LS 2 : Gata Nana

30 4 0
                                    


Happy Reading!

Bandung, 1 Februari 2021

"Lo lihatin apaan sih?" Tanya Fia pada laki laki disampingnya yang sedang senyum senyum sendiri.

"Cantik." Gumam laki laki itu tanpa memperdulikan Fia.

"Lo ngapain sih ngajakin gue kesini? Panas tau!?" Sewot Fia sambil mengibas ngibaskan tangannya didepan wajah.

Fia mengehela nafas kasar, lagi lagi lelaki itu mengabaikan ucapannya. Lalu untuk apa dia mengajaknya kemari? Menunggu laki laki itu melamun sambil tersenyum senyum sendiri seperti orang gila? Rasanya tangan Fia sudah gatal ingin mendorong kepala laki laki itu, agar terbentur tanah. Siapa tau dia bisa kembali normal lagi.

"Bodo amat ya tuan Algata Kukela Wiraharja yang terhormat, ngomong noh sama angin!" Kesal Fia, hendak berdiri namun terhenti, saat merasakan tangannya dicekal laki laki disampingnya.

"Bentar deh Fi, gue mau ngomong!"

Algata Kukela Wiraharja. Lelaki tampan yang sendari tadi hanya diam menatap lurus kedepan.

"Apa!?" Tanya Fia ngegas, ia sudah cukup lelah mengahadapi sahabatnya ini.

"Gue suka deh sama dia, namanya Nana. Udah dari dua minggu yang lalu gue deketin!" Jawab Gata dengan pandangan lurus menatap objek yang membuatnya tersenyum tanpa henti.

"Yang mana sih?" Tanya Fia penasaran.

"Yang pake jilbab itu." Tunjuk Gata pada seorang gadis berhijab yang sedang duduk didepan kelasanya sambil membaca buku.

"Serius lo suka sama dia?" Tanya Fia tak yakin.

"Iya!" Jawab Gata mantap. Fia terdiam sebentar lalu melirik Gata malas.

"Perasaan lo bakal sia sia, bodoh! Buang buang waktu!" Sangkal Fia melerik datar pada Gata. "Oh, atau lo mau mainin dia doang ya? Mentang mentang dia kelihatan polos?" Lanjut Fia menuduh.

Sedangkan Gata sudah menatap Fia tak trima dengan ucapan sahabatnya itu. "Lo kenapa sih? Gue bukan cowok brengsek yang suka mainin cewek." Balas Gata tak trima dengan tuduhan Fia.

"Gue ngerti Gat, tapi jangan dia, itu hanya akan buat lo sama dia sama sama sakit, kalian beda, tuhan kalian beda! lo tau itu!" Balas Fia kepalang kesal dengan lelaki dihadapannya ini.

"Gue nggak peduli, gue suka dia, gue sayang dia, gue bakal perjuangin dia! Dan lo nggak perlu ikut campur!" Gata kembali membalas dengan nada marah.

"Terserah! Gue nggak peduli, kalau lo sakit hati nggak usah nyari gue!" Ucap Fia, lalu berdiri dan berbalik hendak pergi. Namun ia kembali menoleh pada Gata yang masih diam.

"Gue udah ingetin!" Ucapnya lalu kembali melanjutkan jalannya yang sempat tertunda.

Sedangkan Gata, laki laki itu masih duduk ditempatnya. Memikirkan perkataan Fia tadi. Gata tau, kemungkin untuk terus bersama dengan Nana memang sangat kecil. Namun, ia akan tetap berjuang. Ia juga bisa merasakan bahwa Nana juga memiliki perasaan yang sama dengannya, ia tak mau perjuangannya mendekati Nana selama ini akan berhenti disini. Tidak akan, Gata harus mendapatkan yang ia mau. Dan Gata mau Nana.

"Ck, nggak mungkin perasaan gue sia sia, orang Nana juga ngerespon gue kok. Emang dasar sok tau si Fia." Dumel Gata. "Mending gue samperin Nana aja!" Lanjutnya lalu beranjang menghampiri sang gebetan.

***

"Pagi Nana!" Sapa Gata langsung duduk disamping gadis itu, membuatnya terlonjak kaget.

21 Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang