LS 1 : Aris Enisa

52 6 0
                                    


Happy Reading!

Surakarta, 25 januari 2021

Dulu Kamu peramu cinta
Entah kenapa..
Perlahan terhempas tanpa sisa
Hadirmu seakan hambar tanpa rasa
Menyisakan muak dengan seribu tanya

Kamu mulai berbeda
Aku tak mengenal raga mu
Rasanya...
Hati mu kini bukan milik ku

"Kamu nulis apa Ris? Maaf lama di kamar mandinya" Ucap seorang perempuan berparas ayu dengan rambut coklat yang terurai kepada kekasihnya.

Perempuan itu kemudian duduk disamping kekasihnya sambil bersandar pada pundaknya.

"Iya nggak papa By"

Perempuan itu mendongak dan senyum tulus terbit diwajahnya ketika Aris memanggil dirinya dengan sebutan By. Berasal dari kata Baby.

Bukan pertama kali baginya. Namun setiap kali Aris berlaku demikian rasanya tetap mendebarkan.

Aris kembali menerawang kisah cintanya bersama Enisa. Mereka sudah berpacaran selama satu tahun. Dimulai darinya yang mengejar cinta Enisa yang memiliki sifat pemalu dan lemah lembut. Jujur dia sangat mencintai Enisa. Tapi di titik ini di hari ini dia merasa sangat lelah. Dia merasa Enisa berubah. Enisa bukan gadis lugunya lagi.

"Yaudah yuk pulang dah sore" ucap Aris sambil berdiri.

"Iya, sini in tangannya bantuin" segera Aris mengulurkan tangan pada gadis manisnya ini.

Di perjalanan pulang, Enisa merasa ada yang aneh dari Aris. Tak biasane mereka diam saat berboncengan seperti ini. Enisa yang memang dasarnya orang yang benci keheningan, memutuskan untuk bertanya.

"Ris?"

"Hm?"

"Kamu kenapa? Ada masalah?"

"Enggak"

"Tumben kamu diem aja"

"..." hening lagi.

"Ris beneran nggak ada masalah?"

"Enggak. Udah diem nggak baik ngobrol kalau naik motor"

"Hm oke"

Setibanya di rumah Enisa. Aris menatap sekeliling rumah itu. Dahinya mengeryit ada yang aneh.

"Rumah kamu sepi By? Dirumah sendirian?"

"Sepertinya begitu" jawab Enisa acuh tak acuh.

"Papa sama Mama kamu?"

"Solo"

"Kemal?"

"Mapala 3 hari. Tenang masih ada Bik Sumi sama Pak Joko. Udah biasa kali aku ditinggal. Nenek yang di Solo lagi sakit. Ya udah bye. Hati hati Arisayang. See you"

"Hm. See you"

Aris menancap gas menuju kediaman orang tuanya. Pikirannya kembali mengelana tentang hubungannya dengan Enisa. Dia pikir ini cinta tapi mengapa rasanya ada keraguan. Aris merasa pening sungguh! mengapa hati dan pikiran nya tak sejalan. Ini salah dia harus segera memutuskan nya.

Dua puluh menit berlalu kini Aris telah sampai. Aris segera memasukan motornya ke dalam bagasi samping rumah dan bergegas masuk lewat pintu ruang tamu, dilihatnya kedua orang tuanya, kakak perempuannya dan kakak iparnya serta adek perempuannya yang masih duduk dibangku SD itu terlihat harmonis.

"Assalamualaikum semua" Aris memberi salam dengan senyum ramah terpatri diwajahnya.

"Waalaikumsalam " jawab semua dengan senyum yang tak kalah ramah pula.

21 Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang