39

3.8K 538 231
                                    

Test ombak!!!
Pemanasan + Penasaran. Ada yang masih nunggu moment uwuw calon daddy? 400 vote 300 komen. Langsung aku update next chap ya.. sudah aku tulis simpen dulu di draft 😂

Jungkook bukan pria yang akan mengeluh sakit, sekalipun bibirnya robek, kepalanya pecah dengan darah mengalir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook bukan pria yang akan mengeluh sakit, sekalipun bibirnya robek, kepalanya pecah dengan darah mengalir. Hingga urat nadinya terputus pun kata sakit tidak akan pernah membuatnya mundur. Jeon Maru tidak akan mampu menghentikan keinginannya. Tidak akan pernah!

"Sudah aku katakan padamu jangan pernah menyentuh milikku!" Jungkook mengusap kasar sudut bibirnya kasar. "Kau boleh menyakitiku! Tidak dengan Haera." Jungkook menendang meja kaca yang berada di dekatnya, dan hal tersebut membuat ketiga pria yang sejak tadi diam itu terkejut. "Jangan menghancurkan kehidupanku seperti kau menghancurkan kehidupan ibu-ku! Jeon Maru. Berhenti bersembunyi di balik kebohonganmu, sudah cukup kau mempermainkan kehidupanku. Berengsek!"

Maru tidak merubah mimik wajahnya, sekalipun pernyataan Jungkook cukup mengejutkan. Namun, semua perkiraannya terjawab sudah. Maru tidak perlu bertanya mengapa Jungkook mengatakan hal tersebut padanya.

Jimin, Taehyung dan bahkan Lucas tidak mengerti apa yang Jungkook katakan. Ada apa sebenarnya dengan Ibu nya Jungkook? Mengapa Maru mempermainkan kehidupan ibu Jungkook. Sial ini semakin rumit. Mereka tidak tahu harus bertindak seperti apa karena sebelumnya Maru sudah berjanji kepada mereka untuk tidak menyakiti Haera. Meskipun awalnya Maru sempat berpikir demikian, tapi saat tahu kalau Haera sedang hamil. Pria tua itu tidak berani bertindak lebih jauh lagi selain membawa Haera ke kediamannya.

"Kau yang membuatku dibuang oleh wanita itu! Kau juga yang membuatku hidup menderita selama belasan tahun. Lalu berpura-pura memunggutku layaknya bocah yang patut dikasihani! Berengsek. Kau itu benar-benar pengecut Jeon Maru!" Jungkook hendak melempar botol wine yang berada diatas meja kaca tersebut, ada beberapa gelas yang bahkan sudah tergeletak mengenaskan di lantai, karena tendangannya tadi.

"Cerita bodoh macam apa yang kau telan dari mulut para penjilat di luar sana Jeon Jungkook, huh? Wanita bodoh itu yang tidak menginginkan keberadaanmu sejak awal. Dia memang tidak bisa mengurus satu anak dengan benar! Jangan mengatakan apapun yang tidak kau ketahui kebenarannya. Hah, sial!" Jeon Maru mengambil tongkat baseball yang berada di sudut mejanya. Lalu dengan gerakan cepat dia melayangkan tongkat baseball tersebut di lengan Max.

Dan kejadian tersebut sontak membuat Jungkook serta tiga pria lainnya terkejut. Maru memukuli Max beberapa kali, dan Max sama sekali tidak menghindari hal tersebut. Jungkook berdecak sambil berdecih kasar. Maru sama persis dengannya, pria Jeon tua itu akan melampiaskan ke marahannya lewat kekerasan jika dia tak mampu mendapatkan apa yang dia inginkan atau hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang dia mau.

"Ck! Tidak masalah siapapun diantara kalian berdua yang tak menginginkan kehadiranku. Tapi berkat rasa kasihanmu pada saat itu— aku bisa bertahan hidup hingga menjadi seperti sekarang. Jeon Maru." Jungkook tersenyum kecut.

The Mafia Bos! S-2 [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang