05.

9.2K 735 67
                                    

Part ini ada bulan gosong ..
Harap bijak yang masih belum cukup umur boleh di skip, dosa tanggung sendiri!
Yang udah legal jangan cengar-cengir 🌚🌚🌚

Harap bijak yang masih belum cukup umur boleh di skip, dosa tanggung sendiri! Yang udah legal jangan cengar-cengir 🌚🌚🌚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih dengan posisi yang sama. Haera yang masih berada dalam dekapannya, Jungkook masih betah menyalurkan rasa hangat dari suhu tubuhnya.Ia jelas sadar betapa dirinya terlampau mencintai Haera. Gila memang ia tahu itu, hanya saja Jungkook tidak tahu mengapa dan bagaimana bisa dirinya begitu menggilai Haera.

Sudah banyak hal yang Jungkook lakukan untuk menahan Haera agar tetap bersamanya. Bahkan untuk meredam amarah setan yang selalu menguasainya, mampu ia tahan walaupun sulit. Jika dengan itu bisa untuk menahan Haera tetap tinggal disisinya.

Meskipun Jungkook tahu, keberadaan Haera adalah ancaman terbesar untuk kehidupannya. Bukan karena Haeranya sendiri tapi musuh akan tahu jika kelemahan Jungkook ada pada wanita itu, maka semuanya akan menargetkan Haera. Dan itu akan menyulitkan kehidupan Haera sendiri.

Park Jimin jelas sudah mengatakan hal demikian mengenai itu, Bukan hal baik jika semua musuh justru menemukan titik kelemahan Jungkook. Hanya saja Jungkook terlalu yakin jika dirinya bisa menjaga miliknya, semua kalimat yang pria Park itu ucapkan sama sekali tidak berarti. Sekalipun Jimin melontarkan kata kelewat lantang sekalipun seperti 'Penjahat tidak boleh jatuh cinta!' Jungkook hanya berlalu pergi tanpa perduli teriakan rekan yang sejak belia hidup bersama. Lebih dari sekedar rekan mereka lebih dari itu! Bergantung hidup satu sama lain.

Berujung pasrah, dan akhirnya hanya bisa menyakinkan diri untuk turut serta melindungi Haera jika hal buruk benar terjadi. Itu yang seharusnya meraka lakukan bukan? Menjaga sumber kebahagian saudaranya.

"Aku pegal. Mau sampai kapan kau terus memelukku?" Haera berujar lirih, pegal sekali rasanya terus berdiri, di tambah dengan beban tubuh Jungkook yang bersandar di pada punggungnya sempitnya.

"Jangan bermalam di tempat Nana!" Seraya memberi jarak pada keduanya, Jungkook membalikan tubuh Haera untuk menghadap kearahnya. "Kita pulang ya?" Tangan besarnya ia tuntun untuk membelai wajah Haera, menelusuri garis rahang wanita itu sampai jari telunjuknya jatuh ke belah bibir ranum yang berpoleskan lipstik pink. Menekan-nekannya lembut dan kembali berujar, "Aku tidak bisa tidur jika tidak ada yang kupeluk-"

"Peluk bantal Jungkook." Selah Haera. Yang mendapat protesan, "Mana bisa begitu. Bantal tidak enak, tidak ada dadanya"

Haera mencebik, seraya merotasikan kedua bola matanya. "Matamu sayang!" Ia memang tahu Jungkook paling tidak suka kalau Haera memutar bola mata di depannya. Akan tetapi mendengar penuturan Jungkook tadi membuatnya secara reflek melakukan hal tersebut.

"Aku harus bersiap-siap. Nana akan menjemputku"Jungkook menarik jemari Haera, membawanya keluar dari ruangan itu. Lantas sudut bibirnya tertarik keatas saat mendapati tidak ada penolakan dari Haera.

The Mafia Bos! S-2 [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang