bagaimana,biar ahjumma siapkan air hangat"tawar salah satu maid.

"Sepertinya itu ide yang bagus,Hae ingin berendam ahjumma. Tolong siapkan air hangat dan Hae mau daun sereh dan mint sebagai aroma terapi nya"jawab Donghae.

"Baik,akan saya siapnya. Mohon tunggu sebentar,tuan"ujar ahjumma tersebut lalu menuju lantai dua tepat di kamar Donghae.

"Kau akan berendam,Hae?"tanya Siwon.

"Nee,Siwon hyung. Akhir-akhir ini Hae harus latihan untuk pementasan jadi Hae ingin merilekskan badan Hae. Hae tidak mau sampai kambuh lagi. Tidak lucu jika Hae kambuh disaat besok acara pementasan"jawab Donghae panjang lebar.

"Itu bagus,berendam selain bisa merileksa otot juga bisa merilekskan fikiran. "Ujar Siwon sambil menepuk bahunya lembut.

"Tuan,air hangatnya sudah siap"ujar bibi tersebut.

"Terimakasih,ahjumma. Aku keatas dulu"sahut Donghae sambil melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya.

"Ada apa dengan tuan muda? Dia nampak tidak se-semangat tadi?"tanya Kangin.

"Sepertinya tuan muda sedikit tertekan dengan acara pementasan besok. Sebaiknya kita susul dia,aku takut dia akan melakukan hal yang tidak-tidak"jawab Zhoumi sambil berjalan menuju ke kamar Donghae dengan langkah terburu-buru.

Benar saja di dalam kamarnya sepertinya asma Donghae sedikit kambuh. Ia memukul-mukul dadanya guna meredakan sedikit rasa sesaknya. Benar,pementasan besok membuatnya tertekan. Ia dituntut untuk menampilkan yang terbaik,tapi tentu itu harus dengan usaha yang maksimal dan masalahnya,jika ia terlalu menguras tenaga itu akan sangat berdampak pada dirinya. Ia fikir mungkin berendam bisa membantunya tapi ada didalam otaknya yang memintanya untuk tidak berendam dan malah untuk berlatih untuk pementasan besok. Sungguh sekarang ia butuh pelampiasan. Jika ia tengah tertekan seperti ini ia akan menyayat nadinya tapi jika hal itu ia lakukan akan menimbulkan cacat dan itu mempengaruhi penampilannya besok. Ia sungguh butuh pelampiasan sekarang. Bukan hanya perihal pementasan besok saja yang membuatnya tertekan tapi karna sang kakek akan itu menonton dan dia harus menampilkan yang terbaik agar tidak mengecewakan sang kakek.

Persetan dengan itu semua,ia benar-benar butuh pelampiasan sekarang. Nafasnya makin memburu dan itu semakin menyiksanya. Ia pun buru-buru mencari apapun itu untuk menuntaskan keinginannya. Saat ia mengobrak-abrik meja belajar nya,ia menemukan semua kater yang biasa ia gunakan dalam tugas prakarya untuk pengganti gunting. Di ambilnya kater tersebut dan bersiap untuk mengarahkannya pada tangannya jika saja teriakan para pengawalnya tidak menguntrupsinya.

we love you,babyhae{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang