Happy ReadingBandung, 30 Juli 2021
Jum'at pagi yang tampak bergitu cerah. Seorang gadis menyeret kopernya keluar dari bandara. Ia memejamkan matanya sesaat, menghirup udara kota yang ia rindukan. Bukan hanya kotanya, tapi juga laki laki yang berada dikota kelahirannya ini.
Fia. Masih ingatkan? Gadis itu dengan gembira menghentikan taksi yang lewat dihadapnnya, lalu ia masuk kedalam taksi.
Ia merogoh tasnya, mengambil ponsel yang selama satu minggu ia nonaktifkan, karena sibuk merawat sang nenek yang sakit. Ia akan mengabari Gata. Seminggu tak berkabar dengan laki laki itu, membuat Fia rindu. Ya, tentu.
Dahi Fia mengeriyit, saat melihat pesannya minggu lalu yang ia kirim pada Gata untuk berpamitan, hanya dibaca saja oleh laki laki itu. Bahkan tak ada satu pun panggilan masuk dari laki laki itu. Kenapa?
"Apa Gata marah ya?" Monolog Fia.
Gata apa kabar? Gue dijalan pulang. Pesan gue kenapa lo baca doang? Lo marah?
Send.
***
Kini, Fia sudah sampai didepan rumahnya. Ia turun dari taksi setelah membayar. Ia menggeret kopernya memasuki rumah. Rumah yang sangat ia rindukan. Setelah bersih bersih, ia berlari keluar rumah hendak kerumah Gata, sambil membawa paper bag berisi brownis keju kesukaan laki laki itu.
"GATA! GAT GUE PULANG!" Teriaknya berdiri didepan pintu rumah Gata.
Tak lama pintu terbuka, menampilkan sosok laki laki bertubuh jakung berdiri dihadapannya. Seketika senyum Fia luntur, melihat bukan Gata yang ada dihadapannya.
"Lo siapa?" Tanya laki laki itu.
"Lo yang siapa? Gata mana?" Tanya Fia nyolot.
"Biasa aja dong nanyanya! Gata siapa lagi. Gak ada yang namanya Gata disini. Pergi sono lo!" Sahut laki laki itu.
"Ini rumah Gata, gue Fia, sahabatnya. Lo siapa sih?"
"Gue Jay, ini rumah gue. Gue baru beli rumah ini 4 hari yang lalu." Jelas Jay.
Jayson Artanio Wiraharja. Laki laki tampan, dengan kulit putih bersih. Menatap Fia menantang.
"Dijual? Terus Gata kemana?" Tanya Fia lirih namun masih bisa didengar Jay.
"Auk! Pindah kali." Sahut Jay santai. "Ya udah sana pulang!" Usir Jay.
"Rese banget!" Ketus Fia, lalu melangkah meninggalkan rumah Gata, dengan rasa penasaran. Oh tidak. Rasa sakit yang sebenarnya lebih mendominasi perasaan Fia saat ini. Kemana Gata?
Sedangkan Jay, menatap punggung Fia dengan tatapan yang sulit diartikan.
'Gue nggak yakin, bisa jaga perasaan gue buat nggak suka sama Fia, Gat. Sekali lihat aja udah mau bikin jantung gue copot.' Batin Jay. Kini ingatannya kembali pada kejadian satu minggu yang lalu.
Flashback on
"Asekkk, digeboy geboy mujair, asekkk. Ketemu Gata unyu unyu woy, nggak sabar banget, gila. Rindu setengah pingsan gue sama My Brother Gata muahhh. Babang Tata I am coming!!"
Nyanyian, pekikan serta rancaun itu keluar dari bibir laki laki tampan yang sedang menyetir mobil. Tanganya sesekali bergerak senang. Dia adalah Jay.
Cittt
Tiba tiba Jay mengerem mendadak, lalu berdecak kesal saat didepannya ada sebuah motor yang sudah ambruk menghalangi jalannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
21 Love Story
Teen FictionCinta cinta cinta! Siapa yang tidak memiliki kisah cinta? Cinta ada dalam semua manusia. Kekasih, saudara, sahabat dan keluarga. Ending? Setiap orang mengharap kisahnya happy ending. Lalu bagaimana dengan mereka? Mereka yang menjadi alasan cerita i...