Tiga orang beda usia tengah duduk di sebuah kursi di teras sebuah villa. Mereka tengah mengawasi belasan pemuda yang tengah bermain bola. Mereka adalah tuan besar Lee,tuan Lee dan nyonya Lee. Sembari meminum segelas teh hangat dan juga kue kering,mereka nampak memperhatikan mereka atau lebih tepatnya yang termuda dari ke-14 pemuda yang tengah bermain bola dengan pandangan haru,sedih,bahagia,dan bersalah.
Mereka seakan ditarik pada kejadian waktu itu,sekitar 3 tahun yang lalu.
Flashback....
Tuan besar Lee nampak meratapi kepergian sang cucu,ia seakan enggan meninggalkan ruangan tersebut. Rasa kehilangan jelas masih sangat terasa. Ia tak percaya,cucu yang selama ini ia jaga,ia kasihi harus pergi mendahuluinya. Ingin menyalahkan tuhan tapi tak mungkin,ini adalah takdir yang harus diterima.
"Saya turut berduka cita,tuan. Semoga tuan muda ditempatkan ditempat yang terindah"ujar salah satu suster yang ikut menangani Donghae tadi.
"Kau bicara apa?cucuku pasti kembali,dia harus kembali?aku tidak akan membiarkannya pergi sebelum aku. Yang harusnya mati itu aku,aku lebih tua,bukan cucuku!jangan katakan hal itu lagi,atau kau akan ku pecat!"ujar tuan besar Lee disertai ancaman.
"Ma-maaf,tuan. Saya mohon,jangan pecat saya tuan."ujar suster tersebut takut.
"Pergilah,aku tidak akan memecatmu jika kau pergi dari sini. Biarkan aku sendiri bersama cucuku!"perintah tuan besar Lee.
"Ba-ik,tuan"ujar suster tersebut patuh.
Suster tersebut pun pergi,menyisakan tuan besar Lee bersama Donghae,sang cucu. Tuan besar Lee yakin,cucunya pasti kembali.
"Hae,kembalilah nak,kami semua menunggumu. Jangan tinggalkan harabeojie,hae. Harabeojie tidak bisa hidup tanpamu. Kau tau kan jika kau yang membuat harabeojie bangkit,semangat lagi saat halmeoniemu pergi?jadi harabeojie mohon,jangan tinggalkan harabeojie juga. Kembalilah,hae. Kembalilah ...."
"Harabeojie janji akan mengajakmu berlibur di jeju jika kau mau kembali. Kita akan ajak semua pengawalmu. Semuanya juga boleh. Asal,kau kembali. Harabeojie tidak bisa kehilanganmu,hae. Hiks..tolong dengarkan permintaan orang tua ini tuhan,kembalikan cucuku,dia adalah semangat hidupku. Berilah kesempatan bagi kami untuk menebus dosa-dosa kami. Aku mohon tuhan,hiks..hiks"ujar tuan besar Lee sambil menenggelamkan kepalanya di lengan sang cucu.
Tiba-tiba sebuah keajaiban terjadi,tangan Donghae bergerak,detak jantungnya kembali,nafasnya kembali berhembus meski sangat lemah. Buru-buru tuan besar Lee keluar dan memanggil Minho.
"Minho,Minho!tolong cucuku,tangannya bergerak!"teriak tuan besar Lee.
"Mwo?!"ujar mereka tak percaya.
Buru-buru Minho masuk ke ruang UGD dan memeriksa keadaan Donghae.
"Suster,segera pasangkan kembali infus dan masker oksigennya.!"perintah Minho.
"Baik,dokter"ujar suster tersebut patuh.
Mereka kembali berusaha menyelamatkan Donghae. Meski lemah,tapi sudah kembali mereka sudah sangat bersyukur. Setelah menyelesaikan pemeriksaan pada Donghae,Minho segera keluar. Disana ia sudah ditunggu dengan pandangan cemas.
"Bagaimana keadaan Donghae,Minho?"tanya tuan besar Lee tak sabar.
"Tenanglah,tuan. Donghae baik-baik saja. Hanya,karna kondisinya masih sangat lemah terpaksa kami akan menempatkannya di ruang ICU. Agar kami lebih mudah mengawasinya. Selebihnya masih dalam tahan pemeriksaan kami. Baiklah,saya permisi dulu. Oh ya,jika kalian ingin mengunjunginya boleh saja,hanya jangan terlalu ramai dan hanya boleh 15 menit saja. Karna Donghae masih perlu banyak istirahat. Baiklah kalau begitu,saya permisi"jawab Minho panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
we love you,babyhae{END}
FanfictionBlack blood. sebuah nama dari sekelompok pembunuh bayaran. 12 pria masuk didalamnya. ke-12 pria tersebut terkenal licik dan cerdik dalam tugas mereka. sudah banyak orang yang menjadi korban mereka. entah itu seorang yang berada dalam dunia bawah,kal...