Pagi pun menjelang,Donghae terbangun karna sinar matahari yang masuk lewat celah kordennya. Donghae hendak menegakkan tubuhnya tapi seperti menahan tangannya. Donghae pun mengarahkan pada siapa yang tengah tertidur sambil menggenggam tangannya. Ia kira orang yang tersebut,apakah itu Zhoumi?ternyata bukan orang tersebut adalah sang ibu sendiri,nyonya Lee.
Setelah tau siapa yang menggenggam tangannya adalah sang ibu,Donghae pun melepaskan secara paksa. Dihempaskan tangan sang ibu secara kasar. Hingga membuat sang ibu merasa terkejut.
"Oh, kau sudah bangun,Hae?apa ada?kau butuh sesuatu,nak?bagaimana pernafasanmu?"tanya nyonya Lee beruntun.
Donghae sama sekali tidak menjawab dan malah beranjak dari ranjangnya. Melepas masker oksigen yang ia kenakan serta mencabut paksa infus yang bertengger di punggung tangannya hingga darah keluar dari infus yang dicabut serapa paksa. Nyonya Lee pun terkejut dan berusaha menahan sang anak.
"Kau mau kemana,Hae?ya tuhan,darah. Biar eomma obati nak"ujar nyonya Lee khawatir.
Bukannya menurut,Donghae malah menghempaskan tangan sang ibu secara kasar.
"Lepas!tidak usah bersikap seolah eomma peduli padaku!minggir!"sentak Donghae sambil berjalan menuju ke arah pintu dan membukanya. Nyonya Lee tetap mengikuti sang putra.
"Hae,kembalilah nak!lihat,darahnya makin banyak"ujar nyonya Lee masih berusaha menahan tangan sang putra.
Tapi Donghae tak memperdulikannya,Donghae terus berjalan ke luar dari kamarnya. Entah apa tujuannya,kita ikuti sajalah si tuan muda ini.
"Zhoumi hyung,kau dimana?!"tanya Donghae sambil berteriak.
Zhoumi yang kebetulan hendak pergi ke kamar Donghae untuk membangunkannya pun langsung berlari menuju sang tuan muda.
"Saya di sini tuan muda. Kenapa anda bangun?dan,astaga!tangan anda berdarah,mari saya obati"ujar Zhoumi sambil menuntun Donghae kembali ke kamarnya tapi Donghae menolak ajakan Zhoumi.
"Tidak,aku tidak mau kalau masih ada wanita ini di sini!suruh dia pergi baru mau di obati!"perintah Donghae mutlak.
"Tapi,tuan muda...wanita yang anda maksud adalah ibu anda sendiri. Tidak mungkin saya mengusirnya"tolak Zhoumi tak enak hati.
"Aku tidak perduli,ku bilang usir dia!"ujar Donghae marah.
"Tapi..."ujar Zhoumi tak mau menurut.
"Baiklah jika hyung tidak mau mengusirnya. Kalau begitu kalian pergilah dari sini. Jangan ganggu aku!dan jangan coba-coba untuk mendobrak pintu kamar ku,mengerti?!"ujar Donghae sebelum berjalan ke kamarnya dan menutup pintunya dengan keras tak lupa menguncinya dari dalam.
Brak!
"Tuan muda!tolong buka pintunya,luka anda harus di obati!"teriak Zhoumi dari dalam.
"Pergilah ahjusshi aku tak suka dikasihani!"jawab Donghae dari dalam.
"Hae,jangan begini nak hiks..buka pintunya sayang. Eomma hiks mohon"ujar nyonya Lee sambil di sertai tangisan.
Tapi Donghae tak perduli sama sekali. Dia terlalu muak semua ini. Donghae marah. Donghae kecewa. Kenapa disaat seperti ini sang ibu bersikap seolah ia perduli padanya. Kenapa tidak saat dulu,saat dimana ia benar-benar butuh sosok ibu untuk memeluknya saat ia tengah kedinginan?menemaninya saat ia tengah butuh seorang teman?menopaknya saat ia tengah terjatuh?kenapa?
Tak tahan dengan kemelut di fikirannya,Donghae pun membanting segala barang di kamarnya. Bunyi benda berjatuhan terdengar keras dari dalam kamar Donghae. Membuat Zhoumi dan nyonya Lee panik. Mereka sangat tau bagaimana watak dari Donghae. Dia bisa begitu nekat saat merasa dirinya tengah tertekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
we love you,babyhae{END}
FanfictionBlack blood. sebuah nama dari sekelompok pembunuh bayaran. 12 pria masuk didalamnya. ke-12 pria tersebut terkenal licik dan cerdik dalam tugas mereka. sudah banyak orang yang menjadi korban mereka. entah itu seorang yang berada dalam dunia bawah,kal...