38

4.5K 551 120
                                    

Mengelak untuk sesuatu yang sekiranya benar, percuma saja karena pada kenyataannya Park Jimin memang memiliki perasaan lebih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengelak untuk sesuatu yang sekiranya benar, percuma saja karena pada kenyataannya Park Jimin memang memiliki perasaan lebih. Hanya saja ucapan Taehyung tidak sepenuhnya benar mengenai dia yang berusaha memisahkan Haera dengan Jungkook. Tidak begitu, sungguh yang Jimin lakukan demi kebaikan keduanya. Jungkook dan Haera harus berpisah agar tidak saling menyakiti satu sama lain.

Saat itu tidak ada yang Jimin pikirkan selain menjauhkan Haera dari Jungkook. Pria itu juga tidak berniat mengambil ahli kehidupan Haera. Percayalah, Jimin tidak sejahat itu.

"Jangan mengatakan sesuatu yang bahkan tidak kau ketahui, Kim Taehyung." Jimin masih biasa saja, "Apapun yang aku lakukan saat itu, sudah pasti kulakukan untuk Jungkook dan Haera. Bahkan kau 'pun ikut merasakan kebahagiaan yang sama sekali tidak dapat aku rasakan. Semua tindakan yang aku ambil saat itu— kaulah yang paling di untungkan. Kau berhutang banyak padaku Kim Taehyung."

Taehyung berdecak kecil, seolah perkataan Jimin bukan masalah besar. Taehyung bahkan menambahkan kecepatan mobilnya agar segera sampai di tempat tujuan mereka, karena jika terus membahas masalah Haera dan Jungkook sampai detik berganti menit dan jam berganti hari pun tidak akan pernah habis. Pria Kim itu juga merasa miris dengan dirinya sendiri yang tidak bisa mengisi sedikit saja ruang di hati Haera. Hingga akhir Jungkook sudah pasti menjadi pemenang atas wanita itu.

"Jimin hyung, seharusnya kau berikan kesempatan itu juga untukku. Aku rela berhutang banyak kata terimakasih padamu, jika Haera kau berikan padaku." Lucas yang duduk di kursi belakang tampak kecewa karena tidak dapat kesempatan semacam itu. "Sayang sekali, padahal aku yang lebih dulu menunjukan ketertarikan lebih saat itu. Tapi Jungkook yang sama sekali tidak suka menjalin hubungan justru mendapatkan mutlak atas Haera."

Jimin mendengus dengan bibir yang berdecak setelahnya. "Jangan bertengkar hanya karena satu wanita. Aku selalu menerapkan kata-kata itu sejak awal pada Jungkook, kau bahkan Taehyung. Hanya saja kehadiran Haera tidak bisa diabaikan, konyol sekali bukan? Di bandingkan kalian berdua— aku lebih bisa di andalkan dalam menyembunyikan perasaan. Taehyung dan kau Luke. Mulai sekarang berhenti untuk mengembangkan perasaan kalian, ada sesuatu yang hidup didalam Haera. Dan itu— milik Jungkook."

Itu juga berlaku untukku.

Mobil Taehyung masuk kedalam perkarangan rumah yang luasnya tampak seperti mansion milik Jungkook. Hanya saja desain rumah ini jauh lebih kelam, banyak pohon besar di awal jalan menuju rumah tersebut. Taehyung memakirkan mobilnya tepat di belakang mobil hitam doff.

"Sejak Haera memilih kembali kesini, menyadarkan— dimana tempatku yang sesungguhnya. Tidak pernah ada, Haera tidak sedikitpun menempatkan aku dihatinya. Sekalipun sikapnya yang seolah-olah mencintaiku itu, yang pada kenyataannya adalah kebohongan." Taehyung mematikan mesin mobilnya. "Haera bukan milikku. Dan aku tidak akan memaksakan perasaan semacam itu, sekalipun aku ingin." Dia keluar dari dalam mobilnya lebih dulu.

Empat pria bertubuh besar menyambut mereka di depan pintu hitam setinggi dua meter setengah tersebut dengan pandangan tajam dan datar. Sama sekali tidak mengganggu Jimin, Taehyung atau Luke. Mereka sama sekali tidak perduli denhan tatapan waspada tersebut yang ditujukan padanya. Perduli setan! Mereka sudah banyak mengeluarkan tenaga hari ini. Melelahkan jika harus memulai kembali pertengkaran, sekalipun mereka yakin untuk kali ini pun kemenangan pasti berada ditangan mereka.

The Mafia Bos! S-2 [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang