Song: Wanna Go Back- Park Bom
____________
Terkadang rasa sakit itu bisa disebabkan oleh diri sendiri. Sudah tahu sakit tapi masih juga dipertahankan mengatas namakan cinta. Hubungan yang sudah dibumbui dengan kebohongan tidak akan pernah berakhir baik, berbohong untuk menutupi satu kesalahan. Itu pun sudah salah.
"Berhenti selagi bisa." Ujar Nana yang nyatanya wanita itu tidak tertidur, Nana pun tahu kalau Haera tidak benar-benar tidur. Wanita Kim itu menangis dalam diam, dengan tubuh bergetar. "Sejak awal kau sudah tahu, bagaimana kehidupan Pria—mu itu Haera. Berhentilah."
Haera berbaring memunggungi Nana. Wanita itu tidak menyangka jika Jungkook tega melakukan itu padanya, Padahal Haera hanya menaruh hati pada pria itu. Ia berusaha agar Jungkook hanya melihat kearahnya, merawat diri sebaik mungkin. Berusaha memberikan kepuasan yang pria itu mau, bahkan tiap kali ia lelah karena bekerja pun tetap melayani Jungkook.
Tidak masalah jika harus berlutut dibawah kaki pria itu.
"Cuci wajahmu. Jangan terus menangis!matamu bisa membengkak, Kita pergi sekarang." Nana berdiri dari tidurnya, hari sudah pukul lima pagi. Membiarkan Haera terus menangis tidak akan berakhir baik nantinya, karena sesampainya di Jeju Haera sudah harus melakukan pemotretan.
"Bisakah batalkan saja kontrak kerjanya? Nana— sangat tidak memungkinkan untuk aku melanjutkan pekerjaan ini. Moodku sangat buruk, Jungkook—"
"Cukup! Aku tidak ingin mendengar apapun yang keluar dari mulutmu. Haera— dengarkan aku, kau disini terus memikirkan Pria itu. Tapi apakah kau tahu! Kalau si Brengsek itu belum tentu memikirkan dirimu!" Nana sudah geram, sungguh cinta memang membutakan.
Gadis yang dulunya bahkan tidak pernah mau berurusan dengan Pria. Seolah bisa melakukan apapun sendirian, dan yah. Haera memang Wanita mandiri yang sejak dulu hanya mengandalkan diri sendiri.
Sama seperti sang Ibu— Haera adalah sosok gadis yang tumbuh menjadi Wanita kuat. "Ayo berdiri! Basuh seluruh wajahmu dengan air dingin bila perlu. Biar otakmu kembali segar!" Nana tidak bermaksut begitu, ia hanya tidak ingin Haera kalut dengan rasa sakit hatinya sendirian. Lebih baik bersikap kejam, tak apa. Asalkan Haera kembali bangkit.
Haera mendudukan tubuhnya perlahan, rasa pening dikepalanya semakin terasa berat. Kian bertambah saat ia berusaha untuk membuka kedua matanya dan langsung menerima pantulan cahaya lampu.
"Tunggu disini sebentar." Nana berjalan menuju dapur, mengambil satu botol kalenh pereda mabuk. "Minum ini." Wanita Park itu menyodorkan kaleng tersebut pada Haera. "Dihabiskan. Aku tidak mau kau terpeleset dikamar mandi, tidak ada bahan yang bisa kujadikan sup. Sementara minum ini dulu." Haera menerimanya, Nana hanya mulutnya saja yang memang kejam. Tapi Haera tahu, jika yang dikatakan Nana itu untuk kebaikannya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia Bos! S-2 [M]
RomanceSeason 2 dari The Mafia Bos! Haera hanya ingin pergi sejauh mungkin pada saat matanya melihat Jungkook yang sedang bercumbu dengan Wanita lain. Semua hal indah seketika berubah menjadi sulit dengan konflik yang terus datang tanpa permisi! Membawa...