PART 18

387 29 49
                                    

Setelah hampir sekitar 30 menit berlari,Donghae sudah merasa benar-benar tak mampu lagi. Nafasnya sudah benar-benar sangat sesak,belum rasa takut yang tak kunjung hilang. Rasanya ia ingin menyerah tapi Kibum masih terus menyeretnya. Merasa sudah tak mampu,Donghae pun mengentikan larinya membuat pegangan tangannya dengan tangan Kibum terlepas. Hal tersebut membuat Kibum menenggok kebelakang.

"Apa yang kau lakukan?ayo lari lagi,kita harus pergi dari sini"ujar Kibum.

"Aku hah sudah ti-dak hah sanggup...lagi. Se-sak hah"ujar Donghae mulai kesusahan bicara.

Melihat Donghae yang sudah sangat kesusahan berbicara membuat Kibum tak tega. Nampaknya memaksakan kehendaknya juga tidak baik. Bisa saja jika ia terus mengajak Donghae berlari nyawanya justru bisa terancam. Sekarang menyerah dan melawan mereka adalah pilihan terbaik.

"Hae,dengarkan aku,apapun yang terjadi Kau harus tetap di belakangku,jika aku mulai terdesak,larilah sekuat mu. Sembari kau mengatur nafasmu dan beristirahat,tetap terus di belakangku. Mengerti?"pesan Kibum.

Donghae hanya bisa mengangguk lemah. Ia sudah tak punya tenaga untuk menyahuti perkataan Kibum. Benar saja,tak lama Orang-orang yang mengejar mereka telah berada di belakang mereka bahkan kini mereka tengah mengelilingi Kibum dan Donghae. Jumlah mereka kurang lebih sekitar 10 orang. Kibum tidak mungkin menghadapi mereka seorang diri tapi ia tak mungkin meminta bantuan Teman-temannya karna mereka juga tengah berjuang melumpuhkan lawan mereka.

"Hah akhirnya kami menemukan kalian juga. Cepat,serang bocah ini dan bawa mangsa kita!"perintah orang yang bertubuh paling besar dari yang lain.

"Baik,bos"sahut mereka.

"Hiyyaaaattt!"teriak mereka.

Mereka pun mulai menyerang Kibum,sebisa mungkin Kibum melawan mereka. Jujur saja,tenaganya sudah terkuras habis untuk melawan mereka di toilet tadi dan berlari tapi ia tetap memaksakan dirinya.

Bug

Brak

Dug

Berbagai macam bunyi terdengar membuat orang-orang yang berada disana nampak histeris dan berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Takut jika mereka yang akan menjadi sasarannya.

Beberapa kali serangan Kibum mengenai lawannya dan merobohkannya tali dengan cepat mereka bangkit dan kembali menyerangnya. Kibum juga tak luput dari serangan yang dilakukan oleh Orang-orang tersebut. Bahkan wajahnya sudah babak belur dan memar bahkan ada yang mengeluarkan darah,tapi ia tak boleh menyerah ada nyawa seseorang yang harus ia pikirkan.

Para orang-orang tersebut berusaha mengalihkan fokus Kibum agar tak bisa melihat bahwa mereka membawa sang target. Mereka menyeret Donghae yang nampak masih kelelahan dan hal tersebut tentu membuat fokus Kibum menjadi bercabang. Ia harus tetap bertahan sekaligus menyelamatkan Donghae.

"Lepaskan aku,Bummie,tolong aku!"teriak Donghae.

"Hae!..lepaskan dia!"bentak Kibum.

"Tidak semudah itu bocah....cepat bawa anak itu"ujar pria tersebut.

"Baik bos"sahut mereka lalu menyeret Donghae.

Donghae tentu memberontak,segala cara ia lakukan untuk bisa melepaskan dari mereka. Tapi sekuat apapun ia berusaha memberontak,maka akan semakin kuat cengkraman mereka di lengannya. Ia meringis merasakan perih akibat terlalu kuatnya cengkraman mereka tapi ia harus bisa meloloskan diri.

Donghae terus berusaha meloloskan diri hingga sebuah ide melintas di otaknya. Ia tak yakin sebenarnya bahwa ini akan berhasil atau tidak,tapi apa salahnya mencoba. Ia pun mengigit tangan dari salah seorang yang mencekram tangannya dan menginjak kaki salah satunya.

we love you,babyhae{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang